Chapter 10: Isn't She Lovely?

4.3K 396 15
                                    

AAA gak nyangka udah reach 1k readers u,u makasih ya udah baca:D nah sesuai janji ini dia chapter 10, kita kan gak pernah tau apa isi pikiran Harry, nah ini dia. Vote or comment please:p I hope you enjoy it as much as i love writing it. And here u go i present u Harry pov. Lol. Enjoy!:)

-------

Harry pov.

Pagi ini aku melihat Hazel yang terlihat benar-benar lucu dengan hoodie biru dan beanie di kepalanya. Sudah ku bilang kan dia seperti peri kecil yang beterbangan? Omong-omong udara di kota London hari ini memang cukup dingin tapi aku merasa benar-benar bersemangat.

"Kau kenapa sih? Kita mau kemana?" Dia menyilangkan tangan di depan dada saat melihatku yang duduk diatas motor besar. Hazel benar-benar terlihat lucu, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mencubit pipinya.

Hazel adalah tipe gadis yang tidak cerewet. Yang kalau kau kenal di awal akan terlihat biasa saja. Tapi kalau kau mau mencoba untuk mengenalnya lebih dekat lagi, kau akan tau kalau ada sesuatu yang spesial di dalam dirinya. Dan hal itulah yang membuatku tidak ingin dia jauh-jauh dariku. She's my little Tinkerbell.

Oke, sepertinya aku punya terlalu banyak nama panggilan untuknya.

"Come on, Tink. Naik dan berpegangan erat padaku karena aku akan balap." balasku dengan senyum jahil. Hazel menepuk punggungku pelan, "kalau nanti aku jatuh kau tanggung jawab."

Aku hanya tertawa dan menstater motorku kemudian melaju ke tempat yang dia tak akan pernah duga sebelumnya.

*

"Aku tidak menyangka gosip itu benar." Gumam Hazel. Matanya mengedarkan pandangan ke arah sirkuit balap. Dia bahkan tak mengerjap sama sekali.

"Hei, Harry," dia menyikutku, "kau serius balapan disini?" Tanyanya dengan wajah polos bercampur kaget yang benar-benar membuatku geli setengah mati.

Aku tertawa kecil sebelum menjawab, "Tidak. Biasanya aku ikut balapan liar di jalanan. Tapi, today is a big day." Aku nyengir dan menggantung kalimatku, gadis itu menaikkan sebelah alis.

"Mereka mengundangku untuk pertandingan for real, Tink. Dan kebetulan kau bertanya soal balapan kemarin so i take you with me." Aku tersenyum.

Hazel mengerjap beberapa kali seakan masih tak percaya kalau gosip di antara murid-murid West High itu benar.

Baiklah, ku akui.

Aku, Harry Styles memang mengikuti balapan liar.

Hal itu memang tidak bisa di pungkiri lagi. Dulu seorang kawan lama bernama Zayn Malik yang membawaku terjun ke dunia balapan ini. Awalnya aku merasa aneh, untuk apa kita mempertaruhkan nyawa di situasi seperti itu? Tapi setelah mengikuti Zayn beberapa kali, aku mengerti. Ada adrenaline rush yang rasanya benar-benar menyenangkan saat kau menarik gas dan melaju sekencang-kencangnya.

Dan hal seperti itu adalah one of so many small little things that can make you smile without reason.

Kami berjalan menuju pinggir arena. Aku bisa melihat Louis, salah satu kenalanku melambai ke arahku.

"Oi mate! Ku pikir kau tak akan datang." Louis menepuk punggungku beberapa kali dan melirik Hazel dengan sebelah alis di naikkan. Aku langsung mengerti maksudnya.

Peter Pan [h.s//l.p]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang