SEPERTI MIMPI!

18.5K 1.1K 31
                                    

Kamar hotel mereka dijaga ketat oleh orang-orang suruhan Bara. Pria itu tidak ingin Anna bertemu dengan siapapun atau malah menimbulkan kekacauan. Ia tidak dapat keluar atau bahkan menerima Anggina untuk masuk ke dalam kamarnya. Khawatir terjadi sesuatu dengan Anna, Gina pun mencoba menghubungi ponselnya.

     “Aku, baik-baik saja Gina. Jangan khawatir.” Jawab Anna, ketika nada suara Gina terdengar begitu cemas di telefon.

     “Aku akan membantumu Anna, kita akan menuntut kedua pria bajingan itu!”

   Anna, mengigit bibir bawahnya. Ia ragu apakah hal itu tidak akan melukai anggota keluarganya? “Gin, bagaimana keadaan keluargaku? Apakah mereka baik-baik saja?” Anna takut kalau Bara benar-benar akan melakukan sesuatu pada Nina. Melihat bahwa adik wanitanya memang terlihat menyukai Bara bahkan terkesan mengagumi pria itu. Entah apa yang telah dilakukan pria itu selama dia menemui keluarganya.

     “Mereka terlihat baik-baik saja Anna. Bahkan mereka tahu sejak awal bahwa bukan Heru lah kekasihmu yang sebenarnya. Melainkan pria bernama Bara itu. Keluargamu tampaknya menyukai pria itu.”

    “Kau benar. Entah apa yang sudah dijanjikan dirinya kepada mereka semua.” Sahut Anna pelan.

   “Kau tidak perlu khawatir, aku akan meminta bantuan ayahku dan juga rekan media untuk menuntut Bara dan Heru. Aku baru saja mendapatkan informasi mengenai dirinya. Heru berkata benar, bahwa pria yang saat ini menjadi suamimu bukanlah orang biasa! Setidaknya ia berasal bukan dari orang-orang yang dapat kita atasi dengan mudah.”

    Anna, memejamkan matanya sesaat. “Kalau begitu, biar aku yang mengurus semuanya Gina. Jangan masuk ke dalam masalah ini, ak tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk menimpamu.”

    “Tapi Anna,-“

    “Gina, tolong! Biarkan aku mengurusnya sendiri dan jangan membahayakan dirimu atau siapapun!” usai mengatakan hal itu Anna menutup telefonnya. Menatap interior kamar hotel yang mewah. Lalu mengalihkan tatapannya sendiri pada gaun indah yang masih ia kenakan.

    Segala sesuatu berubah hanya dalam satu jentikan jari saja. Ia merasa bahwa saat ini ia seperti masuk ke negeri dongeng dimana dipenuhi oleh orang-orang yang jahat. Kini ia sadar dengan siapa ia berhadapan, tapi tidak dengan Anggina.

    Anggina tidak melihat tatapan mata Bara yang begitu menakutkan. Tidak melihat sinar mata kekejaman yang baru dilihatnya tadi. Bagaimanapun jelas tidak mudah baginya untuk lari dari semua ini.

-----bersambung-----

BUKAN SUAMI PILIHAN - SUDAH TERBIT , TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE !!  https://plTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang