Matahari tampak sembunyi di balik awan hitam, perlahan lahan tapi pasti satu persatu air hujan mulai turun membasahkan bumi. Pagi hari ini tampak tidak cerah berbeda dengan hari hari sebelumnya, mungkin ini adalah faktor cuaca yang bisa dimaklumi. Seorang gadis cantik tengah sibuk dengan beberapa lembar kertas yang berada diatas meja belajarnya mencari yang ia cari.
"Ayolah semalem gue simpen kertasnya disini" gadis cantik itu masih sibuk mencari kertasnya "Masa ilang? Kan gak mungkin" gadis itu tampak berfikir dan segera keluar dari kamarnya
"Mamah semalem ke kamar aku ga?" Tanya gadis itu pada wanita paruh baya, beliau adalah ibu-nya
Wanita paruh baya itu tampak mengernyitkan alisnya "Kalau gak salah sih iya, mamah beresin meja belajar kamu yang udah kaya gudang.. berantakan" wanita itu berjalan menuruni satu persatu anak tangga
Gadis itu mengikuti langkah mamahnya "Mamah liat kertas gak?" Tanya gadis itu lagi
Wanita paruh baya itu menghentikan langkahnya "Steff, kertas dikamar kamu itu gak cuma satu ya banyak... kertas yang gimana dulu?"tanya mamahnya
Ternyata oh ternyata... gadis cantik itu adalah Steffi dan wanita paruh baya adalah mamahnya yang bernama Nita
"Duh, yang aku jilid mah kalau gak salah cover nya gambar doodle" steffi berusaha mengingat ingat lagi
"Udah mamah simpen di tas kamu! Makanya jadi cewek rapih dikit steff jangan jorok"
***
Berbeda dengan gadis ini dia adalah (namakamu), (namakamu) tengah menunggu Farhan kakaknya itu mengeluarkan mobilnya. Walaupun sebelumnya ia telah dilarang oleh ayahnya tetapi kedua adik kakak ini tetap saja kekeh untuk pergi ke sekolah berdua tidak diantar oleh supir atau ayahnya "Woy cepet dikit kek..." (namakamu) memanyunkan bibirnya sambil mendengus kesal
Farhan telah mengeluarkan mobilnya dan melewati pagar rumagnya "Eh geblek semvak... eh somvlak tunggu main tinggal aja" teriak (namakamu) sambil menutup pintu pagar dan berlari kecil untuk masuk kedalam mobil
"Lama sih lo, udah lama bawel lagi" farhan mulai meng-gas mobilnya dan berjalan dengan kecepatan normal
"Eh suka gak nyadar ya yang lama itu siapa" (namakamu) memalingkan wajahnya sambil menatap keluar kaca mobil yang basah akibat tetesan air hujan
Drttt... drrtt -iphone (namakamu) bergetar- telfon masuk*
Hallo?
Iya, hallo lagu nya adelle
Ishhh nadysha... eh ada apa nad?
(Nam..) gue izin ya gak ma--
Yahhh? Kenapa?
Gue belum selesai ngomong cuwk
Hehe iya, kenapa?
Gue sakit nih demam
Oh sakit ya
Ucapin GWS kek atau apa gitu
Ok, cepet mati nad
(Nam..) liatin ya kalau gue masuk ntar
Canda elah, Gws nadysha
Hehe teqi teqi ya sistah, surat nya nyusul gitu
Iya
Yaudah kalau gitu makasih.. dadah monyet
Dadah monyet juga
Sambungan telfon terputus*
"Dek macet nih, semoga gak telat deh ya" farhan menyandarkan punggungnya di kursi pengemudi itu sambil mendengus
(namakamu) menatap kearah depannya dan memang saja jalanan pada pagi hari ini sudah dipadati oleh beberapa kendaraan "Oh shit!"
"Tau gini gue mending pake motor aja terus pake jas ujan kan jadi" farhan menatap adiknya yang sedang kesal rupanya
"Huuh bener, jadi males kan nunggu macet kaya gini" (namakamu) membuka tasnya lalu mengambil kotak makan dan membukanya "Makan mulu!"
