Chapter 2

4K 220 3
                                    


"Ngapain lo disini sendiri? Emangnya gak ikut MOS?" tanya Nayra heran.

"Nggak, hari pertama masuk aja udah di hukum" jawab Sierra santai.

"Lah ini kan emang kesalahan lo sendiri, bangun aja kesiangan. Gue juga yang ikut telat, untung tadi gurunya belum masuk" kata Nayra yang membuat Sierra kesal.

"Ih tapi kalau gak ada senior keganjenan itu, gue gak bakal dihukum. Kalau gak salah sih tadi namanya Sheila" jawab Sierra.

"Oh Sheila, dia emang gitu tuh orangnya" kata Nayra.

Sedang asyiknya mengobrol, datang 3 cowok yang dikenal terkeren di SMA ini. Mereka adalah Leon si ketua Osis, Arka, dan Egar. Mereka ternyata musuh bebuyutan Nayra. Namun bukan musuh dalam perkelahian, mereka hanya sering cekcok karena suatu hal yang mungkin saja sangat sepele.

"Ohh, ternyata lo adiknya Nayra" kata Leon tiba-tiba saat sudah sampai di meja Sierra dan kakaknya itu.

"Kenapa? Emangnya masalah buat lo?" tanya Sierra ketus.

"Wushhh santai dong, ketus banget, nanti rasain aja kalau gak ada cowok yang mau ngedeketin" ejek Arka tiba-tiba.

"Enak aja kalau ngomong, ngaca dong, lo sendiri emangnya udah punya cewek?" Sierra membalas ejekan Arka.

"Eh bener juga ya Ka, emangnya lo udah punya cewek? Perasaan belum deh" kata Egar membenarkan.

"Egar!! Lo ya, ishh!!" geram Arka pada Egar.

"Wehhh ya santai dong, gue kan cuma membenarkan aja, jadi orang itu harus jujur" kata Egar sambil menepuk pelan pundak sahabatnya itu.

"Yuk Ra kita pergi, percuma disini. Debat sama cowok-cowok yang sok dan gak jelas kayak mereka" ajak Nayra tiba-tiba dan segera menarik tangan Sierra untuk menjauh dari mereka.

"Woooo dasar, adik sama kakak sama aja" ejek Egar pada Sierra dan Nayra saat meninggalkan kantin. Leon dan Arka yang mendengarnya hanya terkekeh.

Setelah itu Leon, Arka, dan Egar memesan makanan, Arka yang memesankannya.

"Eh Le, Gar lo mau pesen apa?" tanya Arka.

"Le? Emang gue lele apa" kesal Leon

"Lah nama lo kan Leon, ya gue manggilnya Le aja, kalau Yon gak enak tau" kata Arka yang membuat Leon mendengus kesal.

"Gue bakso sama jus melon aja deh" kata Leon.

"Kalau lo?" tanya Arka pada Egar.

"Gue samain aja deh" jawab Egar.

"Oke, gue pesenin dulu" kata Arka sambil berlalu memesankan makanan.

"Mpok, pesen bakso 3 sama jus melon 3 ya" pesan Arka pada Mpok Nana. Tak perlu menunggu lama pesanannya sudah jadi. Arka menyerahkan uangnya dan bergegas menuju teman-temannya.

"Taraaaaaa, pesanan datang!!" kata Arka sambil membawa 3 mangkok bakso dan 3 gelas jus melon.

"Wahhh, thanks bro" kata Leon dan Egar bersamaan, Arka membalasnya dengan anggukan kepala. Merekapun menyantap makanannya dengan lahap.

"Eh kayaknya gue suka deh sama ratu jutek" kata Egar tiba-tiba yang membuat Leon dan Arka tersedak bersamaan.

"Maksud lo Nayra? Kakaknya Sierra?" tanya Leon tak percaya.

"Ya iyalah, ratu jutek kan cuma dia, siapa lagi" kata Arka menjawab pertanyaan Leon sedangkan Egar mengangguk membenarkan.

"Wahh gila lo, sejak kapan?" tanya Leon.

"Yaaa sebenarnya udah lama sih, cuma gue nggak nunjukin rasa itu. Awalnya cuma penasaran sama dia tapi lama - lama deg deg an gue kalau deket dia" jawab Egar jujur.

"Alah lu, kayak punya jantung aja" ledek Arka.

"Suee luu!!" kesal Egar sambil menjitak kepala Arka.

Sedangkan Leon hanya menganggukkan kepalanya pertanda mengerti. Mereka pun melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

Di sisi lain, Sierra dan Nayra yang ingin menuju ketaman terkejut melihat siswi baru yang sedang diganggu oleh senior laki-laki di SMA ini. Sierra dan Nayra langsung menghampirinya.

"Eh lo semua gak ada kapok-kapoknya ya gangguin junior disini" kata Nayra pada keempat cowok itu.

"Aelah kok lo lagi sih Nay, ganggu kita mulu aja" kata salah satu dari mereka berempat.

"Kenapa emangnya? Gue gak suka ya kalau lo semua gangguin junior kayak tadi, kayak gak ada kerjaan lain tau gak. Jangan mentang-mentang lo senior jadi kayak gitu ya" kata Nayra kesal.

"Yaelah ceramah lagi, bosen gue lama-lama ngedengerin ceramah lo" kata salah satu dari mereka sambil berlalu pergi lalu diikuti ketiga temannya.

"Eh lo gak papa kan?" tanya Sierra pada gadis tadi.

"Gak papa kok, makasih ya" gadis itu berterima kasih.

"Sama sama. Oh iya, nama lo siapa?" tanya Nayra pada gadis itu.

"Gue Yova Joey Ravelyn, panggil aja Joey " jawab gadis itu sambil menjulurkan tangan pada Nayra.

"Gue Nayra, tapi lo bisa manggil gue Nay aja. Dan disamping ini Sierra, adik gue" kata Nayra yang memperkenalkan dirinya dan juga adiknya.

"Kenapa gak lo lawan aja sih mereka? Malah diem aja, jangan mentang mentang kita cewek, lo diem aja" kata Sierra pada Joey.

"Bukannya gitu, gue gak mau jadi pusat perhatian disini, gue kan murid baru. Masa iya udah buat ulah aja sih" kata Joey sambil nyengir kuda.

"Iya sih, bener juga kata lo" kata Nayra.

"Eh iya, kenapa cowok-cowok tadi kayaknya kesel banget sama lo?" tanya Joey penasaran.

"Oh itu, gue disini dikenal sebagai orang yang paling anti sama yang namanya bullyan, apalagi itu dilakukan senior ke juniornya, jadi ya gitu deh" jelas Nayra , Joey yang mengerti hanya mengangukkan kepalanya.

"Oh iya, gimana kalau lo gabung sama kita, temenan gitu" usul Sierra pada Joey.

"Beneran?" tanya Joey.






To be Continued

SIERRA LEONE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang