Chapter 1: A Bitter Girl Named Hazel

9.8K 737 13
                                    

"Uh oh, itu dia"

Aku berputar acuh tak acuh dan melihat ke arah koridor, mendapati gadis-gadis yang tersenyum genit dan melambai pada pria itu.

Iya. Pria itu.

Pria yang selalu dibicarakan setiap murid perempuan West High saat mereka di kantin ataupun bergosip di toilet. Pria yang selalu dibicarakan pria lain karena kehebatanya menarik hati para gadis. Intinya, pria yang sedang heboh dibicarakan satu sekolah.

Sebenarnya tidak bisa dibilang pria juga sih. Umurnya masih 16 tahun. Menurutku sih masih bisa di kategorikan bocah ingusan yang baru gede. Namun untuk ukuran bocah ingusan baru gede, pesona yang dimilikinya terlalu kuat. Itu tidak adil karena aku terlihat seperti itik buruk rupa disini. Maksudku bagaimana bisa dia terlihat begitu sempurna dengan rambut keritingnya yang di biarkan berantakan tertiup angin saat dia mengendarai motor? Atau abs nya yang selalu terlihat saat dia memakai baju olahraga? Bagaimana bisa saat dia berusaha untuk terlihat tidak menarik tapi tetap saja penampilanya menarik semua orang?

"Aku naksir padanya." Suara gadis berambut brunette disebelahku ini membawaku kembali ke dunia nyata.

Oh, ngomong-ngomong, yang di sebelahku ini adalah Aztara Cortez. Cewek cantik bak angel Victoria Secret ini adalah sahabatku. Dan dia selalu sukses membuatku lebih terlihat seperti pesuruh pribadinya dari pada sahabat saat berjalan disebelahnya. Maksudku, lihat saja wajahnya dengan hidung mancung, bibir yang entah bagaimana terlihat benar-benar sempurna, ditambah lagi bentuk tubuh ideal. Astaga, benar-benar berbanding terbalik denganku.

Tara menyenggol pundakku, "Haz, bagaimana menurutmu?" Tanyanya, aku memutar mata.

"Ya kalau aku bilang dia tidak keren pasti kau akan mengataiku gila?" Balasku dan membuatnya terkikik pelan.

Tara tidak pernah serius saat dia bilang dia suka pada seseorang. Aku bisa mendengarnya mengatakan itu 4 kali dalam sebulan dan itu menjengekelkan. Aku bukan tipe orang yang akan kegirangan saat tau sahabatnya sedang naksir seorang cowok. Astaga, benar-benar bukan aku. Lagi pula aku tidak perduli dengan kisah cinta orang lain. Aku kan juga punya kisah cinta sendiri yang perlu diurus.

Um.

Tidak.

Aku tidak punya masalah percintaan dan aku serius. Bukanya aku punya kisah cinta seindah novel sampai aku tidak punya masalah. I dont have a love story and i'm serious. Yayaya, aku tau aku memang aneh. Tara bilang hidupku terlalu flat dan perlu diberi bumbu percintaan. Yang benar saja? Dia kira hidupku makanan? Lagi pula hidup seperti ini kan lebih menyenangkan, tidak perlu menangis bombay karena galau ataupun patah hati. Aku tidak mau berurusan dengan masalah seperti itu.

Tadinya ku pikir begitu.



A/N

Hiii jadi ini ff pertamaku kalau ada salah-salah atau typo mohon dimaafkan ya lol. Kasi komentarnya yaa makasiii😊

Elsa.

Peter Pan [h.s//l.p]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang