Prolog

31K 1.6K 44
                                    

Author

Sial! Sial! Sial!

Rutukan itu mengiringi langkah seorang wanita yang berpenampilan tak selayaknya wanita. Bagaimana tidak? Pagi buta sekali --pukul 06:00-- ya, pagi buta menurut si gadis cantik berandalan alias petakilan yang bernama Reza Prillya Arista. Ntah kenapa? Ntah mengapa? Ntah bagaimana sewaktu lahirnya dan ntah apa yang dipikirkan bokap nyokapnya memberi nama gadis ini REZA. Tolong BOLD, ITALIC, juga UNDERLINE nama yang lebih condong ke seorang pria dengan penampilan dan gelagat pria juga. Lengkap sudah, tinggal melakukan operasi penggantian kelamin.

Oke, kembali ke Laptop! Jelas Reza berkali-kali mengumpat kasar, pukul enam tadi dia menerima guyuran air satu gayung karena susah dibangunkan, padahal menurutnya tak ada suara yang membangunkannya, walau sedari shubuh nyokapnya yang super duper cerewet itu mengeluarkan suara 12 oktaf nya yang diajarkan Spongebob. Tapi, siapa yang tidak tahu gadis 17 tahun itu, Mamanya --Qory-- selalu bilang, halah anak itu mah udah mainstream susah bangun. Mau dikasih teriakan pake toa pun gak mempan. Begitu katanya!

Selain aksi guyuran yang membuat Reza kalangkabut, dia telat juga menuju sekolah. Plusnya lagi, sampainya disekolah tadi tepatnya di gerbang, Bu Ratna telah stay beserta dayang-dayangnya alias anak OSIS yang bagai pengawal menjaga gerbang demi memeriksa kaus kaki siswa. Emang sial anak OSIS! Dasar Sosis! Selalu mencari-cari kesalahan. Walau kesalahannya cuma kaus kaki kurang panjang satu senti. Pake segala diukur sama penggaris lagi. Bilang aja modus mau pegang betis. Anak OSIS itu ... You know what lah!

"Telat again lo, Zot?" Cerca teman sebangkunya --Keny, Kenysa pradmitha--. Si cewe cantik yang kelewat feminim. Anehnya mereka bisa bersatu. Oh iya, mengenai panggilan Zot, memang tidak aneh ditujukan pada gadis itu. Dirumahnya pun Bokap, Nyokap, dan Abangnya memanggilnya dengan sebutan 'Ezot', katanya biar tak terlalu kentara sifat lakiknya.

"Biasa ... Makanan sehari-hari," seru Yasmin --si cewe alim behijab diantara mereka berempat--.

"Lo bangun jam berapa sih, Zot?" tanya si cewe kutu buku yang tepat ada di depan bangkunya. Namanya Liyu, alias Linoki Liyu. Sebangku dengan Yasmin Noor Andini.

"Sialan lo Yas! Walaupun gue bandel tapi kagak makanan sehari-hari juga kali yang namanya terlambat itu. Salahin aja si Newt di film Maze Runner yang bikin gue gadang sampai jam 3. Abis punya muka unyu' banget kayak pantat bayi," kata Reza dengan santainya.

"Buat Liyu, tadi nanya gue bangun jam berapa? Gue bangun pagi banget, jam 6." Spontan ketiga sekawan itu mengangap dan menggeleng-gelengkan kepala seperti mainan yang selalu berdiri di dashboard mobil Reza dengan setianya.

"Masya Allah, Zot. Lo tuh bangun jam segitu disebut pagi? Jangan-jangan nggak pernah sholat shubuh. Kata Pak Ustadz Sholeh jangan ninggalin sholat barang sewaktupun. Pamali neng, pamali!" rutuk Yasmin dengan khasnya 'kata Pak Ustadz Sholeh'.

"Caelah, Yas. Gue suka sholat kok. Cuma kebetulan aja tuh gincu merah ganggu gue di awal bulan," sahut Reza tak terima.

"Lagian yaa.. Kata buku yang__"

"GUE BACA!" serempak Reza, Yasmin, dan Keny menyelah perkataan Liyu yang tak ada ujungnya menyangkut pautkan buku, artikel, dan yang lainnya.

"Kebiasaan deh. Udah jangan dilanjut kalau Liyu ngomong. Ntar lama kelamaan jadi ceramah," ucap Keny sembari mengerlingkan matanya.

"Selamat pagi anak-anak." Seonggok daging memasuki kelas dengan garangnya. Reza memandang malas ke arah guru Matematika --Bu Tuti-- si guru galak yang membuat seluruh siswa takluk. Ettt!! Terkecuali Reza.

Double Reza - Completed Where stories live. Discover now