Part 10 - I March You

905 35 0
                                    

This is kinda weird karena saya hanya membuang-buang waktu. Pengakuannya ada pada bulan April, so just read and you'll understand.

______________________________________________________

June POV

Harusnya Jade meneleponku, kan? Dia sekarang dimana? Atau jangan-jangan dia selingkuh? Jayden di mana??!!

Suara alunan piano Yiruma-River Flows In You mengalun dari handphoneku. Aku langsung bangkit dari teras dan mengangkat teleponku.

JAYDEN!

"Jayden!!! Kemana saja? Aku kangen tahu!" kataku sambil duduk di pinggir ranjang. "Tenang. Aku masih hidup kok! Ayo video call," kata suara dari seberang sana, Jayden.

Aku langsung memencet tombol video dan terpampanglah wajah tampan pacarku, bukan. Tunanganku itu. Bukan wajahnya yang membuat aku bingung, melainkan tempat dimana ia berada. Semua serba putih. Apakah aku bermimpi?

"Aku bukan di surga, June. Aku di rumah sakit," katanya saat melihat wajahku. Aku menatap matanya dalam-dalam. Tidak tampak tersirat kebohongan dari mata itu. "Memangnya kau sakit apa?" tanyaku bingung. Wajah Jayden terlihat bingung, antara memberitahu atau tidak. "Nanti aku akan memberitahumu, tapi tidak sekarang June," katanya.

"Aku mau tahu sekarang! Apa yang selama ini kamu sembunyikan?" kataku penuh amarah. Tidak sepantasnya aku marah seperti ini. "Tidak, June. Aku tidak mau kehilangan kamu lebih cepat. Aku berjanji akan memberitahumu sehabis ini," katanya. "Baiklah. Aku beri kesempatan selama 1 bulan ini. Sampai tanggal 5 April. Kalau kau tidak memberitahuku, kau akan menyesal seumur hidup," kataku mengancam.

"Beri aku waktu," katanya lalu ia menoleh kaget. "Maaf June. Dokter sudah datang. Sampai jumpa," katanya lalu mematikan hubungan mereka.

Maunya apa sih?? Kenapa gak kasih tau sekarang aja? Bikin penasaran!!

"AAARRRGGGHHH!"

Jayden POV

Maafkan aku, June. Aku tidak bermaksud menyakitimu. 5 April? Baiklah. Aku akan memberitahumu hari itu juga, saat ulang tahun April. Maafkan aku, June.

"Kau harus minum obat ini, Jade. Kata dokter, kau akan cepat sembuh. Penyakitmu ini bisa cepat hilang," kata Mama. Aku berada di Singapore. Aku harus merawat penyakitku ini yang semakin ganas.

"Mom, boleh aku minta kamera itu? Aku mau melakukan sesuatu dan Mama harap keluar," kataku sambil menunjuk ke arah video kamera yang berada di dekat TV. "Okay. Nih! Bye!" kata mama lalu pergi meninggalkanku sendiri.

Aku merekap videoku untuk June, in case kalau terjadi sesuatu denganku. Aku harap tidak terjadi apa-apa...

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

14 March

Pukul 12 malam, handphoneku berbunyi. Lagu Beauty and the Beat benar-benar mengganggu ketenangan tidurku. Bukan, bukan telepon. Itu reminder!!

Happy White's Day, Jade. I hope you'll open this. Setelah itu, dibawahnya tertera sebuah link youtube. Aku membukanya dan tampaklah June sedang duduk di ruang latihannya, sendiri.

Hai, Jade! Aku tahu pasti kamu pasti lagi liat wajahku yang cantik ini dengan wajah super cengo karena hadiah yang surprise ini. To the point saja, happy white's day, sayang! Kalo kamu gak tahu, White's day itu hari balasan Valentine's day. Kalo valentine buat cowo, white day buat cewe. Karena kamu sudah kasih hadiah yang special, aku juga mau kasih kamu 2 hadiah yang special.

Di video itu, June bangkut dan memutar sebuah lagu, lagu nutcracker editanku! Ia menari dengan sangat indah, unik, dan lebih dari biasanya. Aku sudah menonton nutcracker 3 tahun, jadi aku tau kalau ia mengganti beberapa gerakan.

Setelah lagu itu habis, June duduk lagi dan menatap ke arah kamera.

Gimana? Bagus kan? Kamu suka kan? Aku sudah mikirin ini, dan handphone kamu aku sita cuman buat masukin ini. Aku harap kamu suka ya! Hati-hati di sana! Jaga diri baik-baik dan jangan selingkuh! By the way, 5 April kakakku ulang tahun, kamu pasti sudah tau. Aku mau kamu buat dateng ya, di rumahku jam 5 sore. Nanti aku kasih hadiah yang kedua kalau kita ketemu. Tapi kamu harus janji ya! Kamu harus datang. Bye, Jade! I love you so much!

Lalu June hilang dari pandangan kamera, dan video itu habis. Mataku perlahan menitikkan air mata, gadis itu. Aku merindukannya. Aku ingin memeluknya. Aku ingin dia. Tapi apakah dia akan mengenaliku setelah keadaanku berubah 100%?

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

31 March

June POV

Minggu depan kakak sulungku itu ulang tahun dan aku tidak tau harus memberi apa. Jayden? Akhir-akhir ini ia tidak bisa dihubungi. Siapa??!!

"Zach," gumamku pelan. Aku memencet nomor telepon orang itu dan meneleponnya.

"Zach," panggilku. "Ya? Kenapa June?" tanya suara itu. "Aku butuh bantuanmu."

"Apa? Mengerjai kakakmu lagi? Sudah cukup! Aku kapok! Dia ngambek sama aku sampai seminggu. Rasanya dying banget tau!" katanya. Pada tanggal 15 Maret, aku mengerjai kakakku dengan berpura-pura jadi selingkuhan Zach. Saat ia tahu, ia marah besar dan itu lucu sekali.

"TIdak. Ini menyangkut ulang tahunnya. Temui aku di tempat biasa, jam 3 sore. Oke, bye!" kataku lalu aku menutup teleponnya. Aku tahu apa yang harus aku lakukan.

'''''''''''''''''''''''''''''''''

"Ayo kak!" bujukku. Aku sedang berada di toko pakaian. Minggu depan ulangtahun April. Aku tidak tahu apa yang harus ku beli. Aku akhirnya pergi ke toko pakaian dan menemukan sebuah dress selutut tanpa lengan berwarna hijau tosca. Zach langsung terpana saat melihatnya, jadi aku belikan saja. Aku jamin ia pasti bahagia...

Months of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang