Reconnect | Prolog

600 58 4
                                        

Halo! Aku membawa cerita baru lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Halo! 
Aku membawa cerita baru lagi. Semoga yang mampir berkenan dengan ceritanya. Supaya aku tetap semangat menulis dan rajin update, jangan lupa untuk kasih vote juga tinggalkan komentar, Ya! Aku senang sekali baca komentar dari para pembaca ceritaku loh... itu bisa jadi motivasi dan apresiasi supaya bisa terus berkarya. 

Sekian kata pembuka dariku, dan selamat membaca!

-----------------------------------------------


Tubuh laki-laki muda itu sedikit menggigil. Rahangnya bergemeletuk, mencoba menahan campuran dingin dan emosi.

Di hadapannya, seorang perempuan muda berdiri. Tatapannya tajam, sama tajam dengan kata-kata yang diucapkannya.

"Kita nggak setara. Aku juga nggak akan mungkin terus-terusan mendukung pepesan kosong dari harapan kamu untuk jadi aktor besar. Mimpi kamu terlalu muluk-muluk dan aku nggak bisa melihat masa depan bersama kamu," ujarnya dengan nada sangat dingin. Hanya saja, matanya bergetar, seolah ucapannya barusan tidak benar-benar yakin diungkapkan.

Di bawah langit kelabu dan derasnya hujan, lelaki itu terluka. Sosok yang selama ini menjadi motivasinya malah menorehkan luka hati yang dalam.

"Kita masing-masing aja mulai sekarang. Kamu bisa bebas mengejar impian mustahil itu, aku akan fokus sama mimpiku sendiri. Selamat tinggal, Junta."

Bahkan, perempuan itu dengan kejamnya tidak membiarkan sang lelaki merespons. Ia pergi, masuk ke dalam butiran hujan yang adu cepat menyentuh bumi. Tubuhnya basah. Tetapi, sekilas lelaki muda yang baru saja dicampakkan itu melihat mata sang perempuan memerah. Setelahnya, ia hanya menatap punggung ringkih itu semakin jauh, dan di bawah atap halte, Junta tidak sanggup mengejarnya.

Perempuan itu, cinta pertamanya, juga luka pertamanya. Ia masuk ke dalam mobil sedan hitam yang telah menunggunya sejak awal.

Pengguna bus dan yang selalu diantar jemput mobil mewah. Ya, mereka berbeda status sosial. Mimpi perempuan itu ingin berkeliling dunia dan membangun yayasan sosial. Sementara Junta, ia ingin menjadi aktor besar, sukses, dan kaya raya. Sungguh mereka bertolak belakang.

"Anya, lihat saja nanti. Aku akan buktikan kalau mimpi ini bukan sekedar pepesan kosong semata," gumam Junta.

Tatapannya penuh tekad. Tangannya mengepal, pertanda amarahnya berubah menjadi keinginan dan ambisi kuat untuk membuktikan dirinya bisa menjadi seperti apa yang diinginkannya.

 Tangannya mengepal, pertanda amarahnya berubah menjadi keinginan dan ambisi kuat untuk membuktikan dirinya bisa menjadi seperti apa yang diinginkannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Reconnect (Complete)Where stories live. Discover now