3. Teman Baru

2.4K 207 6
                                    

this is the third part of the story.

###

"Mark..."

"Hmm?" Mark bahkan tak mengalihkan pandangannya dari layar televisi.

"Aku akan tidur dimana?"

-

[Miyeon's POV]

"Miya! Hwang Miya! It's already 5!"

Aish. Namaku benar-benar rusak karenanya. Kudengar suara Mark yang berteriak dari dapur, akupun langsung menyusulnya.

Ia langsung meletakkan segelas air di meja saat aku sudah duduk di hadapannya.

"Kau lama sekali, Miya."

Namaku jadi begini karena pronounciation Korea Mark yang...awful.

_flashback_

"What's your name again?"

"Hwang Miyeon. Hwang. Mi. Yeon."

"Apa bedanya that 'e' 'o' with just 'o'? I don't really get it. Miyeon, Miyon, Miyeon I think it's the same."

"It's totally different, Mark!"

"Sudah bagus kupanggil kau Miya tadi."

"Terserah kau saja."

---

[Author's POV]

"Ini, untuk kau minum obat." Mark menyodorkan segelas air tersebut ke depan Miyeon.

Miyeon meminum obatnya tanpa berkata apapun. Mark yang duduk dihadapannya hanya memperhatikan prosesi minum obat Miyeon.

"So... Itu obat untuk apa?" Tanya Mark ketika Miyeon sudah meminum obatnya.

Miyeon menjawab pertanyaan Mark sambil memainkan tempat obatnya. "Ini hanya untuk berjaga-jaga saja. Mengurangi kemungkinan penyakitku untuk kambuh."

Mark penasaran, tentu saja. Dengan hati-hati ia bertanya, "Kau.. Sakit apa?"

Awalnya Miyeon ragu untuk memberitahu Mark, namun mengingat dialah satu-satunya orang yang tinggal dengannya saat ini, Miyeon pun meyakinkan dirinya untuk memberitahu Mark. "Umm.. Well, paru-paruku.. Aish bagaimana aku menjelaskannya padamu? Paru-paruku bisa dibilang tidak bekerja dengan sempurna. Kapasitas maksimal paru-paruku jauh dibawah normal. Seperti itu kira-kira. Aku menjelaskannya aneh ya?"

Mark mengangguk samar menanggapi penjelasan Miyeon. "Tidak juga, aku mengerti penjelasanmu. Jadi misalkan aku bisa menghirup udara 100%, paru-parumu hanya bisa sekian persen?"

Miyeon mengangguk sambil tetap memainkan tempat obatnya.

"Kau bilang obat itu menghindari kambuh, memangnya kalau kambuh seperti apa?"

"Aku akan sulit bernafas. Nafasku akan tersengal-sengal. Itu kalau sudah parah, sih."

"Kalau yang tidak parah?"

"Nafas berat, mengerti tidak? Aku menghirup udara dengan panjang seakan-akan ingin menghabiskan seluruh oksigen di ruangan ini. Saat mengeluarkannya juga seakan kau sedang membuang semua udara dalam tubuh. Di dada juga rasanya sesak, sakit."

Mark sedari tadi memperhatikan Miyeon yang berbicara dengan wajah lesu. Yah, penyakitnya bukan penyakit serius, tapi bagi seseorang yang mengalaminya itu benar-benar burdensome.

Kalau begitu ia tidak bisa terlalu lelah dan melakukan aktivitas berat, pikir Mark. Dengan senyumannya Mark berkata pada Miyeon, "Kalau begitu, aku akan mengingatkanmu untuk minum obat setiap hari."

Nightmare's Heaven [GOT7 Mark, Jr. Fanfiction]Where stories live. Discover now