"Chrissy, I'm coming baby." Batin Rian semangat dan senyam-senyum sendiri sepanjang jalan.

Sampai di cafe, Rian gak lupa ngerapiin penampilannya. Mulai dari rambutnya yang sebenarnya botak dan juga parfum seliter yang dia semprotin ke seluruh badannya.

Di masuk ke cafe, dan nyari Chrissy. Setelah matanya melotot kesana kemari akhirnya Rian nemuin Chrissy duduk sendirian di pojokan cafe dengan beberapa tissue yang udah lecek di atas meja nya.

Gue yakin dia nangis dari tadi, batin Rian sedih.

"Hay, lama gak?" Rian duduk di depan Chrissy dan menyapa gadis tersebut dengan riang.

"Hay yan." Sapa Chrissy balik. Setelah itu Rian langsung ke topik, "Sorry kalo gue agak lama, tadi engkong gue ribet. Lo kenapa? Cerita sama gue." Tanya nya sok-sok an gak tau.

Chrissy langsung menghela nafas panjang, dia nyiapin adrenalin nya biar gak nangis di depan Rian, cewek itu cerita semuanya secara mendetail. Bagaimana dia bisa berpelukan dengan Louis di kegelapan dan sampai Mike ngeliat kemudian mutusin dia.

Gak ada satu part pun yang Chrissy lewatkan apalagi dia buat-buat.

Rian diam-diam menegak ludah, karena cara Chrissy cerita bener-bener sedih, seolah Mike adalah segalanya buat dia. "Udahlah, berarti dia bukan jodoh lo. Kalo sayang beneran kan harusnya gak cemburu keterlaluan gitu." Ujar Rian menenangkan.

Chrissy yang matanya udah berkaca-kaca pun akhirnya gagal nangis karena nasihat NGEDEN WAYS nya Rian, kemudian ia tersenyum hangat ke Rian tanpa berkata-kata.

"Yan, lo baik banget sih sama gue." Ucap Chrissy pas Rian mesenin minuman perelaksasi.

"Itulah gunanya temen Chriss." Jawab Rian dengan nada nyesek.

Setelah itu minuman pesanan pun datang, Chrissy minum dalam diam, dan kemudian mereka diselimuti keheningan.

"Ini udah jam 8 malem, kita pulang yuk?" Ajak Rian karena gak mau kelamaan di cafe talibeha. Selain risih dengan nama cafenya, cafe itu deket fitnes nya para kaum gay. Jadi Rian takut dibooking sama gay atau diincer sama gay.

Chrissy mengangguk setuju dan mereka pun keluar dari cafe bersama setelah Rian membayar minuman Chrissy. Padahal dia sendiri gak minum dan Cuma bawa duit pas-pasan.

Chrissy ngebonceng Rian sepanjang perjalanan. Tapi saat sudah setengah jalan, tiba-tiba saja dia melingkarkan kedua tangannya di perut Rian. Dan itu langsung bikin Rian nerves setengah mati.

"Yan, boleh gak gini terus sampe rumah?" tanya Chrissy menempelkan kepala dan tubuh bagian depannya di punggung Rian.

"I—iya Chris, boleh kok." Sahut Rian yang udah senyum lebar banget selebar jidat musuh wali kelasnya, pak Brendon.

"Gue bahagia banget malam ini Chrissy." Ucap Rian setelah melawan rasa gugup setengah mati.

"Kenapa?" tanya Chrissy penasaran.

"Karena akhirnya gue bisa ada buat lo di saat-saat terendah lo. Jangan nangis lagi ya."

Mendengar itu Chrissy pun terkaget, Rian baik banget ya tuhan. Batinnya kemudian makin mengencangkan pelukannya.


Bryana and Jack

_______________

Ting tong

Ting tong

"Bryana nya ada tante?" tanya Jack pas pintu yang dari tadi ia tungguin akhirnya kebuka menampilkan sosok ibu Bryana. Jack sama Bry emang udah janjian mau ketemu di rumah Bryana, kasusnya sama kaya Chrissy, Bryana butuh temen curhat.

All Time Of Summer: 5SOS & ATL [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang