-3-

12.9K 887 4
                                    

Magenta POV

Aku melihatnya lagi. Wanita yang pernah aku temui saat aku masih berada di Indonesia. Dia wanita cantik yang duduk di foodcourt di perusahaanku yang ada di Jakarta. Oh ini sungguh keajaiban. Setelah empat tahun tidak bertemu dengannya lagi. Sungguh empat tahun yang bahkan tidak pernah aku percaya jika ini bukan keajaiban.

Saat itu dia duduk di salah satu meja foodcourt di dalam perusahaan yang aku bangun bersama Daddy. Dia terlihat sedang menunggu seseorang, karena aku tahu dia bukanlah pegawai kantorku. Tapi sayang waktuku tidak banyak untuk menatap wajahnya lebih lama lagi dan untuk mengetahui siapa yang dia tunggu karena detektif yang aku sewa saat itu menghubungiku.

Flashback

Aku keluar dari ruanganku yang berada tepat di lantai paling atas perusahaan IT lima terbesar di Indonesia menuju tempat aku bertemu dengan detektif bayaranku untuk mencaritahu kebenaran yang selama bertahun-tahun ini aku curigai.

Bertahun-tahun aku memendamnya sendiri, karena masih ada sesuatu yang membuatku tidak tenang jika kebenaran ini terungkap dan benar nyata adanya. Tapi karena sesuatu yang aku khawatirkan sudah menemukan orang yang pantas dan bisa melindunginya seumur hidup, aku sudah bisa mencari tahu siapa sebenarnya aku.

Dulu aku memang terlalu kecil untuk mengerti siapa sebenarnya aku ini. Tapi seiring berjalannya waktu, dimana aku bisa lebih berpikir jernih dan bertindak secara realita, aku mulai mencari jati diriku. Kebenaran siapa kedua orang tuaku sebenarnya dan kebenaran alasan kenapa aku seperti ini.

Aku baru berjalan beberapa langkah setelah sampai di pintu masuk foodcourt tapi sosok itu berhasil membuatku terpana. Cantik. Sungguh cantik. Wanita berpenampilan sederhana dengan celana jeans dan kemeja kebesaran yang lengannya digulung sampai siku, wajah terlihat anggun dengan campuran Amerika-Asia. Sungguh membuat semua pria berhasil menoleh padanya. Terbukti, bukan hanya aku yang terpana saat ini, tapi pria-pria lainpun yang ada di sekelilingku menatapnya lapar. Padahal dia hanya memakai pakaian itu, tapi membuat para pria menginginkannya. Bagaimana jika dia memakai dress seperti wanita lain pada umumnya? Aku pastikan, aku sudah menariknya dan membawanya pergi menuju rumahku untuk aku kenalkan pada kedua orang tuaku.

Suara ponselku berdering, membuatku mau tidak mau harus meninggalkan keindahan di depan mata ini.

"Kamu sudah sampai?"

...

"Baiklah temui saya di parkiran saja. Saya yang akan ke sana," ucapku kemudian pergi. Aku sengaja mengubah tempat pertemuan karena aku yakinkan tidak akan bisa berlama-lama di foodcourt jika tidak menatap wajah cantik itu. Dan itu pasti akan mengganggu konsentrasiku.

"Kamu sudah mendapat kepastiannya?" Orang suruhanku hanya memberikan apa yang aku minta.

"Hasil DNA menunjukkan bahwa anda memanglah anak dari Bapak Anthony Gustaf," jawab detektif itu. Itu kecurigaanku sejak dulu. Tapi saat kecil aku hanya menganggapnya kebetulan saja karena warna mata ini sama. Hingga akhirnya aku menemukan kejanggalan lain yang merupakan kesamaan yang membuatku yakin.

"Lalu siapa ibu saya sebenarnya?" Aku hampir berteriak frustasi mendengar kebenaran itu. Selama 26 tahun aku hidup dalam kebohongan.

"Ibu Dania." Dia memberikan hasil tes DNA-ku dengan Mommy dan tante Dania. 99,998% hasil tes DNA-ku dengan tante Dania dan 74,884% hasil tes DNA-ku dengan Mommy.

"Bagaimana bisa tante Dan adalah ibu kandung saya?"

"Saat SMA, Bu Dania telah diperkosa oleh Pak Anthony yang merupakan kakak kelasnya. Setelah beberapa bulan kejadian itu, Pak Anthony pindah ke luar negeri karena neneknya seorang diri di Belanda sedangkan Ibu Dania hamil tanpa tahu dimana keberadaan Pak Anthony.

Couldn't BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang