TEPUK SEBELAH TANGAN

KALI TERAKHIR

Untuk kali terakhir aku memuja dirimu
Nampak senang, aku akui bukan mudah
Terima kasih aku ucapkan
Untuk perkara yang engkau ajarkan
Kata-kata dan ilmu selama ini engkau kongsi bersama.

Kalau dulu aku berjanji
Aku akan datang untuk bertemu
Menghulur salam menyemai kasih
Untaian rasa terpendam diluah semua.

Ragam hidup menghalang aku
Ekonomi rudum penyebab utama
Buat aku malu rasa tidak berharga
Emosi diri menguasai hati
Caca marba aturan hidupku
Cinta terpendam mula terkubur
Angkara diri yang gagal berdikari.

Engkau bahagia bersama teman baru
Zahirnya aku melirik senyuman sepi
Rencana hati meratap takdir
Entah kalbu masih tersisa kasih untukmu
Dalam diam aku relakan semuanya berlalu
Antara redha dan pasrah, aku berharap engkau bahagia.

Jangan dikenang peristiwa dahulu
Cuba hargai segala-galanya yang ada di sisi.

Seringkali aku teringatkan dirimu lalu rindu datang bertamu
Hasrat hati ingin menyapa tetapi aku hentikan semua
Intuisi mengalun gema mengingatkan prinsip dan akibat
Ini hasrat diri untuk berhenti mengintai ruang hatimu
Namun aku tuluskan hati mengharap engkau terus menyinar bak mentari
Aku doakan cintamu terhadap dirinya mekar berbunga seribu tahun lamanya.