WHY BONUS // Part 1

456 14 0
                                    

HAIIII!!! Akhirnya yahhhh, bonus part-nya ke post hahaha. Maaf banget lama post-nya, dan pada akhirnya aku gabisa membuat one shoot -_- jadi bakal ada dua part. But i hope you guys enjoy the story! :)

Jangan lupa komentar, kritik dan juga VOTE! Itu semua membantu untuk part selanjutnya.

Pokoknya makasih banget udah baca dan makasih seterimakasihnya :). Love yang banyak dariku<3<3<3

OH IYA! Jangan lupa baca juga cerita aku yang judulnya "Safe and Sound" Dan aku juga butuh vote untuk cerita yany itu :)

*******************************

Menjadi seorang pengantin adalah keinginan semua wanita. Siapa yang tidak ingin? Menggunakan gaun putih yang cantik lalu mengucap ikrar suci menjalin cinta selamanya bersama laki-laki yang dicintai. Indah bukan?

Hari besar itu datang. Dengan jantung yang berdetak tidak seirama, tangan gemetar. Gadis itu mencoba tersenyum dan menenangkan dirinya. Ia menatap bayangan dirinya di kaca. Tak percaya dia dapat terlihat begitu cantik di hari besarnya.

Sebuah ketukan di pintu mengejutkannya

"Ah! Apa aku mengejutkanmu?" Tanya seorang wanita

Gadis itu tersenyum lembut "Sedikit, tapi tak apa" jawabnya berusaha tersenyum "Apa sudah mulai?" Tanyanya

Seorang laki-laki memasuki ruang gantinya, dengan jas yang berbalut di tubuhnya, membuat dirinya terlihat gagah diusianya yang tidak lagi terbilang muda.

"Ayo"

Gadis itu berdiri dari duduknya, membuang nafas berat lalu menggandeng lengan pria itu.

**
**

Kerumunan orang memadati bandara. Matanya menjelajah di kerumunan, tapi Kenji tak kunjung terlihat.

Kemana dia?! Batin Risa kesal.

Sudah hampir satu jam Risa menunggu.

Hari ini adalah hari kepulangannya kembali ke Jepang setelah lima tahun menempuh kehidupannya sendirian di Negeri paman Sam.

Sebuah getaran terasa di saku celana jeans miliknya, dengan segera Risa meronggoh kantung celananya, dan mengambil ponsel miliknya. Sebuah telepon dari Kenji

"Berjalanlah ke arah parkiran, aku menunggumu" ucap Kenji singkat, lalu sambungan terputus.

Risa terdiam memandang ponselnya. Dengan alis bertaut, dan wajah yang tertekuk, gadis itu berjalan dengan langkah besar dalam keadaan kesal.

Risa berjalan keluar dari terminal, matanya kembali mencari sosok Kenji. Kaos putih dengan celana bahan coklat. Laki-laki itu tengah berdiri di samping mobil sedan miliknya sambil menekan layar ponselnya.

Risa membuka pintu bagasi, memasukkan koper dan barang-barang yang ia bawa.

Kenji menyudahi kegiatan dengan ponselnya, ia tersenyum lebar pada Risa dan membantu gadis itu memasukkan barang bawaannya.

Risa memasuki mobil tanpa bicara ataupun cipika-cipiki dengan Kenji.

Kenji terlihat tidak ambil peduli dengan kelakuan Risa.

Tiga puluh menit kemudian mereka sampai di rumah ayahnya. Mobil terparkir rapih di garasi.

Seorang pelayan membantu menurunkan barang bawaan Risa.

"Ah! Yang itu gausah" sergah Risa.

Pelayan membawa beberapa kotak yang berukuran cukup besar memasuki rumah.

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang