10- The Anger

5.3K 415 16
                                    

THE ANGER

Tubuh Mars terhanyut dan terombang-ambing arus sungai yang deras. Mars kelimbungan memertahankan diri dari benturan terhadap batu-batu besar yang menghadangnya, serta matian-matian berusaha mengendalikan diri untuk berenang di tengah arus yang luar biasa ganasnya. Namun bukan Mars namanya jika dia tidak mengatasi kesulitan itu. Berkat hasil olah raga berenangnya tiap pagi, tidak butuh waktu lama untuk Mars mengendalikan keadaan. Sebelum jatuh melewati air terjun yang tinggi, Mars sudah lebih dulu menepi, meraih batang pohon besar yang menjuntai di sepanjang sungai, kemudian berhasil keluar dari sana.

Mars berbaring terengah-engah di atas tanah basah. Suara air sungai yang deras menghantam telinganya. Sambil memulihkan diri, Mars teringat kembali peristiwa di jembatan beberapa waktu tadi. Dalam benaknya terekam jelas kondisinya yang mengenaskan ketika di pukuli oleh anak buah Martini, kemudian wajah Dolly. Mars membuka mata karena dia merasa tak sanggup membayangkan wajah pias gadis itu. Dan senyuman terakhir gadis itu padanya meski pun kondisinya lebih mengenaskan darinya. Mata Mars terasa panas dan hatinya terasa lebih sakit dari fisiknya dengan alasan yang dia sendiri tak mengerti. Dan semua ini karena Martini.

Dada Mars bergemuruh dan amarah tiba-tiba memuncak pada dirinya. Dia bangkit berdiri dengan kekuatan yang entah didapatnya dari mana. Kebengisan itu sudah tercetak jelas di wajahnya. Tidak butuh waktu lama bagi Mars untuk sampai ke sebuah kota dan menemukan kantor polisi untuk kemudian menghubungi Samuel serta anak buahnya yang lain.

"Ya Tuhan, Mars! Kupikir kau sudah mati atau menjadi gelandangan di suatu tempat. Apa kau tahu seberapa kerasnya aku mencarimu selama seminggu ini?!" cecar Samuel, sahabat sekaligus tangan kanan Mars yang selama ini selalu berada di sisinya. Pria itu datang ke kantor polisi bersama para bawahan berbaju hitam dan seorang lawyer pribadi, setengah jam setelah Mars meneleponnya.

"Aku tahu, Sam," tukas Mars. "Aku tahu dengan pasti usahamu mencariku sehingga kau mengabaikan begitu saja perusahaan telekomunikasi yang baru saja kuambil alih dari keluarga Thomford."

Samuel menggaruk kepalanya karena merasa bersalah, "Aku tahu, Mars. Aku sendiri pernah mengatakan padamu sebelumnya di telepon saat tiba-tiba kau mengalami kecelakaan bahwa aku belum bisa melakukan pekerjaan itu sebelum mendapat intruksi darimu. Aku fokus mencarimu selama ini karena aku tidak menemukan jasadmu di mobil yang kautumpangi sehabis peresmian itu. Aku minta maaf," katanya menyesal.

"Kau tidak perlu meminta maaf," kata Mars setelah mengenakan jubah berbulu hangat yang diberikan bawahannya, "kau melakukan hal yang benar." Mars berjalan keluar kantor polisi dengan para penjaga di belakangnya.

"Tapi Mars, kau belum menceritakan padaku apa yang terjadi padamu seminggu ini?!" tuntut Samuel.

"Ayo pergi." Kata Mars. "Akan kuceritakan semuanya di rumah nanti, dan ada pekerjaan besar yang harus kaulakukan segera."

############################

Mars telah menceritakan semua yang terjadi padanya kepada Samuel sambil menjalani pemeriksaan di sekujur tubuhnya yang terluka ketika menjadi tawanan Martini. Dia harus pasrah diinfus karena tubuhnya kekurangan cairan dan nutrisi serta tubuhnya dibebat sana-sini atas paksaan Samuel dan dokter pribadinya. Akhirnya dia setuju dengan syarat semua itu dilakukannya di rumah, bukan di rumah sakit.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan, Mars?" Samuel bertanya.

"Aku ingin melaporkannya pada polisi tetapi itu bukanlah cara kita. Martini sudah bermain kasar, dan kaupikir aku sudi melihatnya ditangkap polisi dan dipenjara saja?"

Samuel menggeleng.

"Bagus. Sekarang kau tahu, kan, apa yang harus kaulakukan?"

Samuel mengangguk. Dia pamit berdiri kemudian menghampiri para anak buah dan mengintruksikan mereka untuk membuat keributan di rumah Martini dimana Mars disekap. Mars ingin Martini tertangkap hidup-hidup agar dia sendiri yang mengantarnya ke akhirat. Mars sungguh tak sabar memikirkan itu sampai kemarahan lagi-lagi menyelimutinya. Tetesan air dari botol infus yang tergantung di tiang sedikit meredakan emosinya. Sebelum Samuel benar-benar menghilang dari pandangannya, Mars memanggil kembali lelaki itu.

The PrisonerKde žijí příběhy. Začni objevovat