Analisa Hebat Sasuke

414 36 14
                                    

.

Internetuniversity dot com

A SasuSaku fiction

Naruto©Masashi Kishimoto

Internet university dot com©Nurama Nurmala

Warning : Typo(s), OOC, Alternate Univers, Another 'abal' story

Cerita sebelumnya...

Ketika Sakura tengah menapaki ceruk tangga dan sampai pada anak tangga teratas, sebuah tangan menariknya cepat hingga tubuhnya yang tak siap pada kejadian mendadak ikut tersungkur dan menghilang di balik pintu.

Napasnya tersengal karena kaget sementara manik matanya bergerak lincah mendeteksi dimana ia berada sekarang.

Ruangan sepi, kosong, dan banyak peralatan musik di sini.

Seraut wajah dengan rahang tegas menatap Sakura intens. Sontak membuat gadis berambut merah muda itu mundur dua petak."Apa yang kau lakukan?"ia membentak Sasuke dengan urat-urat biru di sekitar lehernya.

BRRAAAKKK!

Rupanya kali ini Sasuke juga tak kalah emosi. Ia memegang leher dan bahu kiri Sakura, persis seperti yang dilakukan Sakura pada dirinya kemarin malam. Tubuh Sakura terhimpit pada sisi dinding yang dingin.

"Apa yang kau lakukan dengan Hyuuga sialan itu?" pertanyaan itu dilontarkan dengan dingin, kejam, dan sarat dengan kebencian.

"Bukan urusanmu!" tukas Sakura cepat; tak ingin memandang wajah menjijikan yang masih menjarahnya bak gumpalan daging yang siap disantap.

"Dia adalah musuhku! Aku tak ingin kau dekat dengannya, mengerti?" bagai dipacu timer pengungkapan, pandangan Sasuke tak lagi jernih jika menyangkut pemuda Hyuuga itu. Napasnya kian memburu sementara onyx itu masih memancangkan pandangan pertentangan.

"Kenapa? Kenapa aku tak boleh dekat dengan dia? Kenapa kau sok mengatur?" kewarasan Sakura pun terenggut. Ia tak sudi diatur oleh pemuda yang dibencinya. Tak ingin dan tak sudi. Sedangkan alasan Sasuke melarang hubungan dekat antara Neji dan Sakura adalah karena... bisa jadi, Neji memanfaatkan Sakura untuk menjatuhkannya dalam kompetisi ini. Karena Sakura adalah partner Sasuke, mau tidak mau kini Sakura menjadi bagian dari Sasuke.

"Dia... berbahaya," akhirnya Sasuke berucap. "Dia bisa menghancurkan hidupmu,"Onyx itu bergerak-gerak lincah menangkap pergerakan Emeraldyang tertawan pada sosoknya. "Dia pernah melakukannya... pada hidupku!"

Sakura... terdiam.

Ekspresinya tampak bingung, namun jauh di pikirannya ia tengah mempertimbangkan segala kemungkinan.

Ya, jika diingat lagi, cara No Face memergokinya ketika ia sedang melakukan hacking itu... sangat tidak wajar. Ia tipikal orang yang obsesif. Dan itu agak berbahaya. Kedua alis mata Sakura beradu padan ketika ia memikirkan kemungkinan itu.

"Syukurlah kalau kau sudah paham,"Sasuke mengendurkan pegangannya pada Sakura, lalu menarik napas panjang. Bagaimana ia tidak sepanik ini? Sakura, yang merupakan rekan satu timnya akan berada di sampingnya selama kurun waktu dua bulan. Sedikit banyaknya ia akan tahu tentang Sasuke dan hal itu sudah pasti diendus oleh Neji. Entah ada dendam apa antara mereka di masa lalu, namun masing-masing dari mereka tak bisa melepaskan pengawasan diantara satu sama lain.

Yang paling mengenali dirimu... musuhmu.

Mungkin pepatah itu benar. Namun kita belum melihat kebenarannya dalam kisah ini.

Mata Onyx itu tertawan oleh sesuatu yang mengganggu dirinya. "Bibirmu kering," ucapnya sekilas ketika melihat beberapa petak dan retakan bagai grafiti abstrak di bibir Sakura.

internet_university.comTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang