Do Not Go!

20.3K 1.4K 12
                                    

Mereka pun telah sampai di ruang tamu, raut wajah Ali pun terlihat heran dengan maksud berkumpul disini.

Terlihat Prilly duduk dipangkuan Zahra, sedangkan Ali lari dari sebelah Gerald dan Anis menuju tempat duduk disebelah Zahra.

"Kenapa nggak duduk di sebelah Om sama Tante saja, nak?" tanya Zahra pada Ali.

Ali menggelengkan kepalanya.

"Mereka ingin apa, Bu?" lagi-lagi Ali bertanya maksud kedatangan Gerald dan Anis.

"Jad-jadi Om Gerald dan Tante Anis kesini untuk mengadopsi Kamu, sayang. Om dan Tante akan jadikan Kamu sebagai anak mereka, Kamu akan dijaga dan dirawat dirumah Om dan Tante, disayang dengan tulus oleh Om dan Tante." ucap Zahra dengan penuh hati-hati.

Ali dan Prilly terkejut mendengar ucapan Ibu angkatnya berkata seperti itu.

"Ali nggak mau, Ibu! Ali mau disini aja hiks hiks. Ali nggak mau tinggalin ii, nanti ii sama siapa?" ucap Ali sambil sesegukan karena menangis.

"Kan ada Ibu yang jagain ii, Li. Ibu kan juga sayang sama ii." ucap Zahra.

Prilly mengucak-ucak matanya sambil menangis. Prilly turun dari pangkuan Zahra dan beralih ke tempat duduk sebelah Ali, lalu mereka berpelukan, mungkin bagi yang melihat mereka bukan hanya sedih, melainkan juga gemas.

"Ali, ii nggak mau ditinggal Ali. Nanti kalau ii dijahatin siapa yang marahin mereka hiks hiks." ucap Prilly.

"Ali juga nggak mau tinggalin ii hiks hiks." kata Ali.

Sepasang suami istri itu terlihat berbincang pelan saat melihat Ali dan Prilly yang menangis sesendu itu.

"Ma nggak tega ya lihatnya, jadi nggak enak sama gadis cantik itu." ucap Gerald.

"Iya Mama juga nggak tega, tapi Pa kita juga butuh seorang anak, tapi nggak mungkin Mama mengadopsi dua-duanya." jawab Anis, Gerald pun menganggukan kepalanya.

"Ali nggak apa-apa kok kalau Ali mau pergi, tapi Ali janji ya jangan pernah lupain ii hiks hiks, jangan lupa sering dateng buat nemenin ii sebentar." ujar Prilly.

"Ali nggak mau ikut Om dan Tante, Ali mau sama ii dan Ibu aja disini hiks hiks." pinta Ali.

"Kamu harus nurut ya, sayang hiks hiks
Ini juga buat kebahagian Kamu, nak." ucap Zahra yang ikut menangis.

"Kata Ibu benar, Li. Kamu ikut Om dan Tante aja hiks hiks." suruh Prilly sambil menepuk bahu Ali pelan.

Ali menganggukan kepala sambil menunduk dengan sangat ragu sekali. Tangisannya pun deras kembali.

Ali dan Prilly kembali berpelukan.

"Ali nggak boleh nangis lagi ya. Ali baik-baik sama Om dan Tante hiks hiks. Ali jangan lupa dateng temuin ii ya, ii yakin udah besar nanti ii sama Ali bakalan sama-sama lagi dan nanti ii udah bisa masakin Ali makanan beneran deh. Udah besar nanti kita nikah ya, Li." bisik Prilly dipertengahan pelukan mereka.

Tahu apa Prilly tentang pernikahan? Ia masih sangat kecil untuk tahu menahu tentang nikah, entahlah, mungkin ia tak sengaja menonton sinetron. Tapi, akan kah ucapannya itu sebuah jalan cerita takdir dan menjadi sebuah kenyataan?

Ali melepaskan pelukan itu sambil tersenyum sumigrah.

"Nikah?" tanya Ali pelan. Gerald, Anis dan Zahra pun memperhatikannya heran karena tak tahu apapun.

Prilly menganggukan kepalanya. "Iya, kan kata orang kalau nikah setiap hari ketemu." ucap Prilly.

"Emang nikah itu apa?" tanya Ali.

"Eum... ii juga ngga tahu sih. Yaudah Ali jangan nakal ya dirumah Om dan Tante." pesan Prilly. Rupanya Prilly pun belum tahu arti pernikahan yang sesungguhnya, hanya tahu perkataan orang jika telah nikah akan bertemu setiap hari. Wajar saja ia masih berusia 8 tahun.

"Iya ii, Ali janji." ucap Ali. Lalu Prilly mengacungkan jemari kelingkingnya kedepan wajah sendu Ali.

"Janji?"

"Janji."

"Kalian habis bicarakan apa, sayang?" tanya Zahra menahan tangis.

"Enggak kok, Bu. Aku cuma bilang ke Ali supaya nggak lupain ii." kata Prilly.

"Ibu, Ibu janji ya jagain ii, jangan lupa marahin orang yang jahil sama ii ya, Bu." pinta Ali.

"Iya sayang iya, Kamu jangan nakal ya, nak." ucap Zahra.

"Om, Tante!"

Tiba-tiba saja Prilly memanggil Gerald dan Anis sambil beranjak menghampirinya.

"Iya cantik, sini sayang." jawab Anis sekaligus memanggil Prilly.

Sampai disitu Prilly langsung dipeluk erat oleh Anis.

¤¤¤

Waduh kacau balau ini mah si kecil Prilly udah ngajakin kawin wkwkwk. Kamu nonton sinet apa dek? hahaha.

Hai guys maaf ya ceritaku makin nggak jelas hehehe, makasih buat yang setia vote comment. AYAFLUU...

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang