Pintu Gerbang Kematian

534 54 25
                                    


.

Internetuniversity dot com

A SasuSaku fiction

Naruto©Masashi Kishimoto

Internet university dot com©Nurama Nurmala

Warning : Typo(s), OOC, Alternate Univers, Another 'abal' story

Cerita sebelumnya...

Kompetisi demi mendapatkan harta karun yang sudah disembunyikan pihak sekolah pun dimulai. Mereka tidak hanya berkompetisi dengan teman sekelas mereka, tetapi mereka juga harus melawan peserta dari kelas lain. Demi membentuk harmonisasi kerja kelompok maka secara sengaja para peserta dibentuk secara berpasangan.

Salah satu kelompok unik terbentuk adalah kelompok Sasuke-Sakura.Si pemilik peringkat tertinggi dan wanita paling berani dalam angkatan.

Karena kecerdikan Sasuke, mereka berhasil mendapatkan harta karun pertama berupa cincin berharga. Dan ketika semua orang telah terlelap, petunjuk menuju harta karun kedua kembali dilantunkan. Kemudian betapa terkejutnya mereka ketika mengetahui ada seorang murid aneh yang mengaku berasal dari kelas E sementara sebilah pisau berkilah di genggaman tangannya.

Internet_university dot com

Chapter 7

"Kenapa kau memegang pisau?"Rikuh Sakura disadur panik."Jika kau juga di kelas E, kenapa aku tak pernah melihatmu?Apa kau hantu?"Ia teringat orang-orang yang menghilang dalam ruang kurungan beberapa dekade yang lalu. Sakura semakin siaga."Siapa kau?"

"Aku yakin, untuk saat ini pertanyaanmu tidaklah penting," ujar lelaki yang mengaku bernama Shino itu dengan ekspresi datar menatap Sakura. Kali ini atensinya ia labuhkan pada sosok pria berambut raven yang berdiri di samping Sakura. "Jika tidak berusaha sekarang maka pintu ini akan tertutup selama 10 hari ke depan. Kau sadar itu 'kan, Uchiha Sasuke?"

HEG!

Sasuke menyipitkan onyx-nya; berusaha meneliti sosok itu dengan seksama.

"Ya," akhirnya Sasuke menjawab.

"Jika kalian ingin mendapatkan harta karun ke dua, maka kau tidak boleh menutup-nutupi siapa dirimu sebenarnya, Haruno Sakura," kali ini Sakura yang merasa bagai distrum listrik jutaan volt.

Lelaki ini... benarkah tahu siapa diriku?Batinnya menggelinjang oleh perasaan kalut dan khawatir.Sasuke berjengit heran.

"Jangan buang waktu lagi,"ia menjauh dari pintu dengan melangkah beberapa petak ke arah kiri. "Aku sudah mengaktifkan pintu utama tapi aku tidak akan pernah bisa membukanya.Karena itu, aku membutuhkan bantuan kalian."

Sakura terdiam. Benarkah apa yang disampaikan pemuda Aburame ini? Kenapa dia merasa lelaki ini menyembunyikan sesuatu?

"Ayo," ajakan Sasuke menghentak kesadarannya. Sakura memandang Sasuke beberapa saat, lalu seketika sadar bahwa ia tidak punya banyak waktu untuk memikirkan segala kecurigaan dan kemungkinan yang ada. Ia... memilih untuk bergerak.

DRAP!

DRAP!

DRAP!

Sakura dan Sasuke berlari ke sisi kiri dan kanan pintu.Gerendel gada pemukul bersidekap di setiap sisi batu pipih itu.Siap digunakan, siap dimanfaatkan, dan siap untuk menertawakan.Sakura menenggak ludah payah, kerongkongannya tercekat, bulir peluh mulai membasahi pelipisnya perlahan.

"Sasuke, jangan sampai kalah oleh Sakura—"

"AP—" pandangan Sasuke langsung menyalang.Dia menatap si pemilik kalimat yang terdengar seperti olok-olok itu.Shino balas memandang dengan tatapan kosong, tersamarkan oleh kacamata hitam yang senantiasa melurung dalam diam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

internet_university.comTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang