A Farewell

8.3K 308 10
                                    

Sebelum kalian membaca part ini ada yang mesti saya ingatkan.

Di bagian ini terdapat adegan Hotnya.

Sedikit sih. Ya, belum banyak lah.

Semoga yang baca udah dewasa semua ya. 

Ya, bagi yang belum dewasa saya bantu biar tambah dewasa lah intinya #maksa

Hehehehehehhe.........

('(^_^)')

"Kau yakin akan melepaskannya begitu saja?"

Ini sudah ketiga kalinya James menanyakan soal ini pada Keisya. Soal rencananya meninggalkan Tiger. Keisya yakin. Bahkan harus yakin dengan keputusannya itu. Tiger akan baik-baik saja walau tanpa dirinya. Pria itu tak selemah yang James pikirkan.

"Ya,aku sangat yakin. Tenanglah James, semua akan kembali seperti semula. Setelah aku meninggalkannya, ia pasti akan melupakan ku."

"Ia mungkin melupakan mu. Tapi kau?! Apa kau akan semudah itu melupakannya?"

Keisya terdiam. Benar kata James. Mungkin untuik pria semacam Tiger akan mudah melupakan wanita biasa sepertinya.

"Sudahlah. Aku harus berkemas sebentar lagi ia akan datang menjemput ku. Oh ya, tolong jaga Elsa baik-baik. Aku akan sangat merindukannya. Katakan padanya aku tak pernah meninggalkannya. Ini semata-mata untuk kebaikannya. Kau tau itu kan James."

Kini mata Keisya kembali berkaca-kaca. Setiap kali memikirkan putri kecilnya ia pasti akan seperti itu. Sedih. James sangat mengerti apa yang Keisya rasakan. Pria itu telah mengenalnya sangat baik. Seperti kakak laki-lakinya sendiri.

"Hei, jangan menangis lagi. Kalau kau terus seperti ini aku jadi tak rela melepaskan mu. Aku merasa jadi pria jahat yang membiarkan adik perempuan kecilnya menanggung penyiksaannya sendiri. Jadi kuatlah. Jadi Keisya yang ku kenal. Cepat atau lambat aku akan menolongmu.percaya padaku."

Keisya kini memeluk tubuh James erat. Rasanya tak ingin melepaskan pria itu. Ia percaya James akan datang. Menolongnya dari Richie. Ia harap tak terlambat sebelum terjadi sesuatu padanya. Yang lebih buruk dari ini.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

"Jadi kau siap untuk liburan kedua kita?" tanya Tiger dengan senyum sumringah.

Pria itu terlihat makin tampan. Dengan kaus polo putih yang menunjukan bentuk tubuh atletisnya. Celana jeans berwarna dark blue, tak lupa dengan kacamata hitamnya yang pasti. Pokoknya semuanya terlihat pas ditubuhnya.

"Jadi kita akan kemana Mr. Tiger?" tanya Keisya sambil menatap jawah Tiger lekat.

Jujur ia tak tau akan di bawa kemana sebenarnya. Tiger yang merencanakan segalanya. Pria itu hanya bilang –kau pasti akan menyukainya. Semuanya pasti akan jadi surprise.

Hingga akhirnya aku tau. Ke Jepang. Ya, kami akan menghabisnkan waktu selama 6 hari disana. Semuanya telah disiapkan oleh Tiger. Bahan destinasi liburan kita sekalipun. Pria itu memang selalu tau cara menyenangkan perasaan ku.

"Ku harap liburan ini takan pernah berakhir." Ucapku dengan padangan menerawang. 

Ku rasakan tangan hangat Tiger menyentuh jemariku. Ia menatapku lembut. Tentu kacamata hitamnya telah ia tanggalkan sejak tadi. Jadi aku dapat menatap matanya secara langsung.

When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang