Part 5 - Lover October

1.2K 56 0
                                    

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

June mengangguk. "Gitu dong! Gue bakal bikin lagu-lagunya. Nanti gue send ke e-mail lo," kata Jayden bahagia. "Konsepnya mau gimana?" tanya June. "Fairytail. Lo gak bakal tampil sendiri kok, walaupun beberapa lo tampil solo. Nanti lo harus ganti baju dan rambut terus. Siap kan?" tanya Jayden. "Siap, bos! Tapi bantuin nutcracker gue juga, ya!" jawab June. "Btw, mau kapan diadain?" tanya Jayden. "Kalo bisa bulan Juni tahun depan," jawab June santai.

"Kalo konser lo?" tanya June balik. "Mungkin awal tahun," jawab Jayden singkat.

"Tamy!" pekik June girang. "Tamy?" tanya Jayden bingung sambil melihat kearah orang yang ditunjuk June. "Eh Juju! Itu Jayden?" tanya Thomas. "Tamy? Sejak kapan nama lo berubah?" tanya Jayden. "Sejak June yang bikin," jawab Thomas sambil memberikan senyum kudanya.

"Ju, lo bisa mikat hati Jayden?" tanya Thomas. "Mikat?" tanyanya balik. "Iya! Jayden itu bertahun-tahun sudah menjadi gay. Awwauuauaww!" teriak Thomas saat Jayden mencubit perutnya. "Jangan dengerin dia, June. He's crazy," jawab Jayden. "Ayo makan!" kata June yang sudah kelaparan. Merekapun akhirnya makan bertiga.

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

June POV

Aneh. Jantung gue kenapa deg-degan pas ngobrol sama dia? Sadar June! Lo gak bisa jatuh cinta sama dia. Jatuh cinta? Kenapa gue bisa mikir kalo gue jatuh cinta? Ah! Benci banget!

"Non! Ada non April!" panggil bik Ijah dari luar kamar.  April? "April!" panggilku sambil memeluk kakak satu-satunya. "Lo bawa siapa?" tanyaku sambil melirik ke arah laki-laki yang ada disamping kakaknya. "Ini? Dia calon kakak ipar lo, June," kata April sambil berbisik ke telingaku.

"Halo, kak! Aku Junera. Adik kak Aprilia. Salam kenal!" kataku sambil menawarkan jabat tangan. "Aku Zacherine. Pangil Zach aja," kata Zach sambil membalas jabatan tanganku. "Dia ini penari, Zach," kata kak April sambil menyenggol tanganku. "Apaan sih? Engga kok! Aku masih amatir," jawabku malu-malu.

"Sebagai calonadik ipar yang baik, gak salah kan kalo nari sedikit?" tanya Zach sambil melirik ke arah kak April. Aku nyerah. Aku mengambil sepatu balet dari kamarku. Kedua orang itu sudah duduk di ruang latihanku.

"Pointe shoes? Kau pasti bukan amatir lagi!" kata Zach sambil menunjuk ke arah sepatuku.

"Kau tahu ini?" tanyaku bingung.

"Iya. Adikku seorang penari balet juga," kata Zach.

"Siapa?" tanyaku lalu melakukan sedikit pemanasan yang lebih ke arah pamer.

"Amy Amelia," jawabnya singkat.

"Aku tahu dia. Dia satu sekolah sama aku," kataku sambil memilih-milih kaset.

"Sekolah?"

"Iya. Pindahan dari Jepang, kan?" tanyaku lagi. Aneh.

"Dia dari Indonesia, June. Mana ada pindahan. Udah! Ayo nari," kata Zach.

Lenka-The Show. Aku memilih lagu itu. Entah kenapa tanganku langsung jatuh di lagu itu. Tepukan tangan langsung datang dari kedua orang itu saat lagu selesai. Aku memberi hormat.

"Keren!" kata Zach memuji. "Non!" Panggil bik Ijah lagi. "Iya?" tanyaku bingung. "Ada tamu, non!" katanya. Aku berlari keluar. Kenapa aku hari ini sering dicari orang?

Author POV

"Hai, June," kata orang itu sambil membawa sebuket bunga. "Ngapain? Dari mana lo tau rumah gue?" tanya June kepada orang itu. "Tau lah! Apa yang gue gak tau?" tanya orang itu dengan bangga.

"Jayden? Akhirnya lo dateng juga!" kata Zach sambil memeluk Jayden. "Kakak kenal Jayden?" tanya June bingung. "Kenal, June sayang. Kakak temennya Jayden. Kamu kenal dia?" tanya Zach balik. "Iya. Aku lagi kerja sama buat bikin Nutcracker versi modern," kataku. "Gue boleh ambil Zach dulu ga?" tanya Jayden pada April. "Ambil sana! Tapi jangan lo bawa pulang ya!" goda April.

Months of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang