LGF (13) - The Gembel's Day

8.8K 948 90
                                    

     "Peraturannya : sepatu dilepas, terus ganti sama sendal jepit yang udah aku beli. Dari sini kita berdua mesti jalan kaki sampe ke warung makan Betawi yang di sebelah masjid depan."

     Digo menatap wajah Sisi dengan ekspresi sedikit tercengang. Kemudian, pandangannya turun ke sepasang sepatu yang masih terpasang di kakinya sebelum naik lagi ke wajah sang kekasih. "Serius? Jalan kaki ke depan pake itu?"

      "Iyaaa," Sisi meyakinkan. "Emang kenapa, sih?"

     "Ya, nggak pa-pa." Digo tertawa tertahan. "Tapi jauh, kan? Udah gitu harinya panas," peringatnya.

     "Ih, nurut aja kamu mah, mending...," rengek Sisi. "Namanya juga Hari Gembel kita berdua. Kamu nggak bosen apa, kaya terus? Sekali-kali rasain gimana jadi orang miskin, kenapa?"

     "Iya, tapi nggak gini-gini juga sih, kayaknya." Digo menahan kekehan. "Kasihan kita duanya ntar."

     "Ya udah sih kalo nggak mau."

     "Yah, ngambek, deh." Digo bangkit dan mendekati posisi sang kekasih di bangku teras.

     "Nggak usah deket-deketin!" Gadis itu langsung membelakangi Digo.

     "Iya, deh, ayo."

     Sisi masih diam di tempatnya. "Ngomong 'ayo-nya' kayak nggak ikhlas," dia menggerutu.

     "Ikhlas, kok." Digo tertawa kecil. "Ya udah, sendal buat aku yang mana?" Ia menatap kantung plastik berisi dua pasang sandal yang disediakan Sisi bagi mereka berdua.

     "Nih, punya kamu," Sisi menyodorkan sepasang sandal yang berukuran lebih besar untuk pemuda tersebut.

     "Oo, jadi konsepnya couple-an gitu." Digo mengangguk-angguk paham saat Sisi mengeluarkan miliknya dari dalam kantung plastik belanja.

      "Iya."

      Hening. Digo melepas masing-masing sepatunya dan menggantinya dengan sepasang sandal pemberian sang kekasih. "Dapet ide kayak gini dari mana?"

     "Muncul sendiri," jawab Sisi seraya mematut sandal miliknya.

     "Oke." Digo berdiri. Dia memasang masker serta kacamatanya. Topinya sudah lebih dulu terpasang di kepala. Dia sengaja berpenampilan demikian guna menghindari kamera warga yang mungkin saja mengenal dirinya.

     "Come on." Sisi akhirnya ikut berdiri setelah memakai tampilan sama. "Let's do it!"

     Kemudian, mereka berdua melangkah bersisian keluar dari pekarangan rumah.

     "Kamu suka excercise, nggak?" tanya Sisi kepada Digo setelah menutup kembali pagar rumah. "Kayak nge-gym, boxing, dan lain-lain."

     Digo tersenyum tipis menanggapi. "Not really. Aku lebih suka olahraga permainan."

     "Oo, ya?" Sisi menolehkan kepala ke arah cowok itu. "Kamu main apa?"

     "Futsal. Sometimes."

     "Wiiih!" Sisi berseru menanggapi. Keduanya sudah berdampingan menyusuri trotoar.

     "Mau, kalau someday aku ajakin nonton aku pertandingan?" tawar Digo sambil menatapnya.

     "Kamu biasa ikut turnamen?" balas Sisi, bertanya.

     "Enggak seserius itu, sih. Kebanyakan ikut kalau lagi gabut aja," terang Digo.

     "Oo."

     Hening sejenak.

Little GirlfriendOnde histórias criam vida. Descubra agora