Chapter 19: Stay Close, Don't Go

3.4K 343 23
                                    



Freya POV.

Aku meneguk habis alkohol yang mengisi gelasku kemudian kembali meminta segelas penuh lagi. Pandanganku menerawang pada semua orang yang sibuk bersenang-senang di iringi lagu up-beat yang sedang populer sekarang.

Aku kembali meneguk alkohol itu sampai habis. Ya, aku tau aku bisa mabuk dalam beberapa saat lagi. Tapi aku tidak perduli. Toh ini pestaku. Aku bisa melakukan apa saja sesukaku.

Dari dulu memang selalu begitu kan? Aku bisa melakukan semua yang aku mau, aku bisa mendapatkan apa saja. Kalau tidak, jangan panggil aku Freya.

Dari kejauhan aku bisa melihat seorang pria dengan tuxedo hitam dan wajah acak-acakan berjalan ke arahku. Aku kembali meminta segelas alkohol lagi. Mark, sang bartender mulai terlihat khawatir namun aku tak menghiraukan nya. Tepat saat aku baru saja akan meneguk alkohol itu, pria yang ku lihat di kejauhan tadi meraih gelas itu dari genggamanku dan meminum isinya sampai habis.

Aku tertawa hambar menatapnya. Mata hijaunya menghujamku dengan pandangan menusuk yang entah kenapa menimbulkan rasa perih di dadaku.

"You already drink too much. I dont want you to get drunk." Katanya terlihat khawatir. Aku memutar mata, aku tidak butuh perhatian palsu.

Aku mengacungkan satu jari ke arah Mark, menyuruhnya untuk mengisi gelasku lagi. Kalau sudah berhadapan dengan makhluk yang satu ini, rasanya aku ingin minum tanpa henti.

"It's not like you care anyway." Balasku pedas.

Pria di hadapanku ini mengacak rambutnya, "I do care, Freya." Balasnya tak mau kalah.

Kali ini aku kembali mengeluarkan tawa hambar, "Lies. Lies. Lies." Aku menggoyangkan jari telunjukku di depan wajahnya. "You tell me lies all the time. I cant even find the truth in every single word that you say, Harry."

Dia menatapku dengan pandangan frustasi kemudian menghempaskan tubuhnya di kursi sebelahku dan memesan entah minuman macam apa ke bartender.

"Why are girls such a complicated human being." Harry mendesah pelan setelah meneguk habis isi gelasnya.

Aku memutar mata, "Yeah, and why are boys such a jerk."

Harry menatapku sekilas kemudian kembali meneguk gelasnya yang dengan ajaib tiba-tiba terisi penuh lagi.

"You love her, dont you?" Kataku tiba-tiba membuatnya tersedak.

Dia mengusap bibirnya kemudian mengalihkan perhatianya padaku, "Who?"

"Dont act like you dont understand what i mean." Balasku ketus kemudian bersiap melenggang menjauh dari pria itu.

Tetapi dia menarik tanganku, "Dont treat me this way, Freya. Please." Bisiknya pelan.

Aku hanya menatapnya tajam kemudian mencampakkan tanganya yang menahanku dan berlalu. Aku bisa melihat Louis di sudut sedang berduaan dengan seorang wanita tertawa menatap ke arahku. Aku melemparkan pandangan maut padanya sebelum benar-benar meninggalkan tempat itu. Aku butuh udara segar.

Entah bagaimana ceritanya aku melangkah tak tentu arah ke sebuah danau kecil dengan langkah goyah. Alkohol hampir mengambil alih diriku. Tapi aku masih sadar sepenuhnya saat aku melihat Harry Styles berjalan di belakangku.

"Mau apa kau kesini?" Tanyaku masih dengan nada kesal yang sama.

Harry menatapku sekilas kemudian menjatuhkan tubuhnya di sebuah bangku yang tak jauh dari tempatku berdiri. "Its your birthday tonight. Kau harusnya bersenang-senang." Katanya pelan setelah lama sekali.

Tanpa sadar aku melangkah mendekatinya dan berdiri di hadapan nya, "You ruin it." balasku pelan. "Oh, mungkin bukan kau. Tapi gadis yang datang bersamamu." tambahku cepat.

Peter Pan [h.s//l.p]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang