25. Berusaha menghubungi

553 40 2
                                        

Banyak kata yang ingin sekali Bara katakan saat ini pada Briana yang mulai ia rindukan, berbedanya pulau dan udara yang mereka hirup membuat Bara gelisah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Banyak kata yang ingin sekali Bara katakan saat ini pada Briana yang mulai ia rindukan, berbedanya pulau dan udara yang mereka hirup membuat Bara gelisah.

Sesampainya di hotel yang sudah direncanakan, Bara bergegas keluar kembali setelah menaruh koper miliknya, ia akan pergi untuk membeli handphone baru untuk menghubungi bodyguard yang menjaga Briana.

Rasanya sudah tidak sabar untuk sekedar melihat wanita itu walau sebentar.

Namun tidak semulus yang ia kira, barusaja ia hendak keluar dari pintu, ia sambut wajah Celine yang nampak sangat kesal karena ia menggeret kopernya sendiri.

"Kamu segitu buru-burunya sampai lupa kalau ada aku? mau ngapain? oh iya lupa, handphone kamu kan dicolong waktu di bandara, apa kamu mau segera beli handphone baru dan nyari tau informasi soal cewek yang se-Indonesia juga tau gimana murahnya dia? iya?" tanya Celine dengan penuh kekesalan juga perkataan pedas yang ia harapkan Bara sadar dengan semua yang ia katakan.

Bara menatap ke arah lain sambil melipat tangannya di dada, "bukan urusan Lo," jawab Bara sekenanya. Lantas ia mendorong Celine sampai gadis itu terjatuh lalu ia berjalan.

Celine meringis, ia menatap kepergian Bara, "apasi yang dia lihat dari cewek yang udah digilir bodyguard itu? gue liatnya aja jijik," kata Celine.

Gadis itu berdiri, ia memasukkan kopernya ke dalam lemari lalu menutup pintu kamar. Ia bergegas membersihkan dirinya, memakai pakaian yang sangat-sangat terbuka lalu duduk di tepi ranjang menunggu Bara datang.

Mau tak mau, Bara dipastikan akan menyentuh dirinya nanti, jadi ia bersiap-siap untuk itu.

Kakeknya Bara sudah mengatakan padanya bahwa ia akan mendapatkan hak sebagai seorang istri dari Bara.

Di sisi lain, Bara masuk ke dalam hotel lagi setelah berhasil mencari apa yang ia mau.

Ia masuk ke unit mereka lalu duduk di sofa. Tangannya dengan lincah mengotak-atik handphonenya lalu ia dekatkan ke telinga.

Bara mengerutkan dahinya saat tak satupun nomor yang ia hubungi dapat tersambung, mencoba menghubungi telepon rumah tempat Briana pun tak ada yang menjawabnya satupun.

Kembali ia coba hubungi namun hasilnya nihil, ia tidak kunjung mendapatkan hasil yang ia mau.

Terus ia coba sampai sepasang kaki di depannya membuat kepala Bara mendongak.

"Ini udah waktunya makan malam, aku udah pesan makanan dan bentar lagi datang, kita makan bareng," kata Celine. Ia tersenyum setelahnya.

Bara mengangguk lalu ia berlalu memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Celine mulai kesal kembali, Bara tidak menatap dirinya atau tepatnya tubuhnya yang jelas-jelas terpampang nyata dengan pakaian yang sangat-sangat terbuka.

Apa Bara segitu tidak tertarik padanya?

Dirinya tidak jauh berbeda menurut Celine dari Briana tapi ah sudahlah, jika cinta pun, nanti Bara akan tetap melakukan apa yang ia mau karena kakeknya Bara ada di pihak Celine.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 4 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

EX HUSBAND Where stories live. Discover now