***
Sementara itu kini seorang lelaki tengah terjebak hujan yang lumayan besar di tambah dengan macetnya jalanan "Kalau jadinya kaya gini gue gak bakalan sekolah aja dah" lelaki ini menyelip nyelipkan motor nya dengan lihai sambil menatap langit yang mulai gelap itu
"Mana lampu merah lagi! Lengkaplah hari ini" dengusnya lagi
***
Jam menunjukkan pukul 06:45 menandakan bel masuk pertama sudah mulai berbunyi dan setengah gerbang sekolah pun telah tertutup, siswa/i berlarian masuk kesekolah agar tidak terlambat dan tidak kebasahan. Berbeda dengan (namakamu) yang kini sudah berada di koridor sekolah sambil berlari kecil untuk berjalan ke kelasnya saat ia ingin melangkah tiba tiba 'Strrrrt' (namakamu) terjatuh tapi....
Tunggu?! Tubuhnya tidak terhempas melainkan mengapung salah bukan mengapung tapi "Aaaa" teriaknya sambil menutup matanya
"Eh kok gak jatuh? Gak sakit lagi" (namakamu) membuka matanya perlahan dan munculah seorang Jin eh bukan Jin dia adalah cogan yaitu
"Kalau jalan hati hati (nam..) kalau gak ada gue lo udah jatuh kan sakit" lelaki itu membantu (namakamu) untuk berdiri dan sedikit membenarkan rambutnya
"Hehe iya baal thanks ya" (namakamu) tersenyum pada iqbaal dan dibalas dengan anggukkan oleh iqbaal
"Yuk ke kelas bareng" ajak iqbaal lalu menarik lembut pergelangan tangan (namakamu), (namakamu) hanya mengikuti langkah kaki iqbaal yang menariknya sungguh saat ini ia susah bernafas dan hampir saja (namakamu) lupa cara untuk bernafas... Ok sekarang (namakamu) butuh
"Belayannn... seorang ibu" teriak marsha sambil berdiri diambang pintu kelasnya
"Eh ada (namakamu) sama iqbaal ya... acieee cieee" marsha tersenyum sambil menggoda kedua insan ini yang baru saja ingin melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelas
"Apaan sih marsha" (namakamu) malu dan blush.... (namakamu) BLUSHING ok perlu di garis bawahi BLUSHING
"Hmm... itu pipi" iqbaal tersenyum sambil menunjuk pipi (namakamu) kemudian ia terkekeh
(namakamu) terdiam "Apaan?"
"Ah engga... yok masuk"
***
"Hanif... lo punya sodara cewek cantik amat, buat gue lah" ucap alif sambil menaik turunkan alisnya dan duduk diatas meja hanif
Hanif menatap sinis alif "Idih.. ogah kali dia sama lo nya" ucap hanif sambil memainkan Iphone nya
"Yah si hanif lo temen gue kan, ih lo gak ada baik baiknya jadi temen gak ada PERIKETEMANAN jangankan itu si hanif mah PERIKEMANUSIAAN eh bukan PERIKEBINATANGAN masa kemaren lo matiin semut yang suka jalan jalan di meja gue sih"
"Dasar alay lo lif, cocok jadi penonton alay lo"
"Eh lo mah tau aja, itu kan kerjaan sampingan gue nif"
Hanif menggelengkan kepalanya "Ngidam apa lif emak lo?"
"Kata mak gue sih dia ngidam curut balado nih ada lagunya CURUT CURUT CURUT LADO TERASA PEDAS TERASA PAN--"
"Gausah dilanjutin"
"Songong lo nif"
"Hanif itu ada yang manggil" ucap teman hanif sambil menunjuk kearah pintu kelas yang sudah terdapat gadis yang tengah memegang beberapa buku ditangannya
Lalu hanif berjalan menghampiri nya dan meninggalkan alif yang tengah mengoceh tidak jelas "Eh deandra.. ada apa?"
"Oh iya nif, masih inget kan lo ada janji sama gue buat nganterin gue ke toko buku?" Ucap gadis yang bernama deandra itu
Hanif mengangguk "Iya inget, mau kapan?"
"Pulang sekolah bisa gak?"
"Bisa"
"Yaudah kalau gitu, gue ke kelas dulu ya byee..." deandra tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret.
Teen FictionJika sungguh buktikanlah,jangan berjanji karena janji itu hanya kalimat penenang saja. Cerita ini menceritakan seorang gadis yang bernama (namakamu) dan lelaki bernama Iqbaal. Mau tau gimana kisah mereka? Langsung baca aja 😁