HMDHMH #32

12.2K 431 8
                                    

"Daddy.. acaca Daddy" Justin menggeliat kecil begitu Javin menepuk-nepuk kedua pipi nya secara halus, sejak satu jam yang lalu Debby sudah berusaha membangunkan pria itu tapi Justin tak kunjung bangun alhasil Debby menyuruh Javin membangunkan ayahnya dengan caranya sendiri

"DADDYYY ACACA DADADU DADDY" Teriak Javin kesal lantas memukul-mukul pelan dada Justin yang telanjang dan hal itu sukses membuat Justin bangun tapi bukan membuka mata atau duduk Justin justru memeluk anaknya yang cerewet itu
"Daddyyy ucaca ududada uucaaaa" Javin terus meronta didekapan Justin membuat pria itu terkekeh sendiri
"heh kau mau membunuh Javin dengan bau keringatmu itu?" Omel Debby yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambutnya yang masih basah, Justin semakin terkekeh lantas melepaskan dekapan pada Javin

"makanya jangan membangunkan singa yang sedang tidur" Justin mencuil hidung mancung Javin membuat anak itu tertawa geli
"Dimana Jovan?" tanya Justin sembari menguap kecil membuat Javin semakin tertawa
"Dia masih tidur" Jawab Debby santai lantas memakai bajunya

'anak itu suka sekali tidur' gerutu Justin sebal
"Just kau mandi sana aku mau menyusui Javin" ucap Debby
"hmm baiklah sayang Daddy mandi dulu nanti kita main lagi okay" Justin mengecup kening Javin lalu beranjak dari tempat tidur
"Mandinya yang bersih" Celetuk Debby membuat Justin berbalik dan mencium pipi kanannya dan hal itu membuat Javin tertawa

selesai mandi Justin segera turun kebawah untuk sarapan, Karena hari itu hari minggu jadi dia bisa bangun lebih siang dari biasanya
"Sepertinya Jovan benar-benar menuruni sifat ayahnya" Celetuk Jeremy diruang tengah saat dirinya dan pattie tengah bermain bersama Javin
"Memangnya kenapa? Tanya Pattie polos tanpa menyadari ada Justin yang sedang mendengarkan pembicaraan mereka
"Dia itu suka sekali tidur, pendiam, wajahnya datar, dan mungkin dia bisa membaca fikiran" Jawab Jeremy
"Hmm wajar sajalah mereka itu kan anaknya" tanggap Pattie kembali bermain bersama Javin yang sepertinya tengah asyik memakan jari-jari mungilnya

Justin tersenyum lantas menuju ruang makan dan menemukan Debby tengah menyiapkan sarapan untuknya
"Kau sudah sarapan Debb?" Tanya Justin duduk di salah satu kursi, Debby mengangguk lantas menutup roti isinya
"sejak kapan kau bisa memasak? Biasanya masakan mu selalu gosong haha" Canda Justin terkekeh geli Debby mendengus lantas mencubit lengannya

"aku masaknya dibantu Greys" jawab Debby duduk disebelah Justin
"hmm pantas saja" Justin mulai mengunyah makanannya dengan lahap
"Sepertinya Jovan bangun.. aku keatas dulu ya" Pamit Debby lalu berlari menuju anak tangga, Justin hanya mengangkat bahunya acuh

Justin tersedak saat Greyson dengan gaya rusuhnya datang menghampirinya
"Just.. Just.. hoss hosss.. Ibu Thania meninggal" Greyson terengah-engah sambil memegang dadanya yang naik turun
"APAA? Kau serius Greys?" Tanya Justin panik, Greyson mengangguk Justin meminum jus nya lantas bergegas menuju kekamarnya untuk mengambil kunci mobilnya

"Just.. hosh hosh.. ibunya Thania meninggal karena ditabrak seseorang" Greyson menahan tangan Justin membuat pria itu melotot sempurna
"Astaga siapa Greys?" Tanya Justin begitu panik mengguncang bahu Greyson
"namanya Christine.. Sepertinya dia tengah depresi karna saat ditanya polisi dia hanya tertawa tidak jelas dan mulutnya sangat bau alkohol" cerita Greyson membuat Justin benar-benar kaget

"Christine?" desis Justin
"Just aku harus segera kesana aku yakin Thania sangat terpukul kau bisa menyusul dengan Debby kan?" Tanya Greyson membuyarkan lamunan Justin
"ehh i..ia Greys aku pasti akan kesana" Justin tersenyum kikuk lantas menuju kamarnya

***********

Selesai mendapat tamparan bertubi-tubi dari Debby, Pattie dan terakhir Justin Bieber pria yang selama ini di cintainya hati Christine benar-benar terasa sakit dan sesak, Jiwanya tergoncang dan sedikit mengalami depresi, Selama ini Justin Bieber yang dikenalnya sama sekali tidak pernah berbuat kasar apalagi sampai berbuat kasar padanya dan kejadian tadi membuat Christine benar-benar harus kehilangan separuh dari akal sehatnya.

He's My Directure and He's My Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang