"aku serius Debby. Sekarang kau sudah dewasa kau harus bisa mandiri dan tidak manja lagi. Ok"ujar Mr Ryan lagi Debby mengangguk kelewat senang sambil terus mengembangkan
kedua sudut bibirnyaa
"dan kau sudah mulai bisa bekerja lusa, dad harap kau tidak mengecewakan"tambah pria berumur itu
"dan kau Dane sekarang kau sudah memasuki bangku kuliah, kau harus bisa lebih baik dari kakakmu ok"Mr Ryan kini menatap putra sulungnya dengan harapan memohon bocah itu
hanya terkekeh bodoh menatap ayahnya

"tenang saja dad aku bahkan lebih pintar dari pada debby"jawab bocah itu tengil sambil tersenyum mengejek Debby kini menunjukan 'bogem' nya di depan wajah dane
"kalau kau masih mau selamat tutup mulutmu"ujar debby kelewat kesal namun hanya dibalas tatapan bodoh milik dane
Selesai perbincangan itu Debby langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang terletak dilantai dua, gadis itu ebnar-benar merasa bahagia sekarang.

Rasanya musim semi mulai hadir di hatinya sampai membuat gadis itu tak pernah melepas senyumnya dan tanpa gadis itu sadari ternyata rintangan tengah menantinya didepan sana sebagai sekretaris
dari direktur muda Justin Drew Bieber.


Debby Ryan POV*

Aku tak menyangka daddy menyuruhku bekerja di Bieber Grup. Sebuah perusahaan yang terkenal begitu hebat di amerika dan kini aku menjabat sebagai sekretaris direktur disitu?

Whoaaa mimpi apa aku semalam mendapat pekerjaan se- amazing itu? Sudah ku pastikan kalau direkturnya itu adalah om Jeremy Bieber karna sewaktu aku kecil aku pernah diajak
dad ke kantornya dan dialah yang merangkup sebagai direkturnya. Astaga aku tak menyangka kini akan menjadi sekretaris beliau, sosok tegas namun begitu bijaksana dan baik hati..

ahh mungkin aku jatuh cinta pada pria yang seumuran dengan ayahku itu ehh bicara apa aku? Aku hanya menyukai sosoknya saja bukan orangnya --. V
Hari ini aku sudah menelfon Dakota dan chloe untuk menemaniku shopping untuk keperluanku di kantor besok dan mereka sangat antusias mengingat aku bekerja diperusahaan yang luar biasa besar itu, astaga kenapa aku bahagia sekali bekerja dikantor itu? aku memakai dress selutut berwarna pink cerah seperti hari ini ditambah dengan sepatu flat dan pita dirambutku membuatku makin tampil cantik hari ini

"Dane aku pergi dulu ya"pamit ku pada Dane, satu-satunya adikku yang paling menyebalkan
"yeah dan kalau bias jangan kembali" celetuk bocah itu kelewat jujur
"hey sopanlah sedikit pada kakakmu" omelku tak terima dia mendengus sambil memutar bola matanya jenuh
"baiklah kakak tertua" ucapnya dengan nada mendramatisir yang kentara aku tersenyum sinis lantas menghilang dibalik pintu rumahku
Aku , Dakota dan Chloe mulai mengobrak-abrik seisi mall untuk mencari keperluan kami untuk bekerja nanti dan seperti biasa kami bias menghabiskan waktu 3 jam hanya untuk mencari baju ataupun pernak-pernik yang cocok untuk kami pakai nanti

"hey aku lelah sekali apa 5 kantong plastic ini masih kurang?" desis Chloe kentara begitu menyedihkan
"well kurasa cukup. Mari kita istirahat disana dulu" aku berjalan duluan menuju fast food favorite kami

Tak perlu menunggu waktu lama 15 menit setelah kami memesan pesanan kami akhirnya dating dengan menggugah selera, aku bahkan langsung menengguk habis ice lemon yang baru saja ku pesan

"astaga dia tampan sekali lihatlah" Dakota menunjuk kearah meja yang diisi seorang pria lebih tua 2 tahun dari kami dengan pandangan berbunga-bunga, ku rasa Dakota akan mati kalau pria itu mengajaknya kencan --.

"biasa saja Dakota, bahkan kau lihat saja wajahnya datar begitu" timpalku, seketika Chloe menyikut lenganku dan memandang laki-laki tadi dengan pandangan sama seperti milik Dakota
"kau itu tuna netra ya? Lihatlah dia begitu tampan, berwibawa, bijaksana dan astaga dia begitu mempesona" desis Chloe kelewat dramatis aku memutar mataku jenuh melihat tingkah konyol kedua sahabat gilaku ini

He's My Directure and He's My Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang