9. On The Way

5.2K 740 48
                                    

Author

Ezot menusukkan tatapan tajam pada Eja, sewaktu dia tau jika Eja membawanya ke sini. Ke tempat yang sama sekali tak ingin Ezot kunjungi.

"Lo apa-apaan deh bawa gue ke rumah? Aih ini tuh masih kebilang pagi menjelang siang, Ali!! Gue bosen kalau harus pulang. Tau gini gue gakkan mau ikut lo, Setan!" ujar Ezot dengan geramnya.

"Eeh jangan setan setan, Illy sayang. Harus tunduk sama calon suami." Ezot membungkam mulutnya seketika. Panas ... Menyergapi pipi chubbynya.

Apaan sih nih anak? Mau baperin gue lagi?!

Eja melenggang turun dari mobilnya. Membukakan pintu untuk Ezot yang masih terdiam.

"Turun lo!"

"Yaudah sih...," sahut Ezot tak kalah ketus.

"Jalan, bego!" perintah Eja hanya ditanggapi Ezot dengan delikan mata.
"Santai, coeg!" jawab Ezot.

Mereka berjalan beriringan menghampiri wanita paruh baya yang Ezot kenal di depan pintu sana. Sekali lagi, tatapan penuh tanya Eja terima dari mata indah Ezot, membuat Eja terkekeh dalam diam karena wajah cemberut Ezot itu sangat teramat menggemaskan.

"Euuuhmmm gemes deh sama dedek gemes!!" Eja menguyel-nguyel pipi gembil Ezot dengan tak santai. Membuat sang empunya pipi memekik kesakitan.

"Anjor sakit!!!" pekik Ezot penuh protes.

"Suruh siapa lo gemesin?" Blush again!

"Assalamu'alaikum, Tante!" Eja mengecup punggung tangan Qory dengan sopannya. Meninggalkan ekspresi bingung tertampang di wajah cantik Ezot.

Kenapa mereka kenal?

"Sayang ... Salam dong sama Maminya." GLEK! Ezot memandang garang Eja yang memanggilnya sayang. Dan mengalihkan pandangannya pada Qory yang tersenyum penuh arti.

"Lo apaan sih sayang sayangan sama gue? Cari mati lo, peang?" bisik Ezot disertai tangan jailnya yang mencubit pinggang Eja dengan jurus hot jeletot.

"Mam ... Liat, Mam! Sama calon suaminya kasar. Kdrt ini mah," adu Eja pada Qory. Qory terkikik melihat Ezot yang membelalakan matanya lucu.

"Santai kali ah, Zot. Mami udah tau kok kalau kamu pacaran," ucap Qory dengan enaknya.

"Apaan sih, Mam. Siapa yang pacaran sama si Kacrut ini? Ogah!"

"Euuuhmm ogah apa ogah?" goda Qory.

Ahh si Mami apaan coba?! Bikin gue malu aja.

"Udah ahh, nih..." Qory menyodorkan ransel berwarna biru milik Ezot dengan isi berbagai pakaian dan perbekalan lainnya. Melihat hal itu, Ezot menautkan kedua alis tebalnya karena sekarang dia tidak tau maksudnya apa.

Berselang waktu ... Ezot mendongakkan kepalanya, menatap Maminya dengan mata yang berkaca-kaca. Diraih dan digenggamnya kedua tanggan Maminya dengan wajah yang memohon. Kening Qory berkerut, tanda jika sekarang dia kebingungan atas perilaku Ezot.

"Mami usir Ezot? Salah Ezot apa Mami? Maafin Ezot kalau Ezot suka nyolongin uang Mami yang nyempil bawah baju di lemari. Maafin Ezot kalau Ezot suka matiin listrik kalau Mami lagi nonton film india uratan...ehh uratan bukan sih? Pokoknya film yang tayangnya berjam-jam dari jam 3 sore sampai jam 7 malem itu. Maafin Ezot kalau Ezot suka nyolong mangga di rumah Pak RT tapi nggak bilang-bilang. Maafin Ezot kalau Ezot suka bilang Mami peang dalam hati. Maafin Ezot, Mam!!!" Wajah bingung Qory berubah menjadi wajah galak. Eja yang melihat kekonyolan ibu dan anak ini hanya terkikik geli. Eja menatap lekat Ezot di depannya. Hatinya serasa damai seketika.

Double Reza - Completed Where stories live. Discover now