Prolog

1.6K 77 3
                                    

"Eum, Ren, kita putus aja ya." Ucap seorang cowok kepada seorang cewek yang berada di depannya itu, Shiren.

Shiren tersentak, ia mendongakkan kepalanya. Ia kira, Fauzan tadi mengajaknya ketemuan, karena kangen sama dia. Tapi ternyata...

Mata Shiren mulai berair, perlahan, tapi pasti. Air mata dari kedua mata Shiren meluncur bebas.

"Kamu... Beneran?" Tanya Shiren, terisak. Dia masih tidak percaya, bahwa Fauzan akan memutuskan hubungannya secepat ini. Mereka baru dua minggu pacaran, dan sekarang sudah putus saja.

Sebagai jawaban, Fauzan hanya mengangguk dengan datar. Tanpa ekspresi. Tidak ada raut bersalah sedikitpun diwajahnya itu. Terkesan angkuh, sombong dan lain lain. Tapi, menurut Shiren, itu tetap cool.

Yaampun Shiren, dalam keadaan kayak gini, lo masih aja berpikiran kayak gitu?.

"Ternyata bener ya, apa kata orang-orang kalo kamu itu playboy. Kita baru ngejalanin hubungan ini dua minggu Zan, DUA MINGGU!! Kamu tega banget sih! Aku tuh sayang sama kamu. Kamu jahat tau gak! Aku kira kamu nggak kaya yang orang-orang omongin. Ternyata, emang bener. Emang bener kalo kamu tuh suka banget nyakitin perempuan. Brengsek tau gak!!." Ucap Shiren sambil masih terisak. Sedangkan Fauzan? Dia dengan tanpa rasa bersalahnya, menguap dan mengangkat kedua bahnya acuh. Menurut Fauzan, cewek itu ngebosenin, suka ngatur-ngatur, dan mau menang sendiri atau egois lah. Jadi, dia nggak peduli sama sekali udah berapa banyak cewek yang nangis gara-gara dia.

Setelah Shiren selesai berbicara, ia langsung berlari meninggalkan Fauzan sendiri di taman belakang sekolahnya. Sementara Fauzan, hanya melihat Shiren yang lari dengan tatapan malas. Jatoh kek lo! Lebay banget cuman digituin doang. Najong. Cewek begitu semua ya? Banyak drama. Batin Fauzan. Setelahnya, ia menuju ke kantin, menemui kembarannya. Fauzi.

----------

Acaa13.

VOMMENT JANGAN LUPA. OKEEHH{}

Kembar PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang