Chapter 11: Wendy and Tink

3.6K 363 7
                                    

"Jadi kau maunya bagaimana?" Aku memutar mata sebal.

"Memangnya kau masih perduli dengan mau ku?" Balas pria di hadapanku ini tak mau kalah.

Aku menggeram, "Oh Harry ayolah, jangan bertingkah seperti anak kecil."

Dia mengacak rambut, terlihat frustasi. "Yang aku mau kau disini saja, Haz. Disini. Disebelahku. Harus berapa kali ku bilang?"

Aku memutar mata lagi, "Kau tidak adil."

Oke, biar ku jelaskan permasalahanya.

Harry benar-benar membuatku kesal. Dia melarangku pergi dengan semua pria termasuk teman-teman lamaku. Dan itu mengesalkan. Bahkan beberapa hari yang lalu saat aku pergi berdua dengan saudara jauhku dia marah. Sementara dia bisa pergi dengan semua gadis yang dia mau. Bagaimana bisa aku tidak ingin mencakar wajahnya? Harusnya dia bersyukur aku suka padanya kalau tidak pasti wajah manisnya itu sudah seperti keset kaki sekarang.

"Oh God, Haz, kau membuatku gila." Dia mengambil langkah besar dan berdiri tepat di hadapanku. Aku menahan nafas gugup, meskipun aku masih kesal.

"Berapa kali harus ku katakan, Haz? Kau tidak boleh dengan yang lain, boleh nya denganku saja." Tanganya meraih pinggangku, menarikku mendekat.

Aku menatapnya menantang, "Dan kenapa?"

Dia memejamkan mata dan menarik nafas berat, "I ever told you that you're Tinkerbell for me, right? Lets just pretend that i'm your Peterpan." Pandanganya melembut membuat jantungku bekerja ekstra keras dan ekstra cepat.

"Tinkerbell is for Peterpan only, Haz. Peterpan will feel empty without Tink, his life wont be complete without Tink. Everything seems plain when Tink isnt by his side." Harry menangkup pipiku dengan kedua tanganya sebelum berkata, "Do you understand it, now?"

Aku menghela nafas dan tersenyum kecil, "Hm, i'm sorry Harry."

"Thats okay." Dia tersenyum lebar dan menarikku kedalam pelukanya. Tanganya mengusap punggungku dan aku mempererat pelukanku padanya.

Bagaimana bisa aku marah pada pria yang memegang seluruh hatiku?

*

"Jadi kau sekarang pacaran denganya?" Tanya Tara sambil mengunyah berbagai macam camilan yang ada di sekeliling kami.

Aku menggumam tak jelas, "Tidak tau."

Tara menatapku aneh, "Tidak tau? Bagaimana bisa tidak tau? Masa dia tidak pernah bilang i love you atau kata-kata kacangan lainya? Padahal kan dia mencium mu, Haz. Ah, kalian payah." Omelnya panjang lebar membuatku menghela nafas berat.

Sebenarnya aku tidak tau status hubunganku dengan Harry itu apa. Dia tidak pernah mengucapkan 3 kata itu.

Iya, 3 kata itu.

Dan aku tak mungkin kan mengatakan itu padanya? Ah tidak tau lah, memikirkanya membuatku pusing.

"Kau betah sekali di gantung." Kata Tara membuatku melotot kesal padanya.

Seakan tak melihat tatapanku dia terus berceloteh, "Yang Tinkerbell lah, yang Peterpan lah, kalian sama-sama aneh. Sebenarnya menurutku dia sedikit tidak adil padamu, masa kau dekat dengan Liam saja dia marah. Setelah ku pikir-pikir kau lebih bagus dengan Liam saja."

"Tara apaan sih kau ini." Aku melempar bantal kecil ke arahnya. Sialan, ngomong apa sih dia.

"Hei, aku serius, Hazel. Dia tidak pernah mengatur hidupmu. Kerjaanya hanya membantumu dan menghiburmu. Kau juga terlihat lebih nyaman bersamanya dari pada Harry." Dia berhenti sebentar untuk menarik nafas, "Kalian terjebak di negri dongeng."

Aku menaikkan sebelah alis, "Maksudmu?"

"Hmm," Tara meniup kuku jarinya, "Pernah tidak kau bertanya pada Liam kenapa dia memanggilmu Wendy? Kenapa Harry memanggilmu Tinkerbell? Ini aneh, satu orang tapi dua karakter dalam satu dongeng. Oke, aku benar-benar klise sekarang. Tapi Haz, aku cuma tidak mau kau kecewa. We can see clearly who's the one that treat you right."

Dasar Tara dan semua analisanya, aku jadi stress.

"Bukanya apa-apa ya, Haz. Kau suka padanya dan semua orang jelas bisa melihat itu. Tapi perasaan dia? Kenapa kita tidak ada yang tau?"

Aku diam saja, tak tau mau membalas apa.

Aku tidak pernah tau menyukai seseorang akan serumit ini. Seperti saat jantungmu berdetak lebih cepat saat melihatnya atau kesal yang amat sangat saat melihat dia berjalan dengan gadis lain? Atau saat dia menarik tanganmu tanpa sengaja kau merasakan kupu-kupu di perutmu. Atau saat kau tersenyum tanpa sebab saat menyadari dia ada disebelahmu meskipun kalian hanya termenung dalam diam.

Harry dan aku memang tidak pernah membicarakan apa status hubungan kami sebenarnya. Dan aku pun tidak pernah berniat untuk menyinggung soal itu. Karena bagiku selama aku masih bisa bersamanya itu lebih dari cukup. Yang ku mau hanyalah bisa selalu seperti ini bersamanya, bersama Harry.

Peterpanku.

----

Haiii jadi cuma pengen bilang aku bikin ff baru judulnya Stars to Burn dan tokohnya Niall. Hehe, dibaca yaaa dan ngomong-ngomong makasih udah ngikutin Peterpan sampai sekarang hehe:D

Cuma mau ngasi tau kalau Peterpan bakal cuma sampai 20 chapter plus prolog hehe jadi gak panjang hehe ok aku kebayanyakan bilang hehe lol

Sekali lagi makasih ya udah baca, vote or comment yak:)

Elsa.

Peter Pan [h.s//l.p]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang