Part SembilanBelas

15.4K 891 1
                                    

Dalam perjalanan ke puncak Stefan yang Memilik mengendarai mobil ali.
Sedangkan Dahlia, Fandy duduk di kursi barisan ke dua yang bisa di bila belakang supir, Ali dan prilly duduk di kursi ketiga setelah Dahlia dan Fandy. Michelle duduk di kursi depan.

"Ali apaan sih yang bener dong duduk nya" ucap prilly.

Prilly risih karena sedari tadi Ali menggeser - geser posisi duduk nya.

"Pril maafin aku dong"ucap Ali.

"Maaf apa lagi sih? Udah cukup" ucap prilly.

"Hei.. Sayang, aku minta maaf, aku janji ga akan ngulangin semuanya" ucap ali.

BULLSHIT!

Prilly tak mendengarkan omongan ali. Ia meraih handphone nya lalu memasangkan headshet ke telinganya.

"Sayang.. Maafin aku dong, aku ga akan tenang kalo belum kamu maafin"ucap Ali.

Ali merasa dirinya ini sedang berbicara dengan patung. Ali menarik headshet prilly.

"Ali..!! Apaan sih narik - narik headshet aku"ucap prilly.

"Aku minta kamu dengerin aku dulu"ucap Ali menatap tajam prilly.

Prilly terkejut. Ali benar - benar marah. Mata coklatnya menatap nya.

"Ya aku dengerin"ucap prilly.

"Pril maafin aku yaa"ucap Ali.

"Aku udah bilang kan ke kamu maaf ga semudah itu"ucap prilly.

"Terus aku harus gimana lagi biar kamu maafin???" Tanya ali.

"Kalo kamu beneran mau di maafin sama aku, kamu tanya sama hati kamu apa yang harus di lakukan buat aku?" Tanya prily.

Ali masih kebingungan. Bagaimana, dengan cara apa lagi agar prilly mau memaafkan nya.

Tring

Tiba - tiba Ali mempunyai ide agar prilly memaafkannya.

"Bersiaplah, kejutan menanti mu sayang" batin Ali.

Prilly merasa ketakutan melihat Ali di samping nya senyum - senyum tak jelas. Tapi, gengsi nya yang terlalu besar ia membiarkan Ali saja. Biar Ali yang meminta maaf padanya dulu.
Akhirnya.. Mereka tiba di tempat tujuan mereka.

"Guys.. Gue sama Dahlia duluan ya memesan penginapan nya"ucap Fandy.

"Oke fan"

"Gue sama Stefan juga kesana deh ga enak tau disini ada org yang pacaran Envy gue"ucap Michelle.

Kini hanya ada Ali dan prilly.
Prilly berjalan duluan dari pada Ali.
Tiba - tiba.

Brakkk

"Akkhhhh"teriak prilly.

Dengan sigap Ali langsung menangkap tubuh prilly yang hampir terpeleset. Ia tak mau anak dalam perut kekasihnya itu kenapa - kenapa, juga ia tak mau kekasihnya kenapa - kenapa.

"A..alli kamu nolongin aku??" Tanya prilly.

"Hei.. Sayang kamu ini lagi hamil di dalam perut kamu ada anak kita, aku ga mau kalian berdua kenapa - kenapa" ucap ali.

Prilly terdiam. Ia salah sangka. Ia kira Ali sudah tak peduli padanya. Tapi, perkiraan ia salah. Ali masih peduli dengan nya bahkan ia menangkap dirinya di saat hampir terjatuh.

"Maaf li.."ucap prilly.

"Maaf untuk?" Tanya ali.

"Ya karena aku kira kalo kamu--"ucap prilly.

"Shut.. Ini semua kesalahan aku, Yaudah yuk"ucap Ali.

Ali dan prilly masuk ke dalam penginapan yang sudah Fandy dan Dahlia pesan.

"Yaelah kalian berdua dari mana sih?"tanya dahlia.

"Ummm,tadi itu gue--"ucap prilly.

"Ya biasa nih prilly manja sama gue"ucap ali.

"Ih.. Ali apaan sih"ucap prilly.

Jam menunjukkan pukul set 5 sore. Prilly, Michelle, dahlia sedang memasak di dapur. Sedangkan ali, Fandy dan Stefan sedang bermain ps.

"Li nih giliran Lo main"ucap Stefan.

"Ah..! Udah Lah bro Lo dulu aja yang main"ucap ali.

"Lo kenapa sih li? Keliatan nya lagi banyak pikiran?"tanya fandy.

"Iya nih fan"ucap ali.

"Yaudah Kita bicara di balkon aja"ucap Fandy.

Fandy dan Ali menuju balkon.

"Yaelah gue di tinggal"ucap stefan.

"Ayo bro cerita"ucap fandy.

Ali menceritakan semua problemnya.

"........"

"Ya ide bagus tuh fan"ucap ali.

Vote....!!! Thanks for reading.
Vote dikit? Ga akan di next.

The incidentTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon