Part 7 - December Holiday!

1.2K 47 0
                                    

Desember akhirnya datang juga!! Tinggal 15 hari lagi sebelum sekolah dan libur panjang!!

"Eh apaan! Gue masih ada latihan konser bulan Januari tau!" kata June.

"Sabar sih June.. Bikin cerita bulan December sampe Januari. Sabar yak ade," author galau.

udah ah! gaje banget. Happy reading! C:

________________________________________________________

"Nih lagunya," kata Jayden sambil menyodorkan dua buah kaset pada June. "Dua doang? Gue kira banyak," kata June sambil menerima kaset itu. "Udah gue bagi-bagi kok. Nanti bakalan ada 8 lagu. Lo dapet jatah 4 lagu. Kaset yang satu lagi itu, isinya lagu nutcracker lo," kata Jayden sambil menyedot jus alpukat yang baru dibelinya itu.

"Kenapa gue 4 lagu? Terus 4nya lagi lo kasih ke siapa?" tanya June bingung. "Empatnya lagi gue kasih ke pengisi lain lah! Ntar orang juga bingung kali," kata Jayden sambil tersenyum. "Ini sebenernya konser apaan sih?" June bingung sendiri. Memang dari dulu, konsernya tuh gak jelas!

"Konser gue lah. Tapi gue kan semacam DJ dan pengaransemen lagu gitu, jadi gue cuman tampil sebagai DJ doang. Lo nari pas gue main," kata Jayden sambil menerangkan. "Dibayar berapa?" tanya June bingung. "Ada deh! Special buat lo," kali ini Jayden menatap langsung ke matanya.

"June..." panggil Jayden. Mata mereka bertemu. June malu dan langsung menundukkan kepalanya. Tapi dagunya diangkat oleh Jayden. "Gue cuman mau bilang, kalo gue ituuu..."

"Eheemm," terdengar deheman(?) orang dari sebelah mereka, Pamela. "Gue masih di sini ya. Sebagai sahabat June, gue gak mau something terjadi di sini," kata Pamela. Mereka masih di SDC.

"Something kayak apa?" kali ini Jayden menghampiri June, lalu memeluk pundak June. "Kayak gini?" tanyanya. Ia menarik June berdiri dari kursinya. "Atau kayak gini?" kali ini Jayden memeluk pinggang June. "Atau..." Jayden menghadapkan wajah June persis di depan wajahnya, menangkup tangannya di kedua pipi June. "Kayak gini?"

Jayden mendekatkan wajahnya. Semakin dekat, semakin dekat, semakin dekat, semakin dekat, semakin dekat (kapan selesainya?)... Lalu ia mencium bibir June. Lama tapi ringan. "Oke. Stop sekarang. Gue gak mau nonton beginian," kata Pamela sambil mengalihkan wajahnya dan pura-pura sibuk dengan komputernya.

Jayden dan June tidak bergerak sama sekali. Kali ini Jayden melumat bibir bawah June, mengaitkan tangannya di pinggang June, dan menariknya mendekat. June langsung menanggapi. Ia mengaitkan tangannya di tengkuk Jayden dan membalas ciumannya. Ciuman mereka makin panas!

"Get a room, please!" suara itu mengalihkan pandangan mereka. June kaget dan langsung menarik bibirnya dari bibir Jayden. "Eh, Gunawan. Sorry ya. Itu.. Tadi.. Emm," wajah June tersipu. "Udah. gak usah di jelasin. Semua udah jelas kok! Ini, gue mau bawa bunga buat Pampamku sayang," kata Gunawan sambil memberi bunga kepada Pamela.

"Pampam? What the?!" kata June kaget. "Iyaa. Eh, kamu mau di cium kayak gitu juga sayang?" tanya Gunawan sambil mengedip-ngedipkan mata ke arah Pamela. Wajah pamela langsung tersipu malu. Kali ini, Gunawan sudah berada di balik information desk, menurunkan badannya, dan mencium Pamela. Pamela terlihat kaget, tapi ia membalas juga.

"Get a room, please!" kata Jayden sambil tertawa-tawa. Gunawan langsung melepas ciumannya dan mengajak Pamela masuk ke ruang latihan yang kosong. "Pinjem bentar, ya!" kata Gunawan sambil mengedipkan matanya dan langsung diperbolehkan oleh June dan Jayden.

"Tadi itu,,.. Emm,," June gugup.

"Kenapa? Mau lagi? Ketagihan ya?" goda Jayden. Perlahan tapi pasti, ia sudah berjalan maju mendekati June. June yang kaget langsung berjalan mundur, tapi sialnya, badannya tertahan oleh tembok.

Months of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang