"Cepat bantu liam, lou!" Aku mendorongnya dari sofa dan dia akhirnya berdiri lalu membantu liam membawa harry ke kamarnya. Brave yourself for hungover harry tomorrow.

"Shit mate! Dia akan mendapat sakit kepalanya besok!" Aku mendengar suara louis menuruni tangga dilanjut dengan tawa kecil liam.

"Im so fucking tired dude" liam berkata pada louis.

"Hey, uh.. Kalian bisa tinggal sebentar disini jika kalian mau. Aku tidak yakin kalian aman untuk berkendara melihat keadaan kalian sekarang..."

"Great! Ayo ke kamarmu lalu kita bisa bercumbu" kata louis tanpa berpikir terlebih dahulu.

"WHAT? No!"

"Control your dick, lou" liam tekikik dan bergabung denganku di sofa.

"Hey! Itu tempatku!" Louis mencoba untuk mengusir liam dari sebelahku.

"Kau tidak menempatinya jadi aku bebas menempatinya. Benarkan jess?" Liam menoleh padaku.

"Yeah whatever.."

"Apa? Aku kira kau mencintaiku jessie amber.." Kata lou berlagak seperti orang yang tersakiti.

"Nope. Never." Aku kembali menonton tv saat liam tertawa dan louis memberikannya tatapan mematikan dan akhirnya duduk di sebelah liam.

-

Setelah mereka berdua pergi jam menunjukkan pukul 11.27pm. Aku pergi ke atas dan mengecek harry. Aku membuka pintu kamarnya dan melihatnnya meringkuk di kasur tertidur. Aku duduk di sampingnya dan menyibakkan helai rambutnya yang menutupi mukanya. Sepatunya masih terikat di kakinya. Dasar liam tidak mau repot melepasnya.

Aku melepas kedua sepatunya dan meletakkannya di bawah tempat tidur dan kembali duduk disampinya melihat dia tidur pulas. Wajahnya terlihat tenang tanpa masalah. Satu hal yang aku kagumi darinya, dia selalu mencoba terlihat tangguh meskipun sebenarnya dia rapuh. Aku sudah menghabiskan seluruh hidupku bersamanya mulai dari aku lahir, dia yang selalu merawatku. Aku ingat dia selalu berkata bahwa dia akan selalu melindungiku kapanpun dan dimanapun. Dia bilang dia tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk menimpaku. Selama ini dia mencoba melindungiku tetapi dia sendiri membiarkan dirinya hancur.

Harry bukanlah harry yang dulu aku kenal. Saat mom dan dad memutuskan untuk berpisah dia yang mendapat dampak buruknya. Hampir setiap pulang sekolah dia selalu mendapat lebam di tubuhnya. Dia berhenti berbicara dengan dad. Saat umurnya 17 tahun dia hampir masuk penjara karena masalah obat obatan. Dia tidak pernah terlihat di rumah lagi. Dia mulai mabuk mabukan. Merokok. Tato. Semua itu terjadi karena dia hanya ingin mengindari kenyataan.

Dari dulu dia memang sulit untuk menerima apa yang terjadi. Sifatnya sekarang menjadi keras dan tidak ada yang bisa merubahnya. Tapi yang aku banggakan darinya, dia masih tetap menepati janjinya. Masih selalu melindungiku. Dia orang pertama yang akan aku tuju jika aku mempunyai masalah. Dia bilang hanya aku satu satunya keluarga yang dia punya. Dan aku tidak bisa membiarkannya sendiri.

Ini semua salah mom dan dad, sebelum usaha dad menjadi besar, semua berjalan dengan baik baik saja. Tapi setelah usahanya besar, dad sibuk dengan pekerjaannya. Dan mom, mom yang seharusnya menjaga kita justru mempercayakan kita ke pengasuh ketika dia sedang menikmati hartanya. Aku dan harry hanya berumur 8-9 tahun dan yang kita butuhkan adalah kasih sayang orang tua. Saat itulah aku sadar kalau harta bukan segalanya.

Aku rindu harry yang dulu, harry yang ceria dan selalu tertawa bersamaku. Bukan harry yang sekarang mabuk mabukan dan menjadikanku teman sexnya. Aku tau dia tidak bermaksud untuk menyakitiku tapi dia tidak bisa menahan dirinya. Dia ingin melindungiku, dan memilikiku adalah caranya untuk melindungiku.

Tidak terasa setetes air mata jatuh dari mataku ke punggung tanganku. Oh, harry, aku mohon, berubahlah.

Aku rindu harry yang dulu.

Aku melihatnya gusar dan mulai membuka matanya dan menatapku.

"Jessie..."

"Ya, haz?" Aku ingat panggilan itu, aku selalu memanggilnya hazza ketika kita kecil. Sungguh masa masa yang indah.

"Whats wrong? Kenapa kau menangis?" Tanganya menggapai pipiku dan mengusap air mataku.

"Nothings wrong. Aku hanya... Aku hanya merindukanmu" air mata tidak berhenti menetes dari ujung mataku.

"Oh jessie.. Im sorry.. Come here" dia bergeser dari tempatnya memberiku cukup ruang untuk berbaring di sebelahnya. Dia memelukku dengan erat setelah aku berbaring di sebelahnya dan aku memeluknya balik. Aku rindu kehangatan ini. Hanya kasih sayang, murni kasih sayang.

"Maafkan aku, aku benar benar kakak yang buruk. Aku bernar benar minta maaf jess. Aku-"

"Im sorry too hazza, im sorry. Maaf aku tidak bisa membantumu. Aku tau kau sudah melewati hidup yang berat. Tapi aku tidak pernah membantumu. Aku yang selalu membantuku. Maafkan aku" aku menangis di pelukannya.

"No, no, aku bertanggung jawab terhadapmu jess, maafkan aku. Aku berjanji akan mencoba untuk memperbaiki semuanya. Aku janji" dia mengecup keningku dengan lembut.

"I love you JJ"

"I love you too hazza"

"Dont cry anymore okay?" Aku mengangguk. "Jadi bagaimana kencanmu dengan matthew?"

"Buruk"

"Im sorry about that. Dengar, bukannya aku melarangnu berkencan oke? Aku hanya.. "

"Kau hanya tidak mau aku terluka nantinya. Aku tau haz. Aku mengerti."

"Oke, tapi dengar. Aku tau ini bukan urusanku tetapi aku merasa matt bukanlah pria yang baik."

"Dan bagaimana kau tau?"

"Entahlah.. Perasaanku selalu benar"

"Okay" kemudian semua hening.

"Harry? bisakah aku menceritakan sesuatu?"

"Tentu jess, kau tidak perlu bertanya."

"Um.. Aku seperti.. Aku bertemu seseorang online.. Uh.. Sepertinya aku menyukainya.." Kali ini berbeda dengan saat dia bertemu dengan matt. Dia justru tersenyum tulus kepadaku dan mendengarkan ceritaku.

"His name is niall.."

"Nama yang aneh"

"Uh yeah, dia dari irlandia"

"Wow, itu sangat jauh jess.. Seperti, sangaat sangat jauh. Kau yakin kau bisa menjalani LDR sejauh itu?"

"Shut up harry! Kita hanya teman.."

"Hanya teman"

"Anyway, dia tinggal di portland.."

"Oh wow, lebih dekat dari yang ku bayangkan." Aku menguap dan meletakkan kepalaku di dadanya.

"Tidur jess, kau tampak lelah" katanya sambil mengelus kepalaku sampai aku tertidur. Entah apakah ini efek alkohol atau dia benar benar ingin berubah yang jelas malam ini aku merasa the old harry telah kembali.

dan aku menyayanginya.

-

-

Gak ngefeels?
Sorry. :(

So.. Kalian sekarang tau masa lalu harry and jessie?
Ato kurang jelas? :"c
Kalo mau nanya apapun silahkan komen/pm ya :)

Sibling Fucker ☞ ⓗⓢWhere stories live. Discover now