28 (MeloDylan)

657K 41.1K 7.4K
                                    

BAGIAN DUA PULUH DELAPAN

MELODYLAN

Siapa yang peduli tentang yang orang lain pikirkan. Hatimu lebih penting.

*****

Bella menghampiri Dylan yang masih duduk di depan ruangan dimana Elena di rawat. Bella duduk di samping Dylan.

"Tante Elena baik-baik aja" kata Bella

Dylan menoleh ke arah Bella dan tersenyum. "Iya makasih Bella"

"Alexa mana?" tanya Bella

"Masih di pesta Kate sama Liam"

"Lo udah kabarin dia?"

Dylan menggeleng. Dia belum mengabari Alexa meskipun dia sudah berpesan kepada teman-temannya untuk menyampaikan tentang ini kepada Alexa.

"Kabarin dia entar dia khawatir" kata Bella

Memang setelah pertengkaran tempo hari antara Bella dan Alexa, Bella benar-benar berubah menjadi lebih dewasa. Dia juga sudah meminta maaf kepada Alexa atas keegoisannya, Bella ingin belajar banyak hal tentang bagaimana menghargai orang lain.

"Gue udah nyampein pesan ke temen yang lain"

"Rasanya beda Dylan, kabarin dia" Bella memberikan ponsel Dylan ke tangan Dylan.

Dylan menatap ke arah Bella bingung, tapi sedetik kemudian Dylan menggenggam ponsel itu. Dylan berdiri lalu berjalan meninggalkan Bella sendirian.

Dylan menekan tombol 1 lalu secara otomatis langsung tersambung ke nomor Alexa.

"Baru aku mau telepon kak Dylan" kata Alexa saat pertama kali mengangkat telepon Dylan

Senyum Dylan tercetak di bibirnya, berbicara dengan Alexa membuat perasaannya menghangat.

"Harusnya lo nunggu gue buat telepon, jangan telepon duluan" kata Dylan

"Kenapa?"

"Biarin gue yang ngejar lo, asalkan lo diem di tempat gak kemana-mana"

Terdengar kekehan pelan Alexa, Dylan hanya diam menunggu Alexa berbicara kembali.

"Gimana mama kak Dylan?"

"Baik-baik aja" jawab Dylan

"Kalo baik-baik aja kenapa ke rumah sakit?" Alexa bertanya

"Maksudnya udah ditanganni sama dokter. Jadi udah membaik"

"Kak Dylan udah makan?"

"Duh harusnya nyokap gue masuk rumah sakit terus biar lo perhatiin gue kaya gini" kata Dylan

"Husssss"

Dylan terkekeh pelan, duh mengapa rasanya jadi menyenangkan seperti ini berbicara dengan Alexa. Mungkin awalnya Dylan hanya penasaran dengan sikap polosnya Alexa, tapi semakin kesini dia semakin suka dan selalu ingin bertemu dengan Alexa.

"Besok lo kesini ya bawain gue makan" pinta Dylan

"Kan ada kantin, atau kak Dylan DO aja"

"Makan dari orang yang di suka mah beda" kata Dylan

Alexa diam tidak menjawab godaan Dylan barusan

"Biar gue tebak, pasti lo lagi senyum-senyum kan? Pipinya merah karena telponan sama gue."

"Enggak!" tegas Alexa

"Iya juga gapapa"

"Enggak! Percaya diri amat"

SLS [2] MeloDylan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang