7. One-and-a-Half Date

2.1K 184 3
                                    

this is the seventh part of the story.

######

[Author's POV]

"Hwang Miyeon!"

Mark dan Miyeon sontak menoleh pada sumber suara, pria yang berjalan ke arah mereka dari sudut ruangan.

Junior.

"Sedang apa kau disini?" tanya Mark sinis. Miyeon yang tadinya ingin menyapa Jinyoung dengan riang langsung mengurungkan niatnya.

Jinyoung mengenakan celemeknya yang ia bawa sejak tadi. "Aku bekerja disini." Lalu ia membalas tatapan sinis Mark sambil berkata, "Sudah kubilang, kan. Kita pasti bertemu lagi."

Mark membuang wajahnya. Reaksinya itu disambut tawa dari Jinyoung. "Dan menariknya, kau yang dengan sendirinya mendatangiku. Tebakanku benar, kan? Kau rindu padaku."

Kalau saja tak ada Miyeon di depannya, Mark yakin kepalan tangannya akan langsung mendarat di wajah Jinyoung.

Jinyoung dengan santai menoleh pada Miyeon yang ada di belakang Mark, lalu ia mengangkat tangannya, menunjukkan telapaknya pada Miyeon. "Nice to meet you again, Miyeon."

Miyeon tersenyum, lalu menepuk telapak tangan Jinyoung dengan tangan kanannya.

"Kau tak memesan apa-apa? Ayo, biar kubuat sesuatu untukmu." Jinyoung berjalan ke arah Miyeon, namun segera ditahan oleh wajah Mark yang tiba-tiba menatap Jinyoung dengan sinis.

Jinyoung malah tersenyum jahil. "Kenapa?" godanya pada Mark.

Bukannya menjawab pertanyaan Jinyoung, Mark justru menggamit tangan Miyeon untuk segera keluar dari cafe itu.

Menariknya, Miyeon bahkan tak bergerak seinci pun dari tempatnya berdiri.

"Miya, kau ini kenapa?" Mark tentu saja bingung, mengapa Miya bertingkah seperti ini?

Miyeon menghela nafas, sambil melepaskan genggaman tangan Mark dari tangannya. "Kau pulang saja. Kau sebenarnya merasa keberatan, kan? Menemaniku jalan-jalan seperti ini."

Mark hanya menatap wajah Miyeon dengan perasaan tak percaya. Perasaannya campur aduk. Bahkan ia sendiri tak dapat menjelaskannya dengan kata-kata.

"Lagipula ada Junior disini. I'll be back after a few talks. Dan kau jadi bisa menghabiskan waktu luangmu dengan baik, dibanding harus menemaniku."

Jinyoung tersenyum penuh kemenangan. Matanya melirik wajah Mark yang terlihat kesal.

Setelah mendengar semua kata-kata Miyeon, Mark hanya menghela nafas. Pasrah. "Terserah kau saja." Mark baru ingin berbalik sebelum ia teringat sesuatu. "Jangan pulang lama-lama. Kembalilah sebelum petang."

Miyeon tersenyum. "Aku tak akan lama."

Mark pun berjalan keluar dari cafe itu setelah berpamitan pada Miyeon dan menyempatkan menatap Jinyoung dengan mata lasernya.

Selepas hilangnya Mark dari pandangannya, Jinyoung langsung meraih kedua pundak Miyeon, lalu mendudukannya di kursi. "Tunggu disini, aku akan segera kembali."

Miyeon hanya tersenyum memandangi Jinyoung yang berjalan menjauh ke arah dapur. Ia memperhatikan setiap gerak-gerik Jinyoung yang bekerja dengan gesit. Tak jarang Miyeon melihat senyum dan tawa Jinyoung saat bersenda gurau dengan rekan kerjanya.

Tak lama, Jinyoung kembali dengan membawa dua minuman di tangannya. Ia duduk di hadapan Miyeon, lalu meletakkan satu cup di depan Miyeon.

Miyeon bingung. Rasanya ia tak pernah mengetahui ada menu seperti ini di cafe itu. "Ini apa? Setahuku di menu tak ada yang seperti ini."

Nightmare's Heaven [GOT7 Mark, Jr. Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang