Part 43

11.3K 661 1
                                    

DUA HARI KEMUDIAN
Kris memarkir mobilnya di gedung itu. Gara2 wanita itu mengganggunya terus, ia tidak bisa tidur selama dua malam. Akhirnya Kris memutuskan kembali dan membawa lukisan itu keluar, seperti janjinya
.
Kris menggotong lukisan yang cukup besar itu hendak kembali ke mobilnya, namun ia menangkap sosok wanita di dalam ruangan resepsi pertunangan Kiara kemarin. Di luar dugaan, wanita itu adalah Kiara
.
"Kiara," panggil Kris
Kiara menoleh. Ia tampak salah tingkah
.
"Kamu... ngapain disini sendirian?" Tanya Kris
.
"Aku... mencari Kevin," jawabnya
.
"Kevin?" Kris menjelajahi ruangan itu dengan matanya, "aku tidak melihat Kevin disini."
.
"Masalahnya... sejak ingatanku kembali, aku..." Kiara berdehem, "aku tidak melihat hantu lagi."
.
"Serius??" Jerit Kris, "wanita ini, apa kau tidak lihat?" Kris menunjuk hantu wanita dalam lukisan itu. Kiara menggeleng
.
"Kurasa aku sudah kehilangan kemampuanku," bisik Kiara, "tapi... kau sendiri, sedang apa, dokter?"
.
"Ehm, aku sedang, memenuhi janjiku pada wanita ini untuk membawa lukisan ini kelu..."
.
"SIAPA DISANA??!!" sebuah suara mengagetkan mereka
.
"Itu pasti satpam, ayo kita lari!" Seru Kris. Ia menyambar tangan Kiara dan mengajaknya berlari. Akhirnya mereka tiba ke dalam mobil Kris sambil terengah2
.
"Ahhh, menegangkan sekali," ujar Kiara sambil tertawa. Kris tersenyum. Tak sadar tangan mereka masih bergandengan. Kiara menarik tangannya
.
"Ehm, maaf," ujar Kris tak enak. Ia merasa sepertinya Kiara benar2 tidak ingin menjalin hubungan apapun dengannya. Kiara terdiam.
.
"Aku akan mengantarmu," tawar Kris
.
"Aku... turun disini saja," tolak Kiara
Kris menghentikan mobilnya. Kiara hendak keluar dari mobil tapi Kris menahannya. Mereka duduk diam beberapa saat
.
"Aku... tidak ingin menjadi bebanmu lagi," ujar Kiara tiba2, "aku sangat berterimakasih padamu, tapi... aku tidak mau lagi menjadi bebanmu dengan mengikutimu kesana kemari, seperti dulu."
.
"Apakah aku pernah bilang bahwa kamu jadi bebanku?" Tanya Kris, "itu hanya pikiranmu sendiri saja."
.
"Entahlah tapi..."
.
"Apakah semua yang sudah kita alami bersama tidak berarti bagimu?" Tanya Kris lagi
.
"Itu... sangat berharga. Aku tidak akan melupakannya," jawab Kiara

"Itu cukup, Kiara," ujar Kris sembari tersenyum, "walaupun kau tidak menyukaiku, setidaknya kita bisa berteman kan? Jujur, aku tidak suka jika hubungan kita menjadi tidak nyaman hanya karena perasaan kita tidak sama..."
.
"Apakah kau baru saja mengatakan bahwa kau menyukaiku?" Tanya Kiara kaget
.
"Bukankah kau sudah tau?" Tanya Kris, lebih kaget lagi, "kalau tidak mengapa kau menghindariku?"
.
"Aku... tidak tau," bisik Kiara, "aku menghindarimu karena... aku menyukaimu dan aku pikir kau tidak merasakan hal yang sama..."
.
"Apa??" Kris ternganga. Kiara tersenyum malu, "kukira aku hanya beban bagimu."
.
"Dasar bodoh!" Seru Kris sambil mengelus pipi Kiara. Mereka terdiam. Kris mendekatkan wajahnya ke wajah Kiara. Mereka sudah cukup dekat sebelum tiba2 wajah Kevin muncul. "Aaahhhh!!!" Jerit Kris
.
Kevin melotot.
"Ada apa?" Tanya Kiara
.
"Ke..Kevin..."

Girl and GhostTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon