OSIS

1.5K 148 105
                                    


Awal masuk SMA, pasti banyak klub atau organisasi sedang gencar-gencarnya mempromosikan klub atau organisasi mereka. Mereka akan mendatangi kelas para adik kelas satu per satu. Tetapi, karena ini adalah hari pertama masuk sekolah, mereka semua akan berdiri manis di halaman depan sekolah dengan seribu rayuan gombal mereka untuk menarik adik kelas bergabung.

"Ih adek, kamu tinggi banget deh unyu pula! Ikut klub teater kita yuk! Nanti pentas di luar kota dan pasti banyak cewek-cewek naksir!" Ucap seorang cewek yang sedang berbicara kepada pemuda bersurai pirang dan berjambul. Rayuan cewek itu tidak digubris sama sekali oleh sang pemuda berambut pirang.

Satu-satunya organisasi yang mengikatnya adalah OSIS, selain karena disitu ada kakaknya, dia sebenarnya juga ingin melatih kemampuan kepemimpinannya di OSIS.

Di pojokkan jalan, sepasang mata sedang mengincari pemuda itu. Seorang laki-laki berambut dark-blonde dengan dimples manis yang sama persis dengan yang dimiliki oleh pemuda tadi.

Kita beralih ke seorang lelaki lainnya yang berambut jabrik warna merah bersama temannya yang sedang berjalan ke suatu tempat –mungkin mencari klub atau organisasi kesukaan mereka. "Mike, lo mau masuk apa?" tanya temannya yang berambut hitam dan berwajah Asia.

"Kalau musik sih pasti karena gue direkrut. Tapi kakak gue nyuruh gue masuk OSIS juga. Lo Cal?" Jawabnya sekaligus bertanya.

"Gue sih bola, tapi kakak gue juga nyuruh masuk OSIS astaga gue lelah dengan tugas-tugas OSIS." keluh temannya yang berambut hitam.

Di belakang mereka seorang pemuda berambut jabrik berwarna hitam sedang mengemut tusuk gigi terlihat sangat fokus menguping pembicaraan dua murid baru tadi.

Seorang pemuda berambut coklat keriting yang juga memiliki dimples di kedua pipinya berjalan menuju gedung sekolah. Pemuda itu membawa beberapa formulir yang diambilnya di berbagai tempat klub. Ada OSIS, taekwondo, hoki, basket dan musik. 

"Elu pokoknya masuk OSIS kalau enggak gua meminta izin bokap untuk nambahin porsi latihan karate lu tiga kali lipat dalam seminggu dan bongkar semua kejahatan lu yang suka korupsi uang jajannya Lauren." Itulah yang diingat-ingat sang pemuda kriting dalam otaknya, perkataan abang tercintanya yang sangat mengancam hidup dan uang jajannya.

Alhasil, mereka berempat bertemu dalam organisasi yang disebut OSIS. 

.

Siapa sangka kalau mereka berempat mengajukan diri menjadi seksi keamanan dan ketertiban di organisasi terebut. Para senior setuju-setuju saja karena sifat mereka memang cocok di bagian itu.

Sifat Luke, si pemuda berjambul yang tegas. 

Sifat Mike, si pemuda jabrik pirang yang bisa menghajar siapapun tanpa pandang bulu. 

Sifat Calum, si pemuda berwajah Asia yang hot-blooded, dan 

Sifat Ashton, pemuda kriting berdimples yang ngomongnya ceplas-ceplos dan biasanya omongan dia bisa menurunkan mental seseorang.

Tetapi mereka harus menghadapi sesuatu yang sangat berat.

Stressing.

Kalau hanya stressing dari para senior sih tidak papa. Tapi yang mengetes mereka di stressing adalah kakak-kakak mereka sendiri. Ya, Zack, Jack, Alex dan Rian, empat pemuda yang dua tingkat lebih tua dari Luke, Ashton, Calum dan Mike. 4 pemuda yang dari pagi tadi mengintai adik masing-masing yang kebingungan memilih organisasi dan klub di hari pertama mereka masuk SMA.

Ketika mereka sedang berkumpul di ruangan OSIS karena disuruh senior. "Ah, bikin stress emang kalo yang itu." Ucap Mike. Tetapi ada yang sedikit tidak setuju dengan ungkapan Mike.

"Yah tapi itu ketahuan siapa yang mentalnya rendah di sini." Sahut pemuda berambut kuning, Luke yang hanya mengangguk-angguk. Matanya masih terpaku dengan novel yang dibeli nya kemarin.

Baru saja percakapan itu selesai,

BRUK!

Pintu ruangan itu terbuka secara kasar. Seorang, ah beberapa senior memasuki ruangan itu. Quartet sempak aka Luke, Mike, Calum dan Ashton langsung berdiri dari kursi dan menunduk. Ini adalah kegiatan yang dibicarakan mereka barusan. Stressing.

Sial, hari ini terlalu sial. Masalahnya yang masuk ke ruangan itu adalah Bang Jack, kakak Michael  dan kawan-kawannya yang berandal, Zack, kakak Luke, Rian, kakak Ashton dan Alex, kakak Calum.

Banyak suara-suara yang berisik dan bisa membuat mental jatuh drastis. Suara pukulan papan tulis, kursi yang jatuh, lemparan barang yang hampir mengenai mereka, hal itu yang tidak asing bagi mereka. Suara kembang api dan jeritan khodijah yellow yang berasal entah darimana. Tetapi tetap saja mereka takut. Luar biasa kegiatan ini.

"KALIAN SEMUA UDAH JADI PAHLAWAN MAU MASUK SEKSI KETERTIBAN?!" Suara Bang Jack yang kasar berdengung di telinga para adik kelas. Semua nya terdiam, tidak mau jawab.

"BISU YA?! KALO ADA ORANG NANYA TUH DIJAWAB!" Suara sohib bang Jack, bang Alex ikut membentak. Akhirnya mereka menjawab pertanyaan orang itu. "Iya, kak."

"Oh, ini Mike adeknya Jack ya?" Tanya Bang Rian sambil mendekati Mike. Tatapannya sangat mengintimidasi. Tangannya sudah siap mendorong Mike, dan itu benar-benar dilakukannya. Mike akhirnya terjatuh dan tubuhnya mengenai ujung kursi yang berada di belakangnya.

"BANGUN! LEMAH BANGET!" Bentakan Bang Rian luar biasa keras. Nyali Mike sedikit menciut. Mike takut menjawab. Bang Rian pun langsung emosi. "Anjing. Anak sekarang rambutnya aneh-aneh kek tai." Bang Rian pun meninggalkan Mike yang masih duduk di lantai.

"Woy, jangan kasar-kasar sama adek gue njing!" bang Jack menoyor kepala bang Rian. 

"Lo bego banget sih! Namanya stressing itu gak pandang bulu coeg!" sahut bang Rian gak mau kalah.

Sang ketua geng, bang Jack pun melirik adik tercinta bang Rian yang berambut kriting, Ashton. Yang merasa dipandang masih memasang wajah datarnya.

"Oh, ini nih yang direkomendasiin sama Rian tapi nggak ikut MOS sekolah?!" seru bang Jack.

Kampret gua ketahuan, batin Ashton. Keringat dingin keluar dari pori-pori kulitnya. Dia tidak ikut MOS sekolah karena dirinya sakit cacar ketularan adiknya. Padahal dia sudah izin ke guru-guru. Iya sih, memang nggak adil ikut MOS. Dengar dari curcolan teman gosipnya (baca aja Calum) yang kedengarannya menyiksa, Ashton mengerti kesengsaraan para anak-anak kelas satu.

Bang Jack langsung menarik lengan Ashton dan pergi menuju tepi ruangan. Bang Jack mengangkat kepala Ashton yang tadinya tertunduk. "ELU CIUM TEMBOK INI. SEKARANG!! BUKTIIN KALO LO CINTA SEKOLAH INI!!"

Bang Rian langsung geram liat adiknya digituin sama bang Jack. "WOY GAK USAH TARIK-TARIK JUGA KALI!" serunya sambil meletakkan tangannya di bahu bang Jack.

"Katanya tadi gak pilih kasih! Lo juga mempelakukan adek gue brutal banget barusan nyet!" sahut bang Jack gak mau kalah.

Bang Rian pun kicep tapi tetap tidak membiarkan begitu saja bang Jack melakukan apapun yang diinginkannya pada adiknya, Ashton.

Stressing pun berlanjut dengan sangat kacau karena setiap salah satu abang membentak dan mengasari salah satu dedek, abang lain tidak terima. Dan alhasil mereka berempat lolos seleksi dan resmi menjadi anggota OSIS.




TBC

______________

Warning [!]

Do not try to steal the whole idea of this book, or I will kill you.

All Time Of Summer: 5SOS & ATL [AU]Where stories live. Discover now