11. Faith-less

1.7K 173 17
                                    

this is the eleventh part of the story.

#####

Mark berdiri di dalam ruangan lift dalam diam. Pulang ke apartemennya dari kampus kini menjadi salah satu kegiatan yang agak diengganinya. Padahal dulu ia selalu tak sabar untuk pulang dan bertemu dengan Miyeon.

Semenjak saat Mark jatuh sakit, entah mengapa kehadiran Miyeon di depan matanya membuat hati dan pikiran Mark berselisih. Ia senang Miyeon dengan sabar terus menemaninya walau ia kini menjalin hubungan khusus dengan Jinyoung. Tapi satu hal yang membuat Mark merasa terkhianati adalah, kapan Miyeon akan memberitahu hal itu langsung pada Mark?

Miyeon memang tak pernah membicarakan hal ini pada Mark. Sekalipun tak pernah. Jadi, yang ada di dalam pikiran Miyeon selama ini adalah Mark tak pernah mengetahui hubungannya dengan Jinyoung.

Suatu kenyataan pahit bagi Mark.

Sampai kapan Miyeon akan menyembunyikan semua ini dari Mark?

Semua pikiran itu terus mengganggu pikiran Mark sebulan belakangan ini. Ia bahkan tak tahu harus tersenyum atau marah saat bertemu dengan Miyeon.

Dan sore ini ia berharap Miyeon sedang pergi keluar agar Mark tak perlu bertatapan dengan wajah gadis itu dan langsung masuk ke kamarnya tanpa niatan untuk keluar hingga esok pagi.

Ia berdiri di depan pintu apartemennya tanpa semangat. Dengan lesu, ia menekan 4 tombol angka yang sudah ada diluar kepalanya. Bahkan angka-angka yang Miyeon dan dirinya buat seakan tak bermakna sekarang.

Pintu terbuka bersamaan dengan suara unik yang menggema di seluruh ruangan. Mark melepas sepatunya perlahan, lalu tak lama sosok tinggi menyambutnya.

"Evening, Mark. Long time no see."

That damn guy.

Mark sedang tak ingin berbicara dengan lelaki di depannya. Ia berusaha untuk sekedar melewatinya, namun sosok lain muncul di hadapannya.

"Mark! Kau datang tepat waktu. Kami baru saja akan mulai makan. Makan malam hari ini semua dimasak oleh Junior. Clean up and join us here!"

Bagaimana gadis baik sepertimu bisa membuat aku kehilangan nafsu makanku seketika?

Mark kehabisan kata-kata. Ia hanya tersenyum seadanya dan berjalan ke kamarnya sambil berkata, "I'll be back."

=

Suasana di meja makan tampak terlalu sepihak. Disaat Jinyoung dan Miyeon bersenda gurau dengan satu sama lain, Mark hanya duduk diam di seberang mereka.

Untungnya, Miyeon masih menyadari keberadaan Mark di tempat itu. Di tengah obrolan serunya dengan Jinyoung, ia diam-diam memperhatikan Mark, memastikan suasana hatinya tetap nyaman di keadaan yang tak nyaman itu.

Tapi sayangnya, niat baik Miyeon untuk mengajak Mark berbicara didahului oleh suara Jinyoung.

"Mark, kau sudah tahu, kan?"

Mark sempat menghentikan gerakannya selama beberapa saat. Tapi, tanpa memalingkan wajahnya pada Jinyoung, ia berkata, "About what?"

"Tentang hubunganku dan Miyeon."

Deg.

Deg.

Mark dan Miyeon, keduanya sama-sama tersentak dengan kalimat yang dilontarkan oleh Jinyoung. Miyeon langsung membelalakkan matanya menghadap Jinyoung yang sedang menatap lurus pada Mark. Sedangkan Mark hanya diam, gerakannya benar-benar terhenti. Ia menunduk semakin dalam, menatap makanannya yang belum habis.

Baru saja Miyeon akan angkat bicara. Namun, sekali lagi ia didahului oleh orang lain, kali ini suara Mark.

"I know."

Gosh.

Kali ini hanya Miyeon yang tercekat. Rasa bersalah memenuhi hati dan pikirannya. Kenapa Mark harus tahu hal ini dari mulut orang lain?

Mark mengangkat kepalanya, menatap sinis wajah Jinyoung. Senyuman miring muncul di wajahnya. "Selamat, ya. Tapi lain kali, sebaiknya kalian mencari tempat lain untuk berpacaran. My apartment is not a cafe or restaurant. Thank you." Setelah itu ia bangkit dari duduknya, tatapan matanya yang semula terkunci pada Jinyoung berpaling sekejap, menatap mata Miyeon dengan sorotan mata yang memancarkan kekecewaan.

Tak lama, Mark meninggalkan ruang makan, meninggalkan Miyeon yang dengan sekuat hati menahan air matanya untuk tidak keluar.

--

Stupid.

Babo.

Dumb.

Stupid.

Babo.

Dumb.

Tengah malam, dan Miyeon bahkan tak memejamkan matanya semenit pun. Kata-kata itu diucapkannya berulang-ulang dalam hati, sambil mereka ulang kejadian di meja makan tadi dalam kepalanya. Air mata tak hentinya meloloskan diri dari kedua maniknya.

Hatinya tak pernah segelisah ini. Rasa bersalahnya seakan setinggi gunung, akibat meruntuhkan tembok kepercayaan Mark akan dirinya. Ia bahkan tak tahu lagi harus bagaimana jika berhadapan dengan pria itu.

"I'm sorry."

"Truly sorry."

"Please don't hate me."

"Mark, don't leave me."

Kata-kata itu diucapkannya dengan mata berair, berharap dengan sangat malaikat akan menyampaikannya pada Mark.

"Stop crying, Miya."

Suara itu berasal dari balik pintu. Suara yang membuat tangisan Miyeon tertunda. Suara yang membuat seluruh emosinya bergejolak. Suara Mark.

Dengan tergesa-gesa, Miyeon bangkit dari ranjangnya, berjalan ke arah pintu, hendak membukanya.

"No. You don't need to open the door, Miya. Aku hanya akan bicara sebentar."

Miyeon mematung di depan pintu. Tangannya yang tadi sempat memegang gagang pintu kini diturunkannya. Ia hanya bisa diam, menunggu kalimat Mark selanjutnya.

"I just want you to know, aku tak akan membencimu."

Tangis Miyeon meledak kembali saat Mark mengucap hal itu. Detak jantungnya berdenyut sedikit lebih cepat dari biasanya. Paru-parunya berusaha keras menampung sebanyak mungkin oksigen. Entah, hatinya kini terisi oleh berbagai macam perasaan.

"Hey, hey. Jangan menangis lagi."

"Miya, listen to me. I'm sorry. Maafkan aku karena membuatmu menangis."

"Now, stop crying. Aku tak ingin melihatmu dengan mata bengkak besok. Beristirahatlah."

"Aku menyayangimu, Miya."

#####

HEYHOOOO
miss me?
oh, hey, if you missed the story, it means you missed me too.
HAHA

firstly, i want to say MERRY CHRISTMAS AND HAPPY NEW YEARR!!!
i know this is super late, but it's better than not saying it, right?

So, how about this chapter? Aku sih ngerasa ini kurang panjang(?) Butttt, the next chapter will be published this saturday, soooooo be patience!

And omg i'm super glad to see the readers is reaching almost 6k WIWIWIWIWIW thanks all!

And... oh! oh! I almost forgot to tell you. Remember about the talk about the new story? I have published it! And about the cast, the final casts are BTOB Lee Minhyuk, BTS Kim Taehyung a.k.a V, and Seventeen Choi Seungcheol a.k.a S.Coups. go read it now! http://w.tt/1R5lVCh.

Lastly, dont forget to vote for this chapter, and i will greatly accept your opinion on the comment section. See you this saturday, and happy new year!:)))


Nightmare's Heaven [GOT7 Mark, Jr. Fanfiction]Where stories live. Discover now