Taehyung, Jennie dan Jisoo bersahabat dari kecil. Mereka saling menyayangi satu sama lain. Sehingga suatu saat di umur mereka belasan tahun, Jennie dan Jisoo dipisahkan dari Taehyung karena Taehyung harus bersekolah di Paris sampai dia tamat SMA. Ta...
Jennie terbangun dalam keadaan tubuhnya basah oleh keringat. Dirinya baru saja bermimpi jika dirinya melihat Taehyung menangis dalam tubuh yang penuh luka.
Gadis itu mengusap wajahnya kasar dan menatap jam. Sekarang sudah jam 01:00 dan perasaannya sungguh tidak enak saat ini.
Jennie mengambil ponselnya dan melihat tidak ada panggilan atau pesan dari Taehyung. Bahkan pesannya sejak kemarin, belum terbuka. Jennie mencoba mengetikkan sesuatu di ponselnya menanyakan kabar kekasihnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jennie mengernyitkan dahinya, melihat pesan yang tidak kunjung di balas dan sekarang malah nomor nya tidak aktif lagi.
Gadis itu meremas erat tangannya, tubuh dan otaknya tidak dapat bekerja dengan baik.
Semoga saja pikirannya salah, semoga saja Taehyung besok membalas pesannya. Jennie menghela nafas dan meminum air putih yang ada di nakas. Mencoba untuk tenang, Jennie mulai membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya.
Semoga saja, semoga saja Taehyung baik-baik saja.
*****
Pukul 07:45, di kamar Taehyung meringis dan membuka matanya menatap ke sekeliling.
Ada apa dengannya?
Kenapa kepalanya sangat pusing?
Taehyung menelisik sekitar, jendela dan pintu tampak tertutup rapat. Taehyung berjalan menuju jendela dan menyibak gorden nya. Menatap jauh ke rumah sang kekasih yang memang berada di sebelah rumahnya.
Taehyung tersenyum tipis dan mencoba membuka jendela kamarnya. Tetapi, sangat sulit terbuka membuatnya terus memaksa jendela itu untuk terbuka.
Sial! Kenapa susah sekali?
Taehyung mundur, dan melangkahkan kakinya menuju pintu. Menarik gagang pintu tetapi sulit untuk terbuka.
Dug!
Dug!
Dug!
"Buka!! Kenapa ini susah sekali terbukanya?"Jerit Taehyung sembari menarik narik gagang pintunya.
