e i g h t

12.2K 496 39
                                    

Aku berjalan sambil menangis. Inilah yang membuat ku tidak mau menganggap kedua orang tua ku. Bagi ku mereka hanyalah sebuah bank berjalan, bukan seorang ayah ataupun ibu.

Niiit

Suara klakson mobil mengagetkan ku. Nyaris saja ia mau menabrak ku. Pemilik mobil nya turun dari mobil nya. Ternyata ia adalah Luke.

"Oliv kamu tidak-- hey, kau menangis?", ia memegang kedua pipi ku sambil menatap mata ku panik.

Aku melepas tangannya pelan dari pipi ku dan mengusap air mata ku.

"Kau mau ke mana?", tanya nya lagi.

"Ya... kau tau lah"

"Oliv, kau tidak boleh pergi ke sana lagi", kata Luke mantap.

Aku mengerutkan dahi ku, "siapa kamu bisa-bisanya melarang ku?"

"Aku teman mu dan aku tidak suka kamu bekerja di sana. Memang nya apa tujuan mu bekerja di sana? Orang tua mu kan sudah kaya, lalu apa lagi yang kau butuhkan?"

"Aku hanya ingin bersenang-senang, Luke", aku heran mengapa malam ini orang-orang melarang ku bekerja.

"Kalau begitu bersenang-senang lah dengan ku", aku terdiam dengan ucapannya.

"Apa maksud mu?"

"Sudahlah, ikut aku saja pergi ke rumah Michael"

"A-apa?", dia menarik tangan ku menuju mobil nya.

Rumah Michael

Aku dan Luke masuk ke rumah Michael. Di ruang TV nya sudah ramai sekali. Ada Michael, Ashton, Calum dan juga kekasih-kekasih nya itu.

"Akhirnya pasangan baru ini datang juga!", ucap Calum.

Luke memutar bola mata nya, "kami bukan pasangan"

"Sebenarnya aku kenapa harus ke sini Luke?", tanya ku.

"Kita mau membicarakan kegiatan liburan kita ke pantai nanti"

"Asik! Aku sangat suka suasana seperti ini. Merencanakan soal liburan, pasti menyengangkan!"

Krik krik. Tidak ada yang menyaut. Aku mengusap tengkuk ku sambil cengengesan. Malam ini aku bukan gadis yang vulgar, tapi menjadi gadis yang awkward seperti pada siang hari nya.

"Ya sudah yuk ke kamar ku. Ada banyak makanan buat kalian", kata Michael.

"Horee", kata kami serempak.

Rumah Michael memang tidak sebesar rumah ku atau Luke. Tapi sangatlah nyaman dan gaya nya sangat gaya anak muda dan full AC. Benar-benar nyaman.

"Baiklah, aku akan menjelaskan kegiatan kita di hari pertama", kata Michael. Kami semua menatap Michael.

"Jadi, kita berangkat Jumat setelah pulang sekolah dan pulang Minggu siang. Jadi hari Jumat kalian sudah harus membawa barang bawaan kalian ke sekolah dan temui aku di parkiran. Kalian meletakan tas atau koper kalian di mobil ku. Lalu sampai sana sudah disediakan empat kamar. Jadi satu kamar berisi dua orang", jelas Michael.

Duh, aku bingung harus satu kamar dengan siapa. Aku kan tidak dekat dengan tiga perempuan itu. Ah aku pasrah sajalah.

"Baiklah, aku sekamar sama Vania ya", kata Anastasia.

"Eit, tidak bisa. Satu kamar berisi satu cowo dan satu cewe", kata Michael dengan smirk nya.

"Apa?!", kata ku dan Luke serempak.

"Kenapa memang nya? Ada masalah?", tanya Michael. Aku dan Luke tau kalau kami pasti sekamar. "Oke, aku lanjutkan ya. Sampai di sana mungkin sekitar jam 3 atau 4 sore. Lalu kita bisa menikmati suasana pantai sambil melihat sunset"

Slut // l.r.hWhere stories live. Discover now