BAHAGIAKU ADALAH KAMU

8.1K 732 10
                                    

Felic POV

Aku melihat jam di dinding kamarku menunjukan pukul 2 dini hari. Aku beranjak dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi. Hari ini kebetulan aku dan Al memiliki jadwal satu penerbangan. Aku bahagia sekali, karena sudah hampir dua bulan kita baru ada penerbangan bersama. Setelah 30 menit melakukan ritual di kamar mandi dan berganti baju santai, aku ke luar menuju ke lantai 5 membangunkan pangeran burung besiku. Inilah keuntungan bagiku karena tidak butuh ongkos dan waktu yang lama menemui pangeranku itu.

Aku berdiri di depan pintu besi dengan keamanan khusus, lalu aku masukan beberapa angka untuk membuka pintunya. Kode itu hanya aku dan Al saja yang tahu. Begitu juga di kamar apartemenku, hanya kami yang tahu kodenya. Setelah pintu terbuka, aku masuk menuju ke kamar pangeran tampanku. Aku melihat dia masih tertidur damai dengan posisi tengkurap di atas ranjang empuknya. Tampa memakai kaus dan hanya memakai boxer memerlihatkan punggung lebar dan putihnya. Aku mendekat dan merangkak naik ke atas ranjang dan mengusap-usap pipi mulusnya. Kulihat wajah polosnya saat tertidur, senyum tipis terukir di bibirku. Aku dekatkan bibirku tepat di telinganya. Aku berkata lirih dan pelan, kujuga sengaja membuat suaraku terdengar seksi.

"Sayang, bangun dong." Aku tidak merasakan pergerakan darinya. "Sayang, bangun. Kita ada penerbangan awal," ucapku lagi dan mengelus pipinya lembut.

Tidak ada jawaban juga, tiba-tiba aku memiliki ide gila. Aku menggigit kecil telinganya dan benar saja ada pergerakan darinya.

"Aaarrrggg," erangannya membuatku terkejut.

Dengan cepat dia memelukku dan menindihku. Aku terdiam saat dia memeluk dan mengunci tubuhku yang ada di bawahnya. Aku merasa ada sesuatu yang menempel keras di paha mulusku.

"Kamu sudah membangunkan macan yang sedang tidur, Sayang," ucapnya lirih dengar suara serak khas orang bangun tidur.

Suaranya terdengar seksi dan membuat seluruh tubuhku merinding. Aku rasakan kecupan dan jilatan di belakang telingaku. Aku reflek aku menekan tengkuknya dan memberinya ruang untuk melancarkan aksinya.

Ciumannya berpindah ke bibirku. Dia melumat dan memagut bibir atas dan bawahku bergantian. Aku membalas ciuman panasnya itu. Aku selipkan jemari tanganku di rambut hitam legamnya dan menekan tengkuk dia agar semakin dalam menciumku. Kubuka mulutku agar dia dapat memasukan lidahnya dan mengeksplore setiap inci rongga mulutku. Aku rasakan kausku sudah tersibak ke atas, entah kapan Al memasukan tangannya dan bermain dengan gundukan kenyal di dadaku. Desahku lirih di sela ciuman kami.

Al mencari kaitan bra di punggungku dengan cepat dia membebaskan kaus dan braku. Kini aku telanjang setengah badan seperti Al. Dengan cepat Al menciumi dan menggigit kecil sesekali menghisap dadaku hingga meninggalkan kissmark. Aku sesekali mengangkat dadaku dan membusungkan ke depan, mendesah karena menikmati setiap sentuhan bibirnya. Tangannya meremas pelan di kedua payudaraku membuat tubuhku menggelinjang. Walau ini sudah sering kami lakukan tapi kali ini tubuhku menuntut lebih.

Al melepas cumbuannya dan mendongak menatapku dengan seringaian dan senyum sinisnya.

"Aku pastikan di bawah sana sudah banjir sekarang," ucapnya membuat pipiku memanas dan aku pastikan juga sudah memerah.

Aku tutup wajahku dengan kedua tangan. Memang ini sudah sering aku alami saat bercumbu dengannya. Rasanya bagian sensitifku berkedut kencang dan basah.

Aku mendengar Al tertawa terbahak lalu mengulum putingku, membuatku membuka tangan dan menjambak rambutnya. Tubuhku menggelinjang memeluk Al. Entah sejak kapan aku menjadi mesum seperti ini. Jika saat bersama Al sepertinya urat maluku sudah terputus.

Al melepas tubuhku dan duduk di depan. Ada rasa kecewa di dalam hatiku dan rasa menggantung karena saat benar-benar merasa dibawa terbang Al ke langit, dengan cepat dia juga menghempaskan ke bumi, Al tersenyum jahil padaku.

ISTRI KEDUA (KOMPLIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang