Chapter 7

2.7K 149 0
                                    

Tak lama kemudian mereka sampai di cafe. Mereka langsung duduk di meja yang muat ditempati tiga orang.

"Hahaha akhirnya makan gratis juga hari ini" Joey mengejek Nayra.

"Terus aja terus ngejeknya" kata Nayra kesal.

"Udah-udah, langsung pesen aja deh. Cacing diperut gue udah teriak nih minta diisi" kata Sierra yang sedang memesan makanan pada waiters. Tak lama kemudian pesanan pun datang.

"Eh, habis ini kita balapan lagi yuk. Yang kalah traktir besok" usul Sierra di sela-sela kegiatan makan mereka.

"Gak ah, paling ujung-ujungnya gue juga nanti yang kalah" kata Nayra yang membuat Sierra dan Joey tertawa.

"Yaudah deh, kalau gitu biar gue sama Sierra aja yang balapan, lo gak usah ikutan" kata Joey yang membuat Nayra kesal tapi sekaligus senang karena nanti tidak akan terjadi yang namanya traktir dari dirinya.

"Oke kalau itu gue setuju" kata Nayra senang.

"Lo enak gak traktir, lah kalau gue yang kalah, langsung dah dompet ini menipis" kata Joey yang menyindir Sierra.

"Huu lebay lu Joey" kata Sierra yang merasa dirinya tersindir.

Setelah selesai makan, Nayra langsung ke kasir untuk membayar makanannya. Lalu mereka menuju ke parkiran.

"Joey, siap-siap ya, kita balapan berdua kali ini. Terima kekalahan deh nantinya" Sierra menantang Joey.

"Eh, PD banget lo, oke! Siapa takut" balas Joey.

"Siapp!! 1...2...3! GO!!!" teriak Nayra yang memandu balapan. Tenang, mereka balapan dijalan yang sepi dari pengendara lainnya.

Sierra dan Joey melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Nayra pun bergegas memasuki mobil untuk menyusul mereka karena tidak mau ketinggalan walaupun tak ikut balapan.

Posisi Sierra lebih unggul dari Joey, namun tiba-tiba......

Brukkkkk ...

Chittt...

Sierra mengerem mobilnya mendadak karena tidak sengaja menabrak seseorang, Sierra langsung turun dan menghampiri orang tersebut.

"Eh sorry-sorry ya gue gak sengaja tadi" Sierra meminta maaf pada orang itu.

"Lo tuh gimana sih kalo balapan jangan di jalanan gini dong...loh Sierra!!" kaget orang itu setelah melihatnya.

"Leon!!" Sierra pun tak kalah kagetnya.

"Eh Ra loe gim....loh Leon" kata Joey yang datang tiba-tiba dan terkejut.

"Gue beneran minta maaf sama lo ya, sini biar gue obatin kaki lo" kata Sierra pada Leon.

"Udah gak usah gue gak papa kok" kata Leon.

"Gak papa gimana? ini kaki lo berdarah, gini-gini gue kan harus bertanggung jawab sama lo, Joey tolong ambilin kotak obat ya di mobil" pinta Sirerra, Joey pun mengangguk dan segera mengambilkannya.

Sierra melihat kaki Leon dengan serius, sedangkan Leon yang melihatnya tersenyum tipis.

"Cantik ya Sierra kalo lagi serius kaya gini" batin Leon. Sierra yang melihatnya menjadi heran.

"Eh ngapain lo senyum-senyum gak jelas kaya gitu?" tanya Sierra bingung.

"Ehh..gak kok gue gak papa" jawab Leon sedikit gugup karena ia ketahuan senyum-senyum sendiri.

"Ya udah yuk gue bantu duduk disana" kata Sierra sambil menunjuk salah satu bangku taman lalu beranjak ingin memapah Leon kesana.

Saat hendak berjalan memapah Leon, Sierra sedikit oleng sehingga akan terjatuh. Tapi Leon dengan sigap menahan tubuhnya, jarak mereka cukup dekat, mereka pun bertatap-tatapan. Leon menatap mata coklat terang Sierra, begitupun sebaliknya Sierra menatap mata hitam pekat milik Leon. Tak lama Sierra tersadar.

SIERRA LEONE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang