Chapter 18

1.6K 178 108
                                    

Pagi itu—mungkin setelah sekian lama—Louis lah yang pertama kali bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu—mungkin setelah sekian lama—Louis lah yang pertama kali bangun. Ia semalam tidur di ruang keluarga bersama Harry, Niall dan Greyson. Dan sekarang Ia terbangun tanpa ada Niall yang tidur di atas sofa. Louis pun baru sadar kalau dengan kondisi Harry memeuknya, serta kaki Greyson yang nyaris menimpa hidungnya. Beruntung kaki Greyson tidak memiliki aroma yang busuk karena kalau tidak, mungkin Louis semalam bukannya tidur, melainkan pingsan.

Dengan hati-hati Louis menggeser posisi tubuhnya hingga kepala Harry yang semula menyender di dadanya kini berada di atas bantal. Ia pun memindahkan tangan Harry dari perutnya kepada Greyson, hingga kini Harry merangkul remaja itu. Ia pun menyingkirkan kaki Greyson dari wajahnya. Setelah bebas, Louis menuju dapur. Ia agak kaget karena tahu sekarang sudah pukul delapan pagi. Ia lapar, namun tak ada sarapan.

"Jadi," Ia menguap malas karena menghadapi kenyataan. Biasanya saat Ia terbangun, Liam sudah berada di dapur, memasak sarapan (dan terkadang mendapat bantuan dari Harry). Atau sejak kemarin, Beth lah yang melakukannya. "Aku yang harus membuat sarapan kali ini."

Louis mengambil beberapa butir telur untuk membuat omelette, lalu memotong roti gandum menjadi beberapa lapis. Butuh beberapa saat—apalagi Louis nyaris mengiris jarinya sendiri, namun akhirnya selesai. Ia memandangi sarapan hasil tangannya sendiri dengan senyum penuh kebanggaan.

"Sekarang, waktunya membangunkan mereka," Louis berjalan menuju ruang keluarga. Ia menampar pipi Harry dan Greyson dengan keras. Keduanya terbangun sambil menjerit kesakitan. "Bangun, Pemalas. Sarapan sudah tersedia di meja makan."

Harry butuh beberapa saat untuk mencerna ucapan Louis. Ia mengerutkan dahinya, lalu menatap Louis yang berjalan menaiki tangga menuju lantai dua. "Dia membuat sarapan?"

"Kenapa memangnya?" Greyson bertanya sambil mengusap pipinya yang memerah karena tamparan Louis.

"Well, dia biasanya menghabiskan makanan. Bukan membuat makanan. Seperti Niall."

Louis memutar kedua bola matanya karena ucapan Harry. Namun Ia tidak marah karena ... well, ucapannya tidak salah.

"Beth?" Louis mengetuk pintu kamar Beth dengan pelan. "Apa kau sudah bangun?"

Louis mendekatkan telinganya ke daun pintu. Ia tidak mendengar satu suara pun dari dalam kamar. Ia pun memutuskan untuk masuk. Tetapi ketika melihat pemandangan di depannya, mulutnya seketika membulat sempurna, tercengang karena terkejut. Ia melihat dua orang yang sangat Ia kenal tertidur di atas kasur yang sama, dalam posisi duduk menyender ke headboard.

"Oh, waw," Ia berkomentar sarkastik. Kedua lengannya kini menekuk, berkacak pinggang sambil memerhatikan Niall yang tidur dengan mulut mangap dan lengannya yang merangkul di pundak Beth. "Aku, Harry dan Greyson sakit badan karena tidur di atas lantai dan dia malah disini. Hebat."

Ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Senyumannya mengembang saat Ia berhasil memotret kedua objek di atas ranjang itu dengan hasil sempurna. "Selesai," Ia lalu mendekat ke ranjang. "Horan, bangun."

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang