Bab 24: Jemput Aku Mas!

40.3K 1.5K 77
                                    


Saya berharap ini dapat feelnya
Saya bingung mau dibawa kemana mereka berdua

Happy reading

♪♪

" Ayo sarapan! "

" Iya Pa. Sebentar lagi Nai turun "

Dikaca rias sebuah gambaran yang sangat mengerikan terpampang dengan jelas. Kantung mata kian menebal hari demi hari. Raut muka semakin pucat seperti zombie. Ditambah ekspresi dari seminggu yang lalu semakin kuyu.

" Huh! Gue kayak zombie berjalan. Jelek banget " Gumamnya mengejek. Gadis itu menguncir rambut singanya asal - asalan dan turun kebawah untuk mengisi perut yang sudah meraung - raung.

" Hari ini kita kedatangan tamu, Nai " Gadis yang baru turun dari lantai dasar mengerutkan kedua alis mata. Dia berjalan mendekat dan duduk disebelah pria tua.

" Siapa Pa? "

Belum sempat pria itu menjawab dari arah ruang tamu suara cempreng terdengar keras " Haloohaa " Naina mendengus tak suka. Suara itu, suara iblis yang bisa menulikan indra pendengaran tapi bisa juga membuat laki - laki kesemsem. 'Entah bagian suara mana yang mampu membutakan kaum adam, padahal juga saat teriak, saat nyanyi, apalagi saat ketawa itu cempreng banget' Heran Naina

" Mbak Vee, suaramu itu loh berbahaya " Naina menggeleng heran. Vee yang sudah berada di antara mereka segera duduk di depan Naina bersebelahan dengan pria tua yang tak lain Kenzo. Suara deheman menginstrupsi mereka, mendadak suasana menjadi sunyi. Kenzo menegang ditempat sampai sendok yang dia pegang untuk makan sup jatuh, bunyi dentingan sendok menambah kesan senyap. " Maaf aku kesini ingin bertemu Naina " Suaranya masih tetap lembut. Naina menatap Kenzo dalam.

Naina bisa melihat binar cinta itu masih ada. Dan juga setitik air mata.

" He..Helena " Nada suaranya tampak bergetar. Keraguan saat menyebut nama masa lalu masih sulit dia ucapkan. Kenzo menatap wanita tua yang masih cantik itu dengan sendu.

" Helena " Kenzo mencoba menormalkan deru nafasnya. Dipejamkan mata hitam itu rapat.

" Iya ini aku " Helena mencoba tersenyum. Sudah tujuh tahun mereka berpisah tetapi rasa cinta itu masih ada dan juga rasa penyesalan itu muncul kembali kepermukaan.

Naina mencoba mencairkan suasana " Mama mau ketemu aku? "

Helena tersenyum " Iya. Vee yang minta Mama kesini " Helena berjalan kearah Naina " Kamu kayak zombie. Kita jalan ya? "

Mata Naina berbinar terang " Ayo Ma. Ayo " Naina bagaikan anak kecil yang ingin meminta dibelikan permen.

" Nai ganti baju dulu " Naina segera berlari menuju kamar nya yang berada diatas. Sedangkan mereka bertiga terkekeh.

" Apa ada masalah yang begitu sulit? "

Baik Vee maupun Helena diam tak berkutik. Didalam hati mereka masih ragu untuk mengatakan yang sebenarnya. Sampai Helena membuka suara " Wanita barbie itu menginginkan Ian "

Bola mata Kenzo membesar. Rahangnya mengeras. Wajah pria tua itu mengerikan. Helena dan Vee menunduk tak berani menatap Kenzo, kilatan petir tersamar mengelilinginya.

" Ular itu? Apa kurang cukup uang yang aku berikan? " Kenzo mendesis tak suka. Dia memejamkan mata lama. Pikirannya memutar ulang kembali memori masa kelamnya saat dimana kekuasaan dan uang mengelilingi kehidupan rumah tangganya.

Gadis yang menurut Kenzo baik dan sopan kekasih Ian anakknya adalah selingkuhannya beberapa bulan yang lalu. Kenzo menyembunyikan hal ini dari Brian. Kenzo takut menyakiti hati pemuda remaja itu. Sejak saat itu dia memutuskan hubungannya dengan gadis itu dengan syarat segepok uang dan juga bertepatan dengan istrinya Helena masuk ke ruangannya.

18 Berstatus IstriWhere stories live. Discover now