t h r e e

18.3K 578 7
                                    

Malam ini teman-teman ku menginap di rumah ku karena tugas makalah Bahasa Inggris kita sudah selesai.

Aku mempunya tiga teman dekat. Nama mereka Mila, Kylie, dan Belle.

Mila dan Kylie sangat menyukai Luke sedangkan Belle sangat menyukai Calum.

Kami sedang fokus dengan handphone kami sambil memakan yoghurt masing-masing.

"Wah, ternyata empat sejoli itu sedang berada di rumah Luke!", kata Belle memecahkan keheningan.

"Kamu tau dari mana?", tanya ku.

"Ugh, kamu ngga add snapchat nya mereka ya? Aku lihat dari snapchat milik Calum. Mereka sedang mengerjakan tugas Bahasa Inggris bersama sepertinya"

"Mana? Aku mau lihat!!", kata Mila yang tak kalah histeris. Mereka bertiga sama-sama menonton My Story nya Calum.

"Oh ya, kamu sudah e-mail tugas nya kan Liv?", tanya Belle.

"Iya. Jadi besok kita bisa jalan-jalan! Hehe"

"Yeaay", ucap mereka serempak.

***

Aku terbangun mendadak. Handphone ku berbunyi. "Zayn?!", aku langsung menutup mulut ku. Takut kalau teman-teman ku terbangun. Aku langsung bergegas menuju kamar mandi ku dan mengangkat telepon dari Zayn.

"Ada apa Zayn? Jam berapa ini?"

"Sekarang jam 23.20. Kamu ngga datang ke Bulletin Place malam ini?"

Aku tersenyum, "tidak. Malam ini teman-teman ku menginap di rumah ku. Do you miss me?"

Zayn tertawa di seberang sana, "yeah, a lot", aku tersenyum mendengar nya, padahal kami tidak memiliki hubungan apa-apa. Dan mungkin aku adalah salah satu perempuan yang dekat dengannya dari banyak perempuan yang lain.

"Mungkin besok malam aku datang, Zayn"

"Baiklah. Aku orang pertama yang booking kamu ya", lagi-lagi aku tertawa.

"Baiklah. Aku tidur dulu ya. Selamat malam"

"Malam, Olivia", aku tersenyum lalu mematikan sambungan teleponnya.

Notifikasi line masuk ke handphone ku.

luke: oliv!!!

luke: ping ping!!!

luke: oliv msh bgn gaaaak?

Deg. Entah kenapa aku jadi deg-degan. Mungkin karena sebelumnya Luke tidak pernah chat aku.

Olivia: iya aku masih bangun. ada apa luke?

luke: bisa ga ke rmh gw skrg? bantuin kerjain inggris

Olivia: hah? kamu gila ya? ini sudah malam. maaf ya aku tidak bisa

luke: pls bntu kita dong

Hmm, baiklah. Kali ini ku iyakan. Mungkin dengan membantu Luke bisa meningkatkan popularitas ku di sekolah.

Olivia: baiklah tunggu ya

Aku mengganti baju piyama ku menjadi kaos hitam, celana jeans, dan tidak lupa memakai jaket.

Aku langsung mengendarai mobil ku menuju rumah Luke. Tidak lupa memberi tau teman-teman ku via line, mungkin saja mereka terbangun tengah malam dan mencari ku.

Rumah Luke

Akhirnya aku sampai juga di alamat yang dituju.

Olivia: aku di depan rumah mu

Beberapa detik kemudian, pintu rumah Luke terbuka dan terpampang Luke di depan ku. Ia tampak berantakan membuatnya tambah tampan.

"Silakan masuk Nona Smith", aku tertawa kecil lalu memasuki rumah nya. Luke mengajak ku menuju kamar nya, yang tentu saja sudah ada teman-temannya di sana.

"Akhirnya penyelamat kami datang juga!", kata Calum.

"Ini bagaimana Liv?", tanya Luke lalu membuka laptop nya.

"Hmm begini, kamu harus--"

"Sudah, jangan mengajari ku, aku tidak akan mengerti. Bagaimana kalau kamu saja yang kerjakan? Nanti kami bayar deh"

Hmm, boleh juga.

"Berapa bayarannya?"

"Bagaimana kalau $20 per orang?", kata Ashton.

"Baiklah", kata ku sambil tersenyum, begitu juga dengan mereka.

Aku mulai berkutik dengan laptop ini. Semua hasil pekerjaan kelompok Luke ku kumpulkan lalu ku ketik dan ringkas.

Satu jam kemudian

Aku merenggangkan tubuh ku. Akhirnya selesai juga pekerjaan ku.

"Luke--", aku terhenti saat melihat mereka ber-empat sudah tidur. Aku membuang napas berat.

Aku matikan laptop Luke, tak lupa menyimpan hasil kerja ku tadi.

Aku berjalan perlahan menuju keluar kamar Luke agar tidak membangunkan mereka.

"Oliv?", suara lelaki yang mengantuk memanggil ku.

"Hey, Luke. Aku sudah selesai mengerjakan tugas nya. Aku pulang dulu ya", dia langsung berdiri.

"Biar ku antar"

"Tapi--"

"Sstt", aku langsung terdiam dan berjalan menuju mobil ku.

Kami duduk di mobil ku dan Luke yang menyetir. Apakah ini sebuah mimpi? Aku duduk satu mobil dengan Luke? Teman-teman ku pasti cemburu mengetahui hal ini.

"Terus bagaimana kamu pulang Luke?", tanya ku pada Luke karena sekarang mobil yang sedang dikendarai Luke adalah mobil ku.

"Gampang. Ada taksi. Ada bus", aku mengangguk pelan.

"Jangan lupa di e-mail tugas nya ke Mr. Liam. Besok deadline nya"

"Iya aku tau. Ngomong-ngomong kamu punya semacam part-time job ngga sih?"

Duh, iya aku punya. Tapi tidak mungkin kan aku beritahu hal ini pada Luke.

"Ti-tidak ada hehe. Kenapa memang nya?", kata ku gugup.

"Tidak... ibu ku menyuruh ku untuk mencari part-time job tapi aku masih bingung di mana"

"Hmm, kalau menurut aku kamu tidak usah bekerja dulu. Karena kalau sudah mengenal uang, kamu akan jadi malas belajar", yap, aku pernah merasakan fase itu.

"Oh ya? Kok kamu tau?"

"Hmm, so-soalnya ayah ku berkata begitu pada ku hehe", kata ku yang lagi lagi berbohong.

Luke menganggukan kepalanya, "benar juga sih kata ayah mu", aku bernapas lega.

Akhirnya sampai juga di rumah ku, Luke memarkirkan mobil ku di garasi.

"Terima kasih Luke"

"Terima kasih juga Olivia. Oh ya ini dia bayarannya", kata Luke lalu memberikan ku uang $80.

Mungkin aku memang terlahir sebagai wanita bayaran.

"Tidak usah Luke aku ikhlas"

"Tidak. Ambilah", aku mengangkat alis ku lalu mengambil uang itu dari tangan Luke.

***

7++ VOTES LEH KALI?!

Slut // l.r.hWhere stories live. Discover now