4. The Beginning of The Nightmare

2.1K 192 4
                                    

this is the fourth part of the story.

###

[Author's POV]

Mark melempar asal kunci mobilnya ke sofa. Ia berjalan ke dapur untuk menaruh 2 kantong penuh belanjaan. Ia menyadari keberadaan secarik kertas di atas meja pantry. Semua belanjaannya diletakkan di lantai lalu dibacanya pesan itu.

Setelah membaca, Mark melihat jam dengan panik. "Sudah hampir jam 5." Jam menunjukkan hanya butuh belasan menit sampai pukul 5.

Mark mengeluarkan ponselnya dari kantung, membuka daftar kontak. "Stupid, aku tak menyimpan nomornya."

Akhirnya Mark membereskan belanjaan lalu menjatuhkan tubuhnya di atas sofa. Dalam hati ia berharap Miyeon ingat untuk meminum obatnya.

-

Miyeon resmi mendapat teman baru di LA-Jinyoung, tapi ia memperkenalkan dirinya sebagai Junior pada Miyeon. Mereka cepat dekat. Bahkan mereka sudah bertukar nomor telepon. Lucu memang, berbicara Bahasa Inggris bercampur Bahasa Korea. Pembicaraan mereka seakan tak kunjung habis. Selalu ada bahan obrolan yang keluar dari mulut mereka.

Jinyoung mengajak Miyeon berjalan-jalan memutari blok. Dari Wilshire Blvd. sampai Lucas Avenue, kembali ke S Bixel Street, melewati kedai kopi tadi, lalu berjalan memutar lagi. Kalau sambil mengobrol memang tak terasa waktu berjalan begitu cepat.

"Rumahmu dimana?" Tanya Jinyoung di tengah-tengah perbincangan mereka.

Miyeon membuang gelas kosong yang tadinya berisi green tea latte. "Aku? Di apartemen yang kita lewati barusan."

"The Medici?"

Miyeon menjawab dengan anggukan kecil.

Jinyoung melihat arlojinya sekilas. "Lebih baik kuantar kau pulang. Sudah jam 5."

Mata Miyeon membelalak. Ia melihat jam di ponselnya yang ia genggam sejak tadi.

'4:58 pm'

"Ada apa?" Tanya Jinyoung khawatir melihat reaksi Miyeon.

Sedangkan Miyeon langsung membuka tasnya, mengobrak-abrik isinya sehingga jadi agak berantakan. Ia panik, dan ia mulai tersengal sekarang.

-

Mark berdiri hendak mengambil segelas air. Ia menuang air ke gelas lalu segera meminumnya. Ia menoleh sekilas ke arah jam. Pukul 5. Miya, minum obatmu, batinnya, berharap Miyeon bisa mendengarnya.

Mark berjalan kembali ke arah sofa sampai matanya menemukan sesuatu yang janggal. Ia berjalan mendekat ke arah meja makan.

Di dekat vas bunga di atas meja makan, terletak botol kecil berwarna putih. Tempat obat Miyeon.

Mark panik. Ia menoleh lagi ke arah jam. Oh, damn it, Umpatnya dalam hati.

Ia baru berpikiran akan mencari Miyeon, tiba-tiba bel apartemennya berbunyi, berulang-ulang. Terkesan tidak sabaran.

Mark berlari ke arah pintu. Suara nafas yang tersengal terdengar jelas di telinganya. Ia seketika terkejut saat membuka pintu.

"MIYA?!"

###

kependekan ya? ini bisa dibilang sisaan gitu, sih. next update will be very soon! I promise! muchlavvv:***

Nightmare's Heaven [GOT7 Mark, Jr. Fanfiction]Where stories live. Discover now