(Namakamu) mengambil iPhonenya yang tergeletak dan memain-mainkan asal sampai dia memikirkan Bundanya. Vita si emak gawl dan rempong. Biarpun gitu, (namakamu) seneng bisa mempunyai Bunda seperti Vita. Senengnya? Ya, lu bayangin aja sendiri kalo punya bunda kek vita gitu.

Dia pun memencet icon videocall pada Bunda tercintahnya. (Namakamu) berharap Vita angkat, sekalian dia pen curcol.

"HELLO BUNDA-KUH YANG IMUT CANTIK DAN UNYU!" (Namakamu) tersenyum seneng sambil melambaikan kedua tangannya pada kamera depan handphonenya yang udah diletakkan diatas meja, dia tersenyum sampe-sampe matanya hampir ketutup karna senyumnya itu

"ANAK-KUH YANG SEDANG MELENDUNG! APAKABAR CALON CUCU KE-5 GUE? OHMYGOD."

Ohmygod. Harusnya lu sadar Vita, umur udah tua pengen punya cucu 5, masih aja kelakuan kek ABG. Ya emang sih wajah Vita terlihat masih muda karna memang wajahnya babyface tapi gak babyface banget karna dia sering pake lipstik warna gelap gitu jadi kesannya dewasa

"Baik bun. Elah, calon cucunya doang nih yang ditanya? Kit ati aing mah." (Namakamu) menggerakkan tangannya seolah membuang ingus

"Penbat cecan tanya?" Sumpah. Vita sekarang pasang muka yang ngeselin banget. Senga banget kek holang kaya

"Fix. Abaikan itu. And, Bunda. Aku udah pindah lho kerumah, enak deh Bun."

"Terus? W harus bilang W.O.W getoh?"

"SUMVAH BUN. DEMI APAPUN. LO NYEBELIN ASLI! HUWA. DIRIMU LUAR BIASA!"

"BHAK. JAYUS LO GOBS. AND SORRY YA BABES. AKU GAK BISA BANTU-BANTU. SI SALSHA REMPONG YESH. SAMA AJA SIH KAYAK ELU PAS PEN KAWIN"

"Nikah Bun! Ohmy! Kawin mulu pikirannya! ohmaigat. heuh. Bunda, mau tau gak? Kemarin aku ketemu cogan arab, fix tadinya aku mau narik jambang dia tapi gak boleh sama si balakadut! Yaamfon. sumveh bun, mukanya eum maksudnya jambangnya doang HAHAHA yang kek zayn malik masa. Gila."

Yea. Soal (namakamu) ketemu sama cogan arab itu

Sehabis selesai membereskan barang dirumah barunya, (namakamu) dan Iqbaal berniat ingin membeli bahan makanan sehari-hari dan makanan atau minuman yang berhubungan dengan ibu hamil.

Mereka berjalan disupermarket bersamaan, sesekali keduanya memasukkan makanan yang akan dibelinya di trolly

Iqbaal berjalan ke rak sebelah. Sedang, (Namakamu) masih sibuk mengambil cemilan, mengambil ciki kesukaannya dengan cepat karna dia lihat hanya tersisa satu. Tapi tangannya kaku begitu melihat tangan lain menumpuk ditangannya.
(Namakamu) pun menoleh kesamping dan dilihatnya cowo—cogan arab. (Namakamu) memperhatikan detail setiap permukaan wajahnya. Rambut, dahi, hidung, bibir, pipi, rahang. Ohmy. Rahangnya dipenuhi bulu-bulu halus yang mulai memanjang, sumpah (namakamu) pengen banget elus atau bahkan tarik jambang unyu menurutnya

"Maaf. Buat kamu aja cikinya" Suara bariton itu menyadarkan lamunan (namakamu)

"Ah iya. Eum. Aduh maaf. Aku boleh gak pegang rahang kamu? Please. Ini kepengenan bayi." Ucap (namakamu) to the point membuat si cogan itu bingung, tapi sedetik kemudian dia tersenyum menatap (namakamu)

"Boleh kok."

Mendengar itu (namakamu) seneng sendiri. Dengan pelan tangannya mencoba gapai rahang pria itu

"(NAMAKAMU)! STOP!" Teriak Iqbaal membuat (namakamu) mendengus

Iqbaal menghampiri (namakamu) dan menggenggamnya erat, matanya menyorot pria arab yang ingin disentuh istrinya

"Ayo kita bayar semua ini abis itu kita pulang!"

"Ta—"

"Pulang! Jangan sampe gue bikin bonyok nih arab gila!"

Cute Boy [idr] ✔Where stories live. Discover now