Prolog

76 7 0
                                        

Orang-orang bilang, cinta itu sudah cukup.
Namun dari semua hal yang pernah aku pelajari selama mencintai Langit, aku menyadari satu hal, terkadang cinta saja tidak pernah cukup. Kadang cinta terlalu diam, terlalu sederhana, terlalu tak terasa hingga akhirnya yang mencintai pun mulai merasa kesepian.

Aku masih mengingat dengan sangat jelas hari pertama aku melihatnya, saat hujan pertama turun di awal semester.

Hujan yang mengguyur tanpa ampun, membuat sepatu putihku menjadi basah dan jari-jariku menggigil di depan gedung fakultas.
Semua orang berjalan cepat dengan payung masing-masing, sibuk menyelamatkan diri tanpa peduli pada satu sosok yang lupa membawa pelindung.

Di tengah kerumunan itu, aku melihatnya, Ia lewat.

Aku belum mengetahui namanya, namun pria itu berjalan santai di tengah hujan.

Dia tinggi, mengenakan jaket parasut biru laut yang sedikit longgar, dengan wajah yang kalem.
Bukan tipe yang terlalu ramah, namun juga bukan yang jutek.
Ada ketenangan dalam ekspresinya yang entah mengapa justru terasa menarik.
Wajahnya manis, namun tidak berkesan menggoda.
Sikapnya tampak acuh, tetapi tidak terasa dingin.

Ia tidak menoleh ke arahku, tidak menyapa, bahkan mungkin tidak menyadari keberadaanku.

Namun aku sempat memperhatikannya sesaat, dan itu cukup membuatku bertanya-tanya.

“Siapa dia, ya?”

Dan memang, hanya itu.
Setelah hari itu, aku hanya sesekali melihatnya lagi.

Di lorong kampus yang sama, di perpustakaan yang sunyi, atau sekadar di dekat kantin.

Tapi sering kali, aku lupa dia ada di sana bukan karena dia tak mencolok, melainkan karena aku terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri.

Aku tidak pernah sengaja mendekatinya.
Bahkan aku tidak tahu apa yang harus kukatakan, kalaupun suatu saat berpapasan dan mata kami bertemu, karena Langit adalah sosok yang diam.

Tapi anehnya, ketika aku melihatnya walaupun hanya sesaat, ada sesuatu yang membuatku berhenti sejenak.

Sebuah rasa kagum yang tidak perlu dijelaskan, yang datang dan pergi tanpa pernah meminta perhatian penuh.

Mungkin ini hanya sekadar rasa penasaran yang muncul tanpa alasan.

Atau mungkin, seperti kata orang-orang, itu adalah awal dari sesuatu yang lebih.

______________________________________

Hai, aku kembali dengan cerita baru, semoga pada suka 🤗

Siapa disini yang sudah pernah baca ceritaku : Dilaut itu dan Please, Be Honest!

Bagaimana menurut kalian? 😊

pecintasenjamu

Langit Yang Pergi [On Going]Where stories live. Discover now