6.

594 46 2
                                    

Hari ini hari Senin. Hari yang membuat murid-murid gak bersemangat sekolah karena adanya upacara di tengah lapangan. Di tambah dengan matahari pagi yang terik. Membuat keringat bercucuran bebas.

Setelah 1 jam lamanya berdiri di tengah lapangan di temani Matahari pagi yang tengah tersenyum cerah, akhirnya upacara rutin di hari Senin ini berakhir. Dan dengan kurang ajarnya, semua peserta upacara meninggalkan lapangan upacara tanpa memberi hormat pada Pemimpin upacara yang sudah setia memimpin upacara ini.

Sama saja dengan Fauzan dan Fauzi ini. Entah setan apa yang merasuki mereka berdua, hingga dengan santainya membolos pelajaran setelah upacara. Ckckck. Yaampun Zan, Zi, nggak biasa-biasanya lo berdua bolos gini. Apa kata Guru-Guru? Apa kata Kepala Sekolah? Apa kata anak-anak sekolah? Apa kata Dunia????. Huh, bahkan mereka nggak peduli sama sekali dengan murid yang membolos disini tengah menatap mereka berdua dengan heran. Lo semua juga bolos. Ngeliatinnya gakusah sampe segitunya kali. Ntar naksir lagi. Ini baru pertama kali si kembar bolos. BARU PERTAMA KALI loh. Tapi kan bolos gak baik.

"Woah... Si kembar bolos? Tumben amat." Celetuk Gerry, anak yang paling sering bolos dari semua anak yang sering bolos. Suaranya tidak terlalu kencang, tapi bisa terdengar sampai seluruh kantin. Masalahnya, kantin lagi sepi. Hanya ada beberapa murid yang bolos pelajaran.

Fauzi menengok ke arah Gery dan nyengir. "Lagi bosen nih. Abis panas-panasan, pengen yang seger-seger." Katanya.

"Yoi, kan jadi adem tuh." Lanjut Fauzan dan berjalan ke arah meja yang di tempati Gerry dan dua temannya itu. Risky dan Aldo.

.

Tiga puluh menit berlalu. Sedang asik-asiknya Fauzan Fauzi mengobrol ria dengan Gerry dan dua temannya itu, tiba-tiba pintu kantin di gebrak dengan tak santai.

Semuanya menoleh ke arah pintu itu. Fauzan dan Fauzi yang membelakangi pintu kantin tidak memperdulikan itu, sampai saat mereka berdua merasakan aura yang nggak enak, baru mereka menoleh. Di pintu kantin, Bu Lili, guru BK. Melihat seluruh penjuru kantin dengan garang. Berkacak pinggang, lalu berkata, atau lebih tepatnya berteriak, "HEBAT YA KALIAN YA! BELOM MASUK KELAS SAMA SEKALI, UDAH LANGSUNG NGACIR KE KANTIN!! UDAH GAK MAU BELAJAR LAGI? KALO GAK MAU, BILANG! BIAR SAYA LAPORKAN KE PAK KEPALA SEKOLAH DAN MENGELUARKAN KALIAN DARI SEKOLAH INI." Teriak Bu Lili dengan suara cemprengnya itu. Mukanya sudah memerah karena amarah. Murid-murid di kantin tertunduk takut. Fauzan Fauzi pun ikut menunduk melihat semua murid menunduk, walaupun ia berdua tidak tahu kenapa harus menunduk.

Gerry mendongakan kepalanya sebentar lalu menunduk lagi, dan berkata, "Tapi bu, kan sebelum kita upacara, kita naro tas dulu di kelas. Berarti, kita udah ke kelas bu hari ini."

Fauzan Fauzi yang mendengar itu menahan tawanya.

Bu Lili yang sudah marah itu, kini di buat semakin marah sama anak yang paling bandel di sekolah ini. Berjalan ke arah meja, dimana Gerry dan yang lain berada. Lalu menggebrak meja itu kencang. Membuat seluruh makhluk hidup yang ada di kantin dan sekitarnya terkaget-kaget.

Lalu Bu Lili melihat ke arah Fauzan dan Fauzi. "Oh, kalian, si kembar! Udah mulai bandel sekarang? Udah mulai bolos? Heran deh, bukannya kalian berdua murid yang rajin? Kenapa jadi seperti ini?" Ocehnya dengan suara cempreng mengerikan. Dan melihat ke arah Gerry, Risky, dan Aldo. Lalu balik lagi ke si kembar. "Oh, apa gara-gara dia? Si biang kerok sekolah? Sekarang kalian mainnya sama Gerry ya? Pantes jadi bandel." Lanjutnya lagi sambil melirik sinis Gerry dan dua temannya.

Fauzan mendongak, "Nggak kok bu, saya tadikan kepanasan abis upacara, nah, saya butuh yang dingin-dingin seger. Pas saya sama kembaran saya ini lewatin pintu kantin, di sana nggak ada yang ngejagain bu, yaudah deh, saya sama kembaran saya langsung kesini beli minuman yang seger. Enak nih bu, adem. Mau gak? Saya saranin ibu beli es jeruk aja deh. Beuh, segernya pake banget bu. Abis upacara, langsung minum-minuman yang seger. Beh, ntar belajarnya semangat deh." Oceh Fauzan panjang-lebar dan melenceng dari topik. Eh? Emang dia lagi ngomongin apa sama Bu Lili?

Bu Lili menyerngitkan alisnya, "Kamu? Ngomong apa kamu? Sudah-sudah." Jeda sedikit, Bu Lili berdeham, sebelum berteriak lagi. "SEMUANYA!! IKUT SAYA KE RUANG BK!! SEKARANG! GAADA YANG KABUR! KALAU ADA YANG KABUR, IBU TAMBAHIN HUKUMANNYA DUA KALI LIPAT!!!. AYO CEPAT."

Dan seluruh murid yang berada di kantin segera mengikuti Bu Lili ke ruang BK dalam diam. Takut.

Fauzan Fauzi yang hendak berbelok ke arah kelasnya, langsung tertahan karena jeweran di telinga keduanya.

"Aduh..... Bu... Sakit bu! Aduh kuping saya copot bu!!!" Bukannya di lepas, justru jeweran di telinga Fauzan Fauzi makin kencang.

"ADAW... IBUUUU KUPING SAYA BU... SAKIT BU.. LEPAS DONG!! IBU MAU SAYA JEWER?!!" Dan itu sukses membuat jalan Bu Lili terhenti. Begitu juga dengan jeweran di telinga si kembar terlepas. Setelah mengecek apakah telinganya copot atau tidak, si kembar menghela napas lega. Telinganya tidak copot. Berganti dengan Bu Lili menghadap ke arah Fauzi sambik berkacak pinggang.

"BILANG APA KAMU? HAH?!! KAMU MAU NGEJEWER SAYA??!! EMANGNYA SIAPA KAMU? EMANGNYA KAMU BERANI NGEJEWER SAYA?? Ayo! Semuanya ikut." Bu Lili kembali berjalan. Lalu berbalik lagi, dan menunjuk Fauzan Fauzi. "Kalian!! Awas aja sampe kalian mau kabur lagi!!" Lanjut Bu Lili penuh dengan emosi. Fauzan Fauzi hanya mengangguk. Kemudian saat Bu Lili berjalan di depan lagi, ia menirukan bicara Bu Lili tadi, tentu tanpa suara. 'Bilang apa kamu? Hah?!! Kamu mau ngejewer saya??!! Emangnya siapa kamu? Emangnya kamu berani ngejewer saya??' Lalu di akhiri dengan memeletkan lidahnya kepada Bu Lili. Membuat murid yang melihat itu menahan tawanya.

-------------------

HOLA HALOOOOOO.......
INI UDAH PANJANG KAN? IYA DONG!! JANGAN BILANG INI GAK PANJANG OKE? TAPI, BODOAMAT DEH. TERSERAH. YGPENTING UPDATE IYE NGGAK? *naikturuninalis

OKEEEEE SAATNYA VOMMENT{} :*

Acaa13

Kembar PlayboyWhere stories live. Discover now