Keep The Distance

12.2K 493 2
                                    

Ketika Keisya terbangun, hal pertama yang di rasakannya adalah pusing di bagian kepalanya. Tubuhnya menggeliat pelan saat merasakan sesuatu melingkar di sekitar pinggangnya. Perlahan ia membalik tubuhnya sambil merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku.

Tubuhnya seketika membeku. Tatkala mata hazelnya menemukan sesuatu di balik punggungnya. Seorang Tiger Alexander ada di sana. Tertidur di sisinya. Dengan tangan yang melingkar erat di pinggang ramping nya.

Keisya hanya terdiam. Bingung, akan melakukan apa. Otaknya sibuk mengingat kejadian semalam. Pasti ada sesuatu yang terjadi di antaranya dan juga pria itu. Namun sial, yang ia ingat hanya sebatas saat Tiger memukuli wajah pria yang mencoba melecehkannya. Dan setelah itu ia tak dapat mengingat apapun.

Sambil meruntuki dirinya, Keisya pun mencoba melepaskan tangan Tiger. Berniat bangun dari posisinya yang terkunci tubuh pria itu. Selembut mungkin ia mengankat tangan pria itu. Takut-takut Tiger akan terbangun karena ulahnya.

Bukannya terlepas, pelukan pria itu malah semakin erat. "Kau mau kemana, hem..." gumam Tiger dengan mata masih tertutup.

Merasa di permainkan, Keisya pun segera berontak dari pelukan Tiger. Sebelum berhasil melepaskan diri. Tubuhnya malah kembali terhempas di atas tempat tidur. Dengan posisi tertindih di bawah tubuh kekar pria itu.

"a...apa yang kau lakuan Tiger. Cepat lepaskan aku" ucap Keisya sambil memalingkan wajahnya.

"apa setelah kita melewati malam yang indah bersama, kau akan begitu saja meninggalkanku. Tidak, tentu tidak boleh seperti itu. Bagaimana kalau memberiku sebuah morning kiss. Aku janji akan melepaskan mu setelah itu."

Mata Keisya seketika menatap pria di hadapannya, tajam. "apa maksud mu? Dengar tuan Tiger yang terhormat. Jangan pernah merendahkan aku seperti kau merendahkan para wanita di sekelilingmu. "

Dengan kasar Keisa pun mendorong tubuh Tiger. Pria itu merintih kesakita ketika punggungya dengan telak membentur lantai marmer kamar tersebut. Tanpa mempedulikannya, Keisya melenggang pergi ke arah toilet. Ingin membersihkan wajahnya serta merapihkan penampilannya yang benar-benar berantakan.

"Kau lupa, semalam kau lah yang meminta ku tidur di sana bersama mu. Kau terus saja mengigau sambil menangis. Dan saat aku mendekat, kau malah memeluku. Ah, dan ada satu lagi yang harus kau ingat" sesaat Tiger menggantungkan kata-katanya. Menbuat Keisya semakin penasaran dengan apa yang akan pria itu ucapkan setelah itu.

"Semalam kita telah berciuman, untuk yang kedua kalinya " lanjut Tiger dengan tangan mengusap bibirnya pelan.

Perlahan, Tiger berjalan mendekat. Membalik tubuh Keisya yang masih berdiri membelakanginya. Wajah wanita itu terlihat kaget pada awalnya. Namun, dengan cepat kembali datar. Sepertinya Keisya mulai mengingatnya.

"A...aku harus membersihkan diri dulu. Sudah sana jangan ganggu aku."

Dengan cepat Keisya melepaskan tangan Tiger yang tengah memegang kedua lengannya. Mata Keisya terlihat tidak focus. Saat sedang bicara pada Tiger, ia malah sibuk memandangi lantai. Dengan gugup ia pun meninggalkan Tiger yang masih terdiam disana.

"Bodoh, bodoh, bodoh. Kenapa aku bisa sebegitu bodohnya. Kenapa aku membiarkannya mencium ku semalam" grutu Keisya sambil memukul-mukul pelan kepalanya di depan kaca wastafel.

Ia kembali mengingatnya. Saat ia mimpi buruk semalam. Seseorang mencoba membangunkannya. Dan setelah terbangun ia memeluk orang itu dengan erat. Dan saat orang itu ingin meninggalkannya ia malah meminta orang itu untuk menemaninya. Baru ia sadari orang itu tidak lain adalah Tiger.

Keisa meraba bibirnya pelan. Entah mengapa ciuman yang semalam terasa begitu berbeda. ciuman pertama mereka begitu menuntut dan intens . Sedang yang semalam, terasa lembut dan berjalan singkat. Membuatnya malah merasa nyaman.

When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang