Musibah Dalam Kejutan

15.5K 321 17
                                    

Happy Reading guyss...

****

AUTHOR POV

"Mila? Lu kenapa?"

"Hikss.. boleh gue hikss.. masuk Ar?"

"Ayo Mil." Ucap Ariani sambil memuntun Mila yang sangat terlihat lemas. Ariani membatu Mila untuk duduk disofa.

"Bi, tolong ambilin minum ya." Perintah Ariani yang berada disampingnya.

"Baik Non." Ucapnya sambil pergi kedapur meninggalkan Ariani dan Mila. Mila masih menangis dan sesegukan. Ariani mengusap pundak Mila untuk menenangkannya.

Bi Inah pun datang dan memberi minuman untuk Mila dan juga pamit kebelakang.

"Minum dulu Mil." Ucap Ariani sambil membantu Mila untuk minum. Mila meminum air itu hingga kandas.

"Lu kenapa Mil? Cerita sama gue. Lu ga pernah keliatan lemah selama ini. Cerita sama gue."

"Raihan ngancem gue Ar." Ucapnya pelan

"APA?! Ngancem apa maksud lu?"

"Sekitar 2 hari yang lalu hikss.. dia bilang gue harus hikss.. misahin lu sama Kak Faris hikss.. kalo engga dia bakalan hikss.. ngancurin hidup gue Ar. Dan tadi anak buahnya hikss.. dateng kerumah gue hikss.. mereka ngancurin seisi rumah gue hikss.. dan tadi gue ketangkep tapi gue berhasil bebasin diri gue, tapi hikss..." Jelasnya terhenti dan malah menangis lebih kencang.

"Tapi kenapa Mil?"

"Pacar gue disekap digudang tua sama Raihan. Katanya kalo gue hikss.. ga dateng, cowo gue bakalan dibunuhh.." Ucapnya dan langsung menangis kencang (lagi).

Ariani terkejut. Raihan yang selama ini dia kenal tidak akan melakukan hal sebodoh ini dan apa yang dia dengar dari Mila membuat Ariani kecewa dengan Raihan.

"Kita kesana sekarang Mil."

"APA?! Lu gila Ar? Kita cewe. Dan disana banyak bodyguard dan anak buah Raihan. Kita bakalan mati disana. Dan gue ga mau mati konyol. Gue belom nikah Ar."

"Kita ga bakalan mati. Lu tunggu disini." Ariani pergi masuk kedalam kamarnya. Memakaikan tubuh bagian dalamnya dengan baju anti peluru. Kemudian dia memakai jaket kulit. Dia mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda.

Dan satu lagi dia membuka laci lemarinya dan mengambil pistol juga beberapa peluru. Mungkin banyak yang tidak menyangka wanita se-feminin Ariani ternyata menyimpan pistol didalam lacinya. Dan mungkin kalian juga tidak tau bahwa Ariani termasuk penembak yang handal dan selalu tepat sasaran.

Ariani turun kebawah sambil membawa baju anti peluru untuk Mila. "Pakai ini Mil, gue ga mau lu kena tembakan sedikit pun." Mila pun menurut dan memakai baju tersebut dan dibalut bajunya terakhir dilapisi jaket kulit yang Ariani pinjamkan.

"Kita berangkat sekarang." Ucap Ariani sambil berjalan menuju mobilnya dan disusul Mila. Ariani pun menjalankan mobil menuju gedung tua yang dimaksud Mila.

"Gue takut Ar." Ucap Mila sambil menahan tangis

"Kita jangan lemah Mil. Kita pasti bisa. Dan lu jangan sampe lengah pas sampe dalem, karna mungkin disekitar lu ada anak buah Raihan yang siap nembak lu." Mila pun mengangguk.

Ariani teringat sesuatu. Dia mengambil handphone nya dan menelpon Bi Inah.

"Halo Bi, saya pergi sama temen saya. Tolong jaga Nadia. Dan saya minta bibi jangan tinggalin Nadia sedetik pun. Bibi harus mengawasi Nadia sepenuhnya. Nanti beberapa orang suruhan saya bakalan dateng kerumah buat ngawasin dan jaga rumah." Jelas Ariani.

Perjodohan Indah [Revisi]Where stories live. Discover now