Gak Mau Kehilangan Cinta

12K 673 1
                                    


"Yaudah deh aku pulang i"ujar Ali berbicara sendiri lalu bergegas pulang sambil menutup kembali pintu kamar Prilly

***

Sebelum Ali keluar,Ali berpamitan terlebih dahulu dengan Mila dan Kevin yang sedang asik mengobrol

"Iya vin jad..."ucapan Mila terputus karena Ali memanggilnya

"Mil,Kev gue pulang dulu ya,istirahat dulu gue kan besok sekolah lagi"kata Ali sambil memegang gagang pintu lalu membukanya

"Hati - hati ya Li"kata Mila

"Iya,,jaga bidadari gue"jawab Ali yang sudah berada di luar

*Skip Rumah Ali*

Terlihat rumah Ali hening tidak ada suara,rumah Ali sepi tidak ada tidak ada seseorang selain bi inah pembantu rumah Ali..

Tok...tok...tok...*suara ketukan pintu*

"Asallamualaikum"ucap Ali sambil mengetyk pintu

Tok...tok...tok...*suara ketukan pintu*

"Ck...kok gak ada yang buka sih,mana dikunci lagi"batin Ali

"Mama...ma...bi inah"panggil Ali dengan suara yang sedikit naik

Akhirnya pintunya pun terbuka...

"Maaf den,tadi bibi lagi masak di dapur,jadi bibi gak dengar deh"ucap bi Inah

"Iya gak apa - apa bi,emangnya pada kemana sih??"tanya Ali sambil menuju ke soffa

"Emangnya den Ali lupa kalo hari ini tuan Rio dan nyonya Rissa serta den Riko dan non Erika pulang ke Singapure hari ini"ucap bi Inah menjelaskan

"Oh iya aku lupa! Kalo hari ini mereka pulang"kata Ali sambil mengusap wajahnya sendiri

"Yaudah den Ali mau minum apa biar bibi buatkan"tawar bi Inah

"Ehm Ali mau Hot Chocolate aja ya bi"pinta Ali

"Baik den,bibi buatkan"jawab bi inah lalu bergegas jalan menuju dapur untun membuat Hot Chocolate

...

Hot Chocolate pun sudah jadi,Ali yang masih duduk di sofa sambil menonton televisi sangat menikmati Hot Chocolatenya tiba - tiba Ali menayakan mamanya ke bi inah..

"Bi tunggu,ehm mama mana bi??"tanya Ali

"Den Ali gimana sih,nyonya Resi mengantarkan Tuan Rio dan nyonya Rissa serta yang lain ke Bandara"jawab bi Inah

"Owh lagi ke bandara,lama gak bi"tanya Ali lagi

"Kurang tahu deh den,ya sudah bibi permisi ke belakang ya den,nanti masakan bibi gosong buat makan nanti malam"tutur bi inah sambil mengambil nampan yang baru saja ia pakai untuk membawa Hot Chocolate

"Iya bi"jawab Ali singkat

*skip*

Setelah Ali menonton TV selama 35 menit sambil menunggu mamanya pulang,akhirnya pun mobil yang mama tumpangi sudah sampai ke rumah dengan disupiri oleh pak Rizky tentunya supir Pribadi keluarga Ali

Brummm*suara mobil*

"Kayak suara mobil mama tuh"ucap Ali lalu mematikan televisinya lalu menuju pintu ke arah mamanya

Baru saja Resi ingin membukan pintu tetapi anaknya Ali sudah membukanya terlebih dahulu

Krek*suara pintu terbuka*

"Siang mama sayang"ucap Ali lalu mencium tangan mamanya dan pipi kanan,pipi kiri

"Siang juga anak mama,kita ngobrol di dalam aja yuk,mama capek nih"tutur mama Resi sambil mendorong lengan Ali pelan

"Yuk ma"kata Ali

Mama Resi dan Ali sudah sampai di ruang keluarga,Ali ingin membicarakan soal penyakit yang di derita Prilly,ia tak mau siapapun dengar kecuali mamanya...

"Li kenapa kita gak di ruang TV aja sih"pinta mama Resi

"Enggak kok, ma Ali cuma mau bicara 4 mata sama mama"jawab Ali

"Yaudah sebentar mama mau minta buatin minum dulu sama bi inah"ujar mama Resi

"Ehm"jawab Ali berdehem

Resi sedikit berteriak memanggil bi inah karena letak ruang keluarga sama dapur lumayan agak jauh jadi bi inah juga agak susah mendengar dengan sangat jelas

"Bi..bi inah...bibi tolong buatin saya minum bi"pinta Resi dengan nada yang sedikit berteriak

"Iya nyonya ada apa"jawab bi inah sambil berlari menuju mama Resi

"Ini dong bi...ehm buatin saya teh manis hangat"ujar mama Resi

"Baik nyonya,saya permisi ke dapur"kata bi inah sambil melantukan tangan kanannya berati tanda permisi

"Iya makasih ya bi"jawab mama Resi
Ali mulai menceritakan tentang Prilly ke mamanya yang mungkin menghabiskan waktu sekitar 45 menit

"Jadi apa yang ingin kamu bicarain li?"tanya mama Resi

"Ali mau kasih tahu mama sesuatu,tentang penyakit Prilly"kata Ali

"Oh soal hasil diagnosa kemarin,emang apa kata dokternya?"ucap mama Resi

"Ja...jad..jadi gini ma kan Prilly sering pusing kan ma ja..jadi"ucapan Ali terpotong

"Jadi apa li ayo kamu bilang sama mama"tutur mama Resi

"Jadi Prilly kena penyakit kanker otak studium terakhir!!!"jawab Ali sambil menjatuhkan benih - benih dari kelopak matanya

"Ap..apa!!!"jawab mama Resi tersentak kaget

"Ali gak terima ini ma...Ali gak bisa terima in..."omongan Ali terputus lagi karena disambar oleh mamanya sambil mengacak - ngacak rambutnya

"Kamu yang sabar ya li,mama tahu kamu sekarang sedih banget,mama tahu kamu frustasi li,tapi mama tahu kamu anak yang kuat,ini semua sudah kehendak Allah li"ujar mama Resi

"Iya ma Ali tau tapikan...tapikan Ali gak mau kehilangan Cinta Ali ma...gak mau"tangisan Ali semakin menjadi - jadi

"Sudah cukup li,cukup kamu nangis kayak gini...gak akan merubah takdir sayang,ini semua sudah Allah yang ngatur,mama yakin Allah punya jalan lain untuk Prilly,kamu juga harus yakin pasti Prilly akan bahagia bersama Allah dan kamu harus janji li sama mama kalo kamu harus bahagiain Prilly disisa umurnya"ucap mama Ali membuat tangisan Ali pun memudar

Tapi tidak dengan hati Ali...hati Ali masih menangis saat ini,hati Ali masih sesak mendengar apa penyakit Prilly...

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang