Musibah dan Hikmah 2

4K 264 21
                                    

Dimana kita berpijak
Disitulah tempat kita berada
Untuk sementara ataupun selamanya
Karena kita takkan mengerti
Jika tidak menjalaninya sendiri...
Selalu ada hikmah, ketika kita bisa ikhlas
Memberi tanpa harap balasan
Menerima tanpa harap tambahan...

***___***

Saat kita berada diujung harapan, saat kita berusaha mengikhlaskan walau belum sepenuhnya menerima, namun kaki harus tetap melangkah. Kadang hati terasa bimbang untuk menentukan, kadang lidah terasa kelu untuk memutuskan, namun ada Allah yang akan menujukkan jalan terbaik dan terindahNya. Apa yang menurut kita sulit dan berat, akan terasa mudah dan ringan. Jika kita menyampaikan harapan itu pada Allah, semua akan berjalan sebagaimana mestinya. Kita hanya perlu bersabar, berdoa dan selalu berusaha, hasilnya biarkan Allah yang menjawabnya, bersama kejutan-kejutan kecil yang tak terduga.
_______

Hari ini Fajar diijinkan pulang, setelah empat hari dirawat. Masih ada waktu enam hari lagi sebelum keberangkatannya ke Singapura. Besok adalah acara akad nikah yang akan dilaksanakan dimasjid dekat rumah Fajar, kemudian dilanjutkan acara resepsi dikediaman rumah Senja dua hari setelahnya. Segala persiapan dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Ala kadarnya, yang penting makna dan kesakralan acaranya.

Keluarga Senja juga sudah berada di Jakarta, ikut serta dalam mempersiapkan acara yang serba mendadak itu.

"ndok, kamu beneran akan pergi lama ke negeri orang, tega ninggalin Ibu dan Bapak?" tanya Ibu Senja, saat ini mereka sedang berada dikontrakan Senja. Walaupun kecil, tapi masih bisa untuk menampung keluarga tercintanya. Senja, Ibunya dan Sani tidur dikamar Senja. Sedangkan Ayah dan Seno tidur disofa ruang tamu. Mereka memang tidak ingin merepotkan orang lain, ditambah lagi mereka ingin bersama-sama sebelum melepas Senja. Karena setelah pernikahan tentu semuanya akan berbeda.

"Senja disana cuma setahun kok Bu, Ibu jangan khawatir, disana kan Senja tidak sendiri ada Fajar juga." jawab Senja.

"udah dong Bu, kasihan Senjanya, jangan dibuat berat untuk pergi... Senja bukan anak kecil lagi Bu, kita harus bisa merelakannya menempuh kehidupan barunya." kata Ayah Senja yang tiba-tiba masuk dalam kamar Senja, berusaha menengahi. Sesungguhnya beliau juga berat melepas anak sulungnya itu. Tapi mengingat calon yang akan menjaga anaknya, beliau yakin Fajar bisa menjadi suami yang baik untuk Senja.

"iya Bu, bener kata Ayah... Kita kan tetap bisa komunikasi, Senja janji akan sering menelpon kalian."

"beneran ya ndok?"

"iya Bu, insya Allah."

"ya udah, istirahat ndok. Besok statusmu akan berubah, diacara akad nikah nanti kamu harus terlihat fresh."

"ayo Ibu juga istirahat dong?"

"aku gak diajak nih kak?" tanya Sani yang dari tadi hanya mendengarkan perbincangan antara Senja, Ayah dan Ibunya.

"tentu dong dek, kita tidur bertiga." jawab Senja sambil mengelus kepala adiknya itu.

"ya udah, Ayah juga mau keluar nyusul Seno yang udah terlelap." kemudian Ayahnya juga keluar, menutup pintu kamar Senja.
_________

Perwakilan dari keluarga Fajar datang menjemput Senja sekeluarga dikontrakannya. Mereka sudah siap, langsung berangkat menuju tempat acara, yaitu dimasjid dekat rumah Fajar.
Selama dalam perjalanan tiada henti Senja berdoa menenangkan perasaannya yang entah sudah seperti apa. Begitupun dengan orangtuanya, mereka memberikan dorongan semangat seiring bersama doa-doa terbaik untuk anaknya. Semoga kebahagiaan yang nanti didapatkan, dan semoga sakinah mawadah warohmah rumah tangga yang dijalani oleh anak mereka.
Sesampainya mereka dimasjid yang dituju. Sepanjang jalan gang didekat masjid itu dihiasi rangkaian bunga-bunga yang indah dengan berbagai jenisnya. Didepan masjid juga banyak tertata rangkaian bunga-bunga, menambah kesan indah bangunan suci itu. Namun didalamnya sengaja tidak diberi hiasan aneh-aneh, dibiarkan sebagaimana mestinya.
Senja masuk dari pintu samping masjid yang langsung menuju tempat shalat untuk perempuan. Sedangkan Fajar sudah berada ditempat shalat untuk laki-laki. Dimasjid ini memang antara laki-laki dan perempuan terdapat tirai pemisah.
________

Fajar dan Senja {ending}Where stories live. Discover